Pesawaran Lampung Nasional detik.com – Mapas !, terkait Stunting, Aliansi Masyarakat Pesawaran (AMP), tuding Pemerintah Kabupaten Pesawaran telah melakukan pembohongan publik, dengan pernyataannya berhasil melakukan tingkat penurunan Stunting secara signifikan di kabupaten setempat.
Ini di buktikan dengan belum lama ini, Pemkab Pesawaran berhasil menyabet meraih penghargaan dari Pemerintah Pusat sebagai Daerah yang telah berhasil menurunkan tingkat Stunting yang masif di daerahnya.
Faktanya, Menurut Ketua AMP, Saprudin Tanjung, berdasarkan data, informasi dan penelusuran lapangan yang dilakukan pihaknya. Dia menyebut, Klim keberhasilan yang dilontarkan Pemkab Pesawaran tersebut, hematnya ibarat Api jauh dari Panggangan, tidak sesuai dengan kenyataan sesungguhnya.
Menurutnya, Pemkab Pesawaran melalui program yang dimotori Nanda Indira selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pesawaran, dalam penilaiannya nyata- nyata telah gagal menurunkan tingkat Stunting di Bumi Andan Jejama.
Bahkan sebaliknya lanjutnya, program Stunting hanya dijadikan sebagai bahan untuk pencitraan semata, guna kepentingan politik, karena Nanda sendiri diketahui ikut sebagai Cabub pada kontestasi Pemilukada Pesawaran 2024. Selain memang ada dugaan kuat anggaran yang begitu besar, hanya dijadikan sebagai ajang bacakan para oknum dinas terkait, yang terlibat didalamnya.
Parahnya lagi, program tersebut telah menyisakan derita dan kepedihan mendalam bagi para kader TPPS di desa, lantaran selama berbulan- bulan tunjangan insentifnya, belum juga dibayarkan.
” Padahal kita semua tahu, suksesnya gerakan TTPS tersebut tidak terlepas dari berkat kerja keras dari para kader PKK yang ada dibawah.Karena mereka ini merupakan garda terdepan didalam program tersebut.Tapi parahnya hak mereka hingga saat ini belum juga dibayarkan “sesal Tanjung, Senin (01/9/24).
Mirisnya lagi ucapnya, salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan angka Stunting adalah dengan tersedianya air bersih yang cukup kepada masyarakat melalui berbagai program, salah satunya perbaikan lingkungan dan sanitasi yang terjamin kebersihan dan kesehatannya.
Ironinya, yang terjadi saat ini, meskipun sudah menghabiskan anggaran miliaran rupiah, namun proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tersebut malah mangkrak tidak terselesaikan.
“Kita lihat manfaatnya tidak sama sekali bisa dirasakan oleh masyarakat ,lantaran air bersih yang dijanjikan melalui proyek SPAM itu, hingga saat ini air bersih yang dinanti-nanti masyarakat tersebut tak juga kunjung mengalir airnya,” cetusnya.
” Malah yang kita lihat disini ada kesan pihak -pihak yang terlibat ,seperti Dinas PU-PR dan PDAM justru malah saling lempar tanggung jawab,”tambahnya.
Anehnya lagi kata Tanjung, hal yang tidak masuk akal, meskipun Pemerintah Kabupaten Pesawaran dinilai gagal dalam penanganan kasus Stunting.Ini justru sebaliknya malah mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat atas pencapaian penurunan angka stunting terbesar,
“Ini kan aneh, sudah gagal, kok malah mendapat kan penghargaan, ada apa ini,” sesal Tanjung.
Karena ini menyangkut uang negara, tegas Tanjung ,pihaknya akan segera melaporkan persoalan tersebut ke pihak Aparat Penegak Hukum (APH)
“Yang jelas ini banyak pihak yang terlibat, baik itu dari Dinas terkait, maupun oknum-oknum yang bermain, maka dari itu saya akan laporkan kasus ini ke APH ,untuk segera ditindak lanjuti,” pungkas Tanjung
( Red/tim)