PNIB : Kirab Merah Putih Benteng Nasionalisme dari Pengaruh Ideologi Asing dan Provokator Imigran Yaman

- Redaksi

Minggu, 4 Agustus 2024 - 09:20 WIB

40265 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com , Jombang – Momentum hari kemerdekaan 17 Agustus menjadi ukuran seberapa besar rasa nasionalisme masih ada di tengah gempuran paham ideologi asing yang menyerbu di era milenial ini. Mengingat kembali sejarah perjuangan memproklamirkan kebebasan bangsa dari penjajahan 350 tahun adalah rasa memiliki atas tanah, air dan segala yang ada di bumi pertiwi.

Ormas kebhinekaan lintas Agama dan budaya, Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) menyambut hari kemerdekaan dengan serangkaian acara kirab merah putih di berbagai daerah. Cara PNIB mewujudkan rasa nasionalisme secara nyata dengan mengarak bendera merah putih sepanjang 150 meter menyiratkan pesan mendalam bagi generasi milenial yang kini sedang mengalami krisis rasa memiliki bangsa dan negaranya. Sabtu (03/08/24)

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kita lahir, dewasa makan dan minum di Indonesia namun masih banyak yang justru menghargai negara lain. Ideologi impor dan penceramah pendatang dari Yaman, timur tengah dijadikan idola, sementara pendakwah pribumi yang memegang erat nilai tradisi asli indonesia nusantara malah tidak dihiraukan dianggap kolot. Ini kan aneh. Bukan tentang pribumi dan non pribumi, tetapi apa yang ada di sekitar kita adalah milik kita juga, sedangkan yang impor sudah pasti bukan milik kita” ungkap Gus Wal Ketua Umum PNIB dalam sebuah acara diskusi bertajuk “Ngaji Pancasila”.

Baca Juga :  Polres Jombang Gencarkan Patroli Rumah Kosong Yang Ditinggal Mudik Lebaran

Sebagai organisasi kemasyarakatan yang menjunjung erat nilai-nilai budaya, tradisi, kesetaraan dan nasionalisme, PNIB tidak surut menyuarakan gerakan : Kembali kepada Ibu Pertiwi, Indonesia Setara, Kita Pancasila Kita Merah Putih. Serangkaian acara kirab merah putih mengusung beberapa isu sosial kebangsaan di tengah situasi politik bangsa yang carut marut pasca Pemilu dan menjelang Pilkada serentak.

“Dalam situasi apapaun bukan sebuah alasan untuk membenci bangsa sendiri dan menyadari bahwa kita masih hidup di Indonesia. Pentingnya membentengi diri dengan rasa Nasionalisme menjadi upaya aktif menahan serangan pendatang dalam berbagai bentuk. Monopoli produk luar negeri, penceramah impor, paham Wahabi Khilafah hingga utang luar negeri mengepung kita. Dan kita sampai hari ini masih utuh sebagai NKRI karena masih ada rasa Nasionalisme” lanjut Gus Wal menyampaikan pandangannya.

Baca Juga :  Modus Tukar Ayam Jago, Peredaran Sabu Dibongkar Polres Jombang

Kirab merah putih PNIB menjadi upaya refleksi sekaligus menyatukan kembali marwah persatuan yang sempat retak karena berebut kepentingan. Gus Wal dan PNIB dengan segala kemandiriannya berupaya menghadirkan kirab merah putih sebanyak banyaknya kota yang bisa terjangkau.

“Kita isi bulan Agustus dengan kirab merah putih di berbagai daerah, terbuka bagi siapa saja yang masih mencintai Indonesia dengan cara sederhana namun bermakna dalam. Silahkan yang biasanya ikut lomba tarik tambang bisa ikut bergabung kirab merah putih saja, Perkuat dan kolaborasikan Nasionalisme, Kebangsaan Agama dan Budaya untuk menjaga Sejarah perjuangan bangsa Indonesia tidak diklaim dan dibelokkan oleh para imigran Yaman, serta untuk menjaga lingkungan kampung desa kita dari bahaya laten Wahabi Khilafah yang melahirkan Intoleransi Radikalisme Separatisme Terorisme” pungkas Gus Wal.

Penulis : Adi

Pimred : Edi uban

Editor : Yuan & Tambunan

Berita Terkait

642 Personel Polres Kendal Siap Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024
Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang dan Pilkada di Brebes, Wakapolres Sampaikan Pesan Kamtibmas
Pastikan Kesehatan Para Tahanan, Ini Yang Dilakukan Sat Tahti Polres Brebes
Catatan Hari Sumpah Pemuda 2024 – Oleh Gus Faiz Ketua Karang Taruna Kecamatan Tembelang
450 Milyar Uang Korupsi Perkebunan Sawit Sumatra Disita, PNIB : Usut Tuntas Dugaan Dananya Mengalir ke Kelompok Wahabi Khilafah
PNIB : Stop Bawa Bawa Agama Dalam Kampanye, Pilkada Memilih Pemimpin Pelayan Rakyat Bukan Pemimpin Agama
PNIB : Jamah Islamiyah Menyatakan Bubar, Tetap Waspada Bahaya Khilafah Wahabi Terorisme yang Justru Lebih Radikal dan Intoleran
PNIB : Waspada! Polemik Nasab Habib Syiah dan Salafi Wahabi Pemecah Belah Umat Islam Tradisional & Kedaulatan Bangsa

Berita Terkait

Kamis, 12 Desember 2024 - 16:08 WIB

Silaturahmi Institusional: Propam Polres Simalungun dan Denpom I/1 Pematangsiantar Perkuat Sinergitas

Kamis, 12 Desember 2024 - 16:01 WIB

Pangdam I/BB Menerima Kunjungan Ketua PASI Sumut.

Kamis, 12 Desember 2024 - 15:49 WIB

Polsek Perdagangan Berhasil Ciduk SP, BD Sabu di Marihat Bandar: BB 17,92 Gram Sabu Berhasil Diamankan!

Kamis, 12 Desember 2024 - 15:41 WIB

Babinsa Koramil 09/NL Komunikasi Sosial (KOMSOS) Dengan Pj. Kades dan Perangkat Desa Mengenai Bantuan

Kamis, 12 Desember 2024 - 14:13 WIB

Pangdam I/BB Tumbuhkan Kembali Semangat dan Moril Prajurit Batalyon Armed 2/KS

Kamis, 12 Desember 2024 - 14:04 WIB

Polsek Tanah Jawa Lakukan Pengamanan dan Pengaturan Lalulintas di Lokasi Perbaikan Jalan Hatonduhan

Kamis, 12 Desember 2024 - 13:52 WIB

Polres Simalungun Kembali Lakukan Penyelidikan Dugaan Tambang Pasir Ilegal di Desa Perdagangan II

Rabu, 11 Desember 2024 - 15:33 WIB

Pama Ajendam I/BB Letda Caj Irwansyah Raih Prestasi dan Kenangan Manis di Kodim 0201/Medan

Berita Terbaru

MEDAN

Pangdam I/BB Menerima Kunjungan Ketua PASI Sumut.

Kamis, 12 Des 2024 - 16:01 WIB