Nasionaldetik.com, Merangin –
Rehabilitasi jembatan gantung di Desa Plangki, Kecamatan Masumai, yang menelan anggaran Dana Desa (ADD) sebesar Rp300 juta pada tahun 2023, tengah diwarnai kontroversi.
Proses pembelian material untuk rehabilitas jembatan dipertanyakan karena tidak melibatkan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) seperti yang diwajibkan. Riyan, yang ditunjuk oleh Kades Plangki, Herman, untuk membeli material di Jambi, enggan menjelaskan detail perjalanan tersebut. Ia hanya menyebut bahwa pembelian dilakukan secara internal dan menolak untuk memberikan keterangan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat dikonfirmasi di rumah Kades Plangki pada 11 April 2025, Riyan, yang menjabat sebagai Kasi Kesra Desa Plangki, menjelaskan, “Saya bertindak sebagai perwakilan dalam pembelian material di Jambi.”
Kades Plangki, Herman, membenarkan penunjukan Riyan untuk melakukan pembelian. Ia beralasan bahwa ketua TPK, Saipul, tidak sempat melakukan pembelian pada waktu itu.
Namun, baik Herman maupun Riyan enggan menjelaskan lebih jauh mengenai proses penunjukan konsultan proyek maupun mekanisme pembelanjaan material yang disebut dilakukan ke luar daerah.
“Itu juga rahasia kami,” ujar Herman tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan mengenai transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran ADD. Ketiadaan TPK dalam proses pembelian material dan keengganan Riyan untuk mengungkapkan detail perjalanannya ke Jambi semakin menguatkan kecurigaan potensi penyimpangan dalam penggunaan anggaran.
Pemantauan dan investigasi lebih lanjut diperlukan untuk memastikan bahwa penggunaan dana ADD untuk rehabilitas jembatan gantung di Desa Plangki telah sesuai dengan aturan dan peruntukannya.
Seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya, yang mengaku berpengalaman dalam proyek infrastruktur, menduga adanya penggelembungan anggaran berdasarkan kondisi fisik dan volume material yang digunakan.
“Kalau benar dananya Rp300 juta, ini patut diduga markup. Secara kasat mata, kita bisa menghitung jumlah dan ukuran material seperti plat bordes besi, kawat sling, klem kabel jembatan gantun dan lainnya,” kata warga tersebut.
Sampai berita ini diturunkan, awak media masih belum mendapatkan konfirmasi dari Saipul selaku ketua TPK.
Penulis : Gondo irawan