Brebes//nasionaldetik.com – Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Program Guru Penggerak (PGP) Angkatan 10 Kabupaten Brebes meluluskan 292 guru. Mereka diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan, karena guru penggerak tidak hanya peningkatan kompetensi diri saja tapi juga mendorong agar semua lingkungan pendidikan bergerak dan berkolaborasi bersama.Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Brebes Caridah saat membuka Lokakarya di Aula Islamic Center Brebes, Senin (28/10/2024).
“Prioritas kami bahwa guru penggerak itu jadi inspirator para temen-temen yang belum menjadi guru penggerak, semua bisa jadi, sesuai slogannya tergerak, bergerak dan mampu menggerakkan itu yang penting,” tuturnya.Caridah mengatakan, angka lulusan tahun ini signifikan untuk Kabupaten Brebes karena terbanyak. Guru penggerak harus melakukan sebuah inovasi pembelajaran, serta mampu menanamkan nilai-nilai karakter untuk menuju Indonesia Emas 2045.”Di program guru penggerak hasil karya guru dan murid dipamerkan, seperti yang kita saksikan bersama, itu yang membedakan, jadi kemarin-kemarin tidak dipublikasikan sehingga masyarakat belum banyak tahu, ini loh guru-guru hebat kita,” serunya.
Menanggapi pemerintahan baru, dimana dulu Kemenristekdikti dipecah jadi tiga kementerian, Caridah berharap, kementerian yang sekarang bisa mengubah ke arah yang lebih baik, tetap mendukung dan memperhatikan kesejahteraan guru.Pengembang Teknologi Pembelajaran Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah Ady Saefudin menyampaikan, Lokakarya merupakan rangkaian terakhir Program Pendidikan Guru Penggerak. Ini angkatan sepuluh dan sudah berjalan angkatan sebelas.”Dalam perjalanan dari calon guru penggerak menjadi guru penggerak panjang sekali, para calon telah melewati seleksi sebanyak dua tahap, yaitu administrasi dan simulasi mengajar termasuk wawancara,” jelasnya.
Lanjut Ady, setelah lulus seleksi menjalani pelatihan selama enam bulan, terdiri tiga modul, pertama tentang paradigma dan visi guru penggerak, kedua praktik pembelajaran yang berpihak pada murid dan ketiga modul tentang pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah.”Hari ini calon guru penggerak bersama pengajar praktik akan mempersembahkan aksi nyata yang telah dirancang selama enam bulan, mudah-mudahan mendapatkan dukungan dari bapak ibu, baik kepala sekolah, pengawas sekolah dan dinas terkait,” ucapnya.
Ady berharap, guru penggerak dapat menjadi penggerak komunitas yang ada di lingkungan sekolah, menjadi pengajar praktik bagi rekan guru tentang pengembangan pembelajaran sekolah, serta mendorong kepemimpinan peserta didik juga membuka ruang diskusi dan kolaborasi antar guru yang mendorong kesejahteraan ekosistem pendidikan di sekolah.”Terakhir, guru penggerak mampu memimpin dan mendampingi satuan pendidikan dalam mengelola program sekolah, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan,” pungkasnya ( *
* )