YouTuber terkenal MrBeast kembali jadi sorotan, tapi kali ini bukan karena aksi sosialnya. Ia dituduh meraup lebih dari $10 juta dari promosi proyek kripto berkapitalisasi rendah yang kemudian ia tinggalkan, menyebabkan kerugian besar bagi investor ritel. Tuduhan ini memicu perdebatan tentang peran influencer dalam dunia kripto.
Skema Pump-and-Dump: Apakah MrBeast Terlibat?
Tuduhan ini datang dari investigator kripto SomaXBT, yang menuduh MrBeast menggunakan strategi “pump-and-dump.” Skema ini melibatkan promosi aset kripto hingga harganya melonjak, lalu menjualnya saat nilai tertinggi, dan akhirnya meninggalkan investor lain yang mengalami kerugian saat harga jatuh.
Tuduhan tersebut menyebutkan bahwa MrBeast terlibat dalam beberapa proyek seperti SuperFarm ($SUPER), Polychain Monsters ($PMON), dan SPLYT ($SHOPX).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bagaimana MrBeast Diduga Mendapatkan Keuntungan Besar
Berikut beberapa proyek yang diklaim SomaXBT sebagai sumber keuntungan besar MrBeast:
SuperFarm ($SUPER): MrBeast menginvestasikan $100.000 dan diduga mendapatkan keuntungan sekitar $9 juta setelah harga melonjak.
Polychain Monsters ($PMON): Dari investasi $25.000, MrBeast disebut meraup sekitar $1,3 juta.
SPLYT ($SHOPX): Tuduhan menyatakan ia menghasilkan sekitar $765.000.
STAK: MrBeast juga diduga memperoleh $1,25 juta dari proyek ini.
Berbagai aktivitas ini memicu kekhawatiran tentang dampak influencer terhadap pasar kripto, terutama terkait manipulasi harga.
Peran Influencer dalam Dunia Kripto: Berkah atau Ancaman?
Kontroversi ini memunculkan kembali perdebatan tentang etika influencer di dunia kripto. Tak hanya MrBeast, beberapa figur publik seperti Andrew Tate dan Iggy Azalea juga pernah dituduh terlibat dalam praktik serupa. Semakin besar pengaruh mereka, semakin besar pula dampak yang bisa ditimbulkan terhadap harga aset kripto, terutama proyek-proyek kecil.
Dengan semakin berkembangnya ekosistem kripto, banyak yang menuntut regulasi lebih ketat untuk melindungi investor ritel. Jika dibiarkan tanpa pengawasan, aksi promosi agresif dari para influencer ini bisa semakin merugikan. Perlu ada standar dan pedoman etis yang jelas untuk memastikan transparansi dan keadilan dalam dunia investasi kripto.
Kontroversi ini membuka mata banyak pihak tentang bahaya manipulasi pasar oleh tokoh berpengaruh, dan mungkin akan menjadi titik balik bagi regulasi di sektor ini.
Tentang Palapa
Palapa melalui PT Global Karya Wisesa adalah perusahaan berbasis teknologi di garis depan inovasi blockchain dan aset kripto. Palapa memiliki visi mendorong adopsi dan pemanfaatan teknologi blockchain secara luas dengan menciptakan ekosistem yang mudah dan berfokus pada pengguna.
Token Palapa (PLPA) sudah resmi terdaftar oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Dimana token Palapa telah masuk ke dalam daftar 545 aset kripto yang dapat diperdagangkan saat ini.
PLPA dibangun menggunakan blockchain Ethereum dengan standar ERC-20. Seperti diketahui, Ethereum menyediakan platform yang kuat dan aman untuk perilisan dan pengelolaan token dengan memastikan transparansi dan interoperabilitas dalam ekosistem blockchain yang lebih luas.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES