PNIB : Waspadai Aktor Pengadu Domba Institusi Kejaksaan dan Densus 88 AT Polri, Rakyat Masih Butuh Kesatuan Anti Terorisme Menjaga NKRI

- Redaksi

Jumat, 31 Mei 2024 - 04:37 WIB

40460 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com , Jombang – Kasus perseteruan oknum institusi Densus 88 dengan petinggi Kejaksaan membuka fakta adanya upaya mengadu domba institusi penegak hukum dan keamanan

Berbagai pihak menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut. Kejaksaan sebagai institusi penegak hukum tidak terpengaruh isu yang berkembang. Sementara Densus 88 tetap bekerja profesional menumpas potensi aksi radikalisme dan terorisme yang masih ada di sekitar kita

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Marwah Institusi Kepolisian, khususnya Densus 88 sedang diuji integritasnya. Publik mengawal kasus tersebut secara obyektif dengan mengedepankan praduga tak bersalah demi keharmonisan kedua institusi tersebut.

Ormas Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) melalui ketua umumnya AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) memberikan tanggapannya kepada awak media

“Masyarakat harus percaya Densus 88 dan Kejaksaan adalah garda terdepak negara dalam penegakan hukum yang bekerja profesional, transparan dan tegak lurus pada aturan. Tidak terpengaruh opini pemecah belah yang berkembang” jelas Gus Wal

Baca Juga :  Operasi Pemberantasan Narkoba Polres Jombang Tangkap 13 Tersangka Pengedar

Gus Wal menyayangkan pihak-pihak yang sengaja menggoreng persoalan penegakan hukum ini ke ranah sentimen negatif kepada Kepolisian khususnya Densus 88

“Serahkan proses penyelidikan insiden tersebut pada kedua institusi untuk diselesaikan secara profesional. Tidak ada yang harus dibubarkan karena aksi yang diduga oknum yang mengatasnamakan institusi. Kepada semua pihak, sudahi menggoreng kasus itu.p Jangan sampai kita jadi melupakan ancaman aksi teroris radikalisme yang juga terus terjadi. Intoleransi di berbagai daerah, antek khilafah yang terus bergerilya justru menyukai situasi yang berlarut-larut ini” tambah Gus Wal.

430 ribu personil Kepolisian dan 1800 anggota Densus 88 lain tetap bekerja menjaga stabilitas keamanan di 37 propinsi. Sementara publik seolah diarahkan fokus hanya terpaku pada satu kasus saja, menjadi celah bagi pihak-pihak anti pemerintah untuk menunggangi kasus tersebut.

“Cek fakta di media sosial, sudah ada kelompok yang menyuarakan pembubaran Densus 88 hanya gara-gara kasus tersebut.. Upaya delegitimasi Kepolisian mulai dilakukan masif, merekalah yang selama ini membuat kekacauan dan menjadi incaran aparat. Usut segera atau itu menjadi pembenaran jika dilakukan pembiaran” tegas Gus Wal

Baca Juga :  Temuan LHP BPK, Ade Gentong Tuding Ada Korupsi Di KONI Kabupaten Bekasi.

Agenda terpenting kita adalah menjaga persatuan dan kesatuan menjelang masa transisi pemerintahan 2024 dan Pilkada serentak. Situasi ini menjadi masa paling rentan dimanfaatkan kelompok anti pemerintah untuk memecah belah. Kita butuh Institusi Kepolisian yang Presisi dan dewasa menyelesaikan persoalan sebagai bentuk tanggung jawab bela negara dan bangsa.

“Mengutip kalimat mantan Menkopolhukam Mahfud MD : 61 Tahun kita mempunyai Polisi yang jelek, jauh lebih baik daripada 1 malam saja tidak ada Polisi. Satu malam saja Polisi mogok, paginya sudah hilang Negara ini. Begitu saat kita bubarkan Densus 88, maka esok harinya bom dan aksi terorisme merebak di tiap daerah.” tutup Gus Wal.

Penulis : Gus wal

Editor : Edi uban

Berita Terkait

642 Personel Polres Kendal Siap Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024
Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang dan Pilkada di Brebes, Wakapolres Sampaikan Pesan Kamtibmas
Pastikan Kesehatan Para Tahanan, Ini Yang Dilakukan Sat Tahti Polres Brebes
Catatan Hari Sumpah Pemuda 2024 – Oleh Gus Faiz Ketua Karang Taruna Kecamatan Tembelang
450 Milyar Uang Korupsi Perkebunan Sawit Sumatra Disita, PNIB : Usut Tuntas Dugaan Dananya Mengalir ke Kelompok Wahabi Khilafah
PNIB : Stop Bawa Bawa Agama Dalam Kampanye, Pilkada Memilih Pemimpin Pelayan Rakyat Bukan Pemimpin Agama
PNIB : Jamah Islamiyah Menyatakan Bubar, Tetap Waspada Bahaya Khilafah Wahabi Terorisme yang Justru Lebih Radikal dan Intoleran
PNIB : Waspada! Polemik Nasab Habib Syiah dan Salafi Wahabi Pemecah Belah Umat Islam Tradisional & Kedaulatan Bangsa

Berita Terkait

Selasa, 10 Desember 2024 - 16:15 WIB

Buka Rakernas PJSI 2024, Kasad: Bekerja dengan Hati Demi Raih Prestasi

Selasa, 10 Desember 2024 - 06:28 WIB

Babinsa Penggilingan Bersama PPSU Bersihkan Sampah di Saluran Air

Senin, 9 Desember 2024 - 04:49 WIB

Kolaborasi Koramil Kramatjati Bersama Dinas UPK Air, SDA, PPSU dan LH, Karbak Bersihkan Bantaran Sungai Ciliwung

Minggu, 8 Desember 2024 - 15:21 WIB

Giat Karya Bhakti Koramil 04/Pulogadung Bersihkan Sampah Di Bantaran Kali BKT

Sabtu, 7 Desember 2024 - 15:09 WIB

Gratis !!! Ayo Saksikan Kejurnas Judo Kasad Cup XV Tahun 2024

Sabtu, 7 Desember 2024 - 07:57 WIB

Jakarta Bersiap! The Inspire Concert Siap Guncang GKJ, 24 Januari 2025

Sabtu, 7 Desember 2024 - 07:53 WIB

Proyek Pembangunan 3 Juta Rumah Nasional Diapresiasi Banyak Pihak

Sabtu, 7 Desember 2024 - 00:18 WIB

Pangkoops Udara I Hadiri Kegiatan Senior Officer Bilateral Engagement

Berita Terbaru

HUKUM & KRIMINAL

Polres Kendal Bongkar Praktik Perjudian Togel di Angkringan Cepiring

Kamis, 12 Des 2024 - 04:35 WIB