Woooow,..!!LSM PIAR Dituding Tak Etis dan Tak Profesional Saat Audiensi Proyek Jalan SSC

Edi Supriadi

- Redaksi

Jumat, 20 Juni 2025 - 14:05 WIB

4032 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com – Suasana audiensi antara Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pusat Informasi dan Advokasi Rakyat (PIAR) dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sampang, Jumat (20/6/2025), berlangsung panas.

Audiensi yang digelar di ruang rapat kantor PUPR itu membahas dugaan penyimpangan dalam proyek rekonstruksi jalan paket 1 di kawasan Sampang Sport Center (SSC) dengan nilai kontrak Rp 4,1 miliar lebih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam pertemuan tersebut, LSM PIAR menuding adanya indikasi pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi, mulai dari penggunaan saluran drainase usang, proses pemadatan tanah yang tidak maksimal, hingga dugaan penggunaan U-Ditch bekas.

Namun pihak PUPR membantah tudingan tersebut. Kepala PUPR Kabupaten Sampang, Moh. Ziz, yang didampingi Kabid Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL), Siti Muatifa, menegaskan bahwa proyek tersebut telah dikerjakan sesuai prosedur dan pengawasan teknis.

Baca Juga :  Satlantas Polres Simalungun Siaga Antisipasi Kemacetan di Jalur Wisata Parapat Jelang Libur Akhir Pekan

“Kami terbuka terhadap masukan dan kontrol dari masyarakat, termasuk dari LSM. Namun segala tahapan pekerjaan kami jalankan sesuai regulasi,” kata Ziz.

Siti Muatifa menambahkan, pihaknya mengapresiasi peran LSM sebagai pengawas independen, namun menyayangkan sikap dalam forum audiensi yang menurutnya tidak mencerminkan etika organisasi.

“Kami kecewa. Sikap yang ditunjukkan dalam forum audiensi kurang beretika. Bahkan sempat terjadi tindakan tak pantas seperti membentak, memukul meja, hingga menempelkan tulisan-tulisan bernada kasar di dinding,” ungkap Siti.

Dari pihak kontraktor pelaksana, Imam Syafiuddin dari CV. Dua Utama Sejahtera juga turut hadir dalam audiensi. Ia menilai bahwa pertemuan tersebut tidak berjalan secara konstruktif dan sarat dengan emosi.

“Kami tidak anti-kritik. Tapi kritik harus disampaikan dengan cara yang profesional. Audiensi tadi cenderung emosional dan tidak memahami detail teknis pelaksanaan proyek,” tegas Imam.

Baca Juga :  Babinsa Turut Pupuk Padi, Demi Hasil Panen Maksimal

Lebih lanjut, Imam juga mempertanyakan kapasitas dan legalitas LSM PIAR.

“LSM itu seharusnya menjadi mitra kritis pemerintah, bukan alat untuk menekan demi kepentingan tertentu. Legalitas dan komitmen terhadap etika itu penting, agar publik tidak tertipu oleh LSM yang abal-abal,” tambahnya.

Sejauh ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak LSM PIAR atas tudingan dan kritik yang dilayangkan oleh Dinas PUPR dan pihak pelaksana proyek. Upaya konfirmasi masih dilakukan oleh redaksi.

Catatan redaksi: Kritik dan kontrol adalah bagian penting dari demokrasi. Namun etika, legalitas, dan pemahaman substansi adalah fondasi utama agar kontrol sosial tidak kehilangan kredibilitas.

Tim Redaksi

Berita Terkait

Pastikan Ketersediaan Serta Kestabilan Harga,Kapolres Sampang Sidak Pasar
Babinsa Koramil 09/NL Apel Pagi Dengan Panwaslu Untuk Penertiban Alat Kampanye di Bilah Hilir
Danramil 02/Sidikalang Hadiri Apel Siaga Pengawasan Pemilu Serentak 2024 di Dairi
Satlantas Polres Simalungun Siaga Antisipasi Kemacetan di Jalur Wisata Parapat Jelang Libur Akhir Pekan
Bhabinkamtibmas Polsek Tanah Jawa Amankan Penertiban Baliho Paslon di Jawa Maraja Bah Jambi, Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada
Babinsa Kratonan Ikuti Kunker Menteri Kesehatan RI di Puskesmas Kratonan Serengan
Tingkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan, Kanwil Kumham Sumut Ikuti Rapat Koordinasi Program Kekayaan Intelektual
Babinsa Kratonan Ikuti Kunker Menteri Kesehatan RI di Puskesmas Kratonan Serengan