Ditanya Soal CSR, Manajamen BMart Ngaku Tidak Tahu

Edi Supriadi

- Redaksi

Senin, 16 Juni 2025 - 13:12 WIB

4036 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nasionaldetik.com – Hubungan jajaran manajemen Bmart dengan warga sekitar yang masuk dalam wilayah Cempaka Baru, Kemayoran Jakarta Pusat diketahui tidak harmonis.

Hal ini dikuatkan dengan banyaknya keluhan dari warga terkait Kebisingan yang kerap terjadi di kawasan tersebut. Tidak hanya itu jajaran manajemen Bmart terkesan tidak memperdulikan masyarakat sekitar yang terkena langsung dari imbas berdirinya kafe yang menjual minuman keras dan menyajikan musik hidup ini.

Singgih, manajer Kafe Bmart Cempaka Baru mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki kompetensi untuk menjawab soal corporate social responsibility (CSR).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya Singgih, dirinya hanya sebagai pengatur berjalannya operasional Bmart setiap hari.

“Untuk urusan CSR saya tidak memiliki kompetensi untuk menjawab pertanyaan tersebut, karena ada bagian tersendiri yang mengurus hal itu,” ucapnya di Ruang rapat Camat Kemayoran beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Yakinkan Kelancaran Gerakan Nasional Ketahanan Pangan, Panglima TNI Cek Langsung ke Lapangan

Seperti diberitakan sebelumnya keberadaan Kafe Bmart di Jalan Lejten Suprapto, Kemayoran, Jakarta Pusat dikeluhkan warga sekitar. Pasalnya kebisingan musik serta kerap terjadi keributan di lokasi tersebut.

“Banyak warga di sini tidak diikut sertakan dalam perizinan cafe tersebut. Apalagi warga di sini awalnya hanya tahu itu cafe hanya jual kopi saja tapi kenyataannya jualan minuman keras (Miras),” ucap Dhika Duwana warga RW 01.

Dhika mengatakan jika memang sebelumnya pihak Bmart mengatakan menjual miras sudah pasti warga di sini akan menolak keberadaan kafe Bmart. Dalam hal ini warga juga meminta agar kafe ini ditutup lantaran kerap kali menimbulkan kebisingan dan keributan.

“Di sini warga jadi tidak nyaman, tidur juga terganggu dan bahkan sampe ada keributan di lokasi Bmart. Warga di sini sebenarnya minta kafe tersebut ditutup,” ungkapnya.

Baca Juga :  IKA UTU Jadi Salah Satu Pendiri ASEAN Alumni Association

Fadli warga RW 01 mengatakan keberadaan kafe tersebut tidak semua warga diikut sertakan dalam proses perizinan. Justru hanya mengundang pihak RT dan RW setempat.

“Waktu itu pihak kafe sempat menjanjikan remaja di sini diikut sertakan dalam bekerja di kafe tersebut. Tapi hanya beberapa saja yang bekerja, justru bukan remaja yang rumahnya bersinggungan langsung dengan kafe tersebut dipekerjakan,” ungkapnya.

Fadli mengatakan banyak warga di sini menjadi terganggu tidur malamnya mulai dari anak bayi hingga lansia. Terlebih musik keras yang dimulai dari malam hingga 02.30 WIB dini hari.

“Musik kerasnya itu yang sangat menggangu tidur warga. Di sini apalagi ada warga yang punya bayi dan sampai orang tuanya mengadukan ke aplikasi Jakarta Kini (Jaki) milik Pemprov DKI namun tidak direspon,” keluhnya.
( Adi )

Berita Terkait

Penasehat PWO DWIPA Dr Ipong Hembing Putra Memberikan Apresiasi Kepada Kejagung
SELAMATKAN DAPEN PERHUTANI PERHUTANI 5 TAHUN TERAKHIR RAIH LABA DAN BAYAR DIVIDEN TAPI DAPEN PERHUTANI TERPURUK PENSIUNAN PEGAWAI PERHUTANI LAKUKAN PROTES DAN AUDIENSI DENGAN DIREKSI PERUM PERHUTANI
Kapolri Berikan Pelayanan Kesehatan Gratis Bagi Ribuan Orang Hari Ini
Presiden Harus Segera Ambil Tindakan Strategis, Rob di Sayung Telah Jadi Masalah Keadilan Ekologis
Budi Arie Jadi Pilar Program Ekonomi Kerakyatan, Presiden Prabowo Tegaskan Kabinet Tetap Jalan
PPWI Siap Ikuti Sidang Gugatan Prapid Lawan Kapolri, Ketum PPWI Minta Kapolri Hadir di Persidangan
*Stand TNI AD Jadi Primadona di Hari Terakhir Indo Defence 2025, Ribuan Pengunjung Serbu Area Pameran*
Ketua Umum Iwoi NR Icang Rahardian S.H , M.H Siap Mengawal Teman – Teman Organisasi Jurnalis Melaporan Dugaan Penghinaan dan Pelecehan Profesi Wartawan ke Polda Metro