LABUHAN BATU
Kesehatan itu harganya sangat mahal dan bahkan tidak bisa dibeli, karena kesehatan sulit diperoleh, terlebih jika kita tinggal menetap di wilayah terisolir. Tentu akan semakin sulit mewujudkan hidup sehat. Seperti di wilayah Desa Selat Beting,Kec Panai Tengah, Kab Labuhan Batu, Sumut. Disini selama puluhan tahun masyarakatnya sangat kekurangan mengkonsumsi air bersih. Mereka sehari-hari menikmati air sungai Barumun untuk minum, mencuci beras, mandi dan mencuci pakaian. Kadang menggunakan tadahan air hujan.
Melihat kondisi diatas lantas Dandim 0209/LB Letkol Inf Yudi Ardiyan Saputro, S.I.P,memilih lokasi terisolir tersebut sebagai kegiatan TMMD 120. Dalam program fisik sasaran tambahan Letkol Inf Yudi membuat tiga titik sumur bor Program Unggulan Kasad dan non fisik memberikan penyuluhan kesehatan serta Timkes Satgas selama sebulan lamanya rutin memberikan pelayanan kesehatan secara door to door kepada masyarakat, khususnya Lansia dan Balita agar mengetahui kondisi kesehatan mereka dan mengedukasikan tatacara hidup sehat.
Hari ini, Senin 20 Mei 2024,bertempat di Posko Kotis TMMD di halaman Puskemas Satgas bekerjasama dengan Dinkes /Petugas Puskesmas Panai Tengah memberikan pelayanan kesehatan dan penyuluhan kesehatan diikuti kaum Lansia dan ibu-ibu yang sebagian besar membawa Balita.
Kegiatan penyuluhan kesehatan yang diikuti puluhan warga masyarakat Desa Selat Beting,Kec Panai Tengah, Kab Labuhan Batu, Sumut tersebut sebagai penyuluh yakni petugas Puskesmas Panai Tengah Rudianto Siregar, S.Km dibantu personel Satgas.
Rudianto Siregar, S.Km mengajak masyarakat untuk gelorakan Gerakan Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat (Germas) ,karena hidup sehat sangat penting bagi kehidupan masyarakat.
“Kami mengajak agar masyarakat berperan dalam Germas, karena sekarang ini telah terjadi pergeseran penyakit, misalkan Lima Tahun sebelumnya penyakit menular lebih tinggi dibanding penyakit yang tidak menular, “ungkapnya.
Masih kata Rudianto bahwa tujuan kami dan Satgas TMMD 120 Kodim 0209/LB melaksanakan penyuluhan kesehatan adalah pencegahan prefentif dari Germas ini ialah aktivitas fisik, banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, tidak merokok, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan dan jalan sehat,” pintanya.
Kegiatan penyuluhan Kesehatan PTM, Stunting dan Posyandu dalam program non fisik TMMD tersebut, kata Rudianto sebagai langkah awal yang perlu diketahui bagi semua warga adalah bagaimana tips dan pola hidup sehat serta cara untuk mencegahnya, agar virus tidak cepat menular.
Selain memaparkan tentang pola hidup sehat, Rudianto juga memaparkan perihal Stunting kepada warga kaum ibu-ibu.
Stunting adalah kegagalan pertumbuhan akibat akumulasi ketidakcukupan zat gizi yang berlangsung lama dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Maka itu, kondisi ini bisa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak secara keseluruhan.
Dikatakannya,penyuluhan kesehatan ini tidak hanya menjadi sarana edukasi, tetapi juga merupakan bentuk nyata kepedulian TNI terhadap kesehatan masyarakat
“Kita berharap dengan pemberian penyuluhan itu, masyarakat mengerti dan paham, sehingga ikut berperan dalam gelorakan hidup sehat lingkungan masing masing,” ajaknya.
Terpisah,menanggapi penyuluhan kesehatan yang digelar dalam kegiatan TMMD, Dansatgas Letkol Inf Yudi Ardiyan Saputro,S.I.P, mengatakan bahwa kegiatan non fisik tentang kesehatan ini merupakan salah satu bentuk perhatian dan kepedulian kita kepada masyarakat dan sebagai bentuk upaya Satgas agar masyarakat lebih peduli akan kesehatannya serta dapat menerapkan pola hidup yang sehat.
Secara rutin, kata Dansatgas pihaknya juga melakukan pengobatan serta pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat secara door to door selama TMMD berlangsung, karena kami menganggap, dengan kondisi kesehatan yang baik, akan dapat melakukan aktivitas yang positif, “sebut Letkol Yudi.
Meskipun di wilayah Desa Selat Beting tidak ditemukan Anak/Balita Stunting, namun Satgas tetap memberikan pemahaman tentang Stunting dan mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan gizi anak agar bisa tumbuh sehat dan mencegah terjadinya Stunting, karena anak adalah generasi masa depan bangsa.
“Mencegah balita Stunting salah satunya dengan menjalankan program KB secara optimal dan rutin ke Posyandu, “pesan Dansatgas.
Diharapkan, dengan digencarkannya penyuluhan Stunting, PTM dan KB dapat mencegah sekaligus menurunkan prevalensi Stunting hingga mencapai target pada tahun 2024.
” Melalui kegiatan penyuluhan kesehatan, Kodim 0209/LB wujudkan hidup sehat masyarakat di wilayah terisolir,dan ciptakan generasi handal serta pintar, ” sebut Abituren Akmil 2003 ini.
Usai kegiatan penyuluhan dilanjutkan pemberian vitamin dan makanan asupan balita oleh Personel Satgas TMMD Ke-120 Kodim 0209/LB.
Pendim 0209/LB