Sungai Tripa Toilet Terpanjang di Gayo Lues

Nasional Detik.com

- Redaksi

Jumat, 4 Agustus 2023 - 07:21 WIB

40360 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gayo Lues yang dikenal dengan daerah Seribu Bukit yang dilalui sungai Tripa terletak di kaki Gunung Leuser serta merupakan kawasan gugusan Bukit Barisan yang terbentang dari Provinsi Aceh sampai dengan Provinsi Lampung, kawasan ini terletak diatas 1000-2000 dpl (diatas permukaan laut) dan sangat potensi sebagai penghasil Kopi Gayo dan di berapa kawasan ditumbuhi dengan ribuan hektar pohon pinus, dan wilayah ini penghasil getah pinus. Apabila dilihat dan dibandingkan dengan negara lain, wilayah Gayo Lues merupakan hamparan yang sangat mirif dengan New Zealand atau bisa dikatkan New Zealand-nya Aceh. Budayanya juga tidak kalah menarik, negeri ini adalah asal muasal tari Saman (Tari Tangan Seribu) yang sudah dikenal dunia dan sudah diakui UNESCO sebagai budaya dunia tak benda sejak tahun 2011.

Kesehatan lingkungan merupakan tema yang perlu dibahas dari negeri ini, terutama aliran sungai Tripa antara hulu dan hilir pada 4-5 dekade yang lalu sangat harmonis, karena mungkin penduduk yang masih sangat sedikit pada waktu itu sekitar 50 ribu jiwa, saat ini penduduk Gayo Lues sudah bertambah dua kali lipatnya sejak 50 tahun yang lalu, sehingga kepadatan penduduk beberapa kampung mulai terasa disepanjang aliran sungai, seperti di hulu sungai Tripa yakni Kampung Tebukit, Porang, Penampaan, Kota Blang Kejeren, Bukit, Durin,  Sangir, Badak, dan wilayah Rikit Gaib (Kendawi, Pinang Rugub, Tungel, Cane Uken, Cane Toa, Ampa Kolak dll) dan seterusnya sampai kecamatan Tripe Jaya, penulis terkenang dengan semua kampung-kampung yang dilalui oleh aliran sungai Tripa ini.

Baca Juga :  Dinas Sayri'at Islam Gayo Lues Akan Segera Salurkan Dana pada Santri Bourding / Non Bourding ke 338 Santri

 

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ada kebiasaan umum yang dulu dilakukan di daerah Gayo Lues, yaitu buang air besar di sungai atau pembuangan akhir ke sungai, cakupan akses sanitasi di Gayo Lues 2011 hanya 23% dan tahun 2020 cakupan sanitasi gayo lues baru sekitar 43,32 % ( sumber BPS), bayangkan kondisi sanitasi 40 tahun yang lalu?. Buang air besar di  sungai awalnya tidak menyebabkan dampak yang signifikan dari sisi kesehatan lingkungan. seiring dengan bertambahnya penduduk kondisi ini meningkat dan berdampak kepada daerah aliran sungai, terutama wilayah hilir yakni kecamatan Rikit Gaib dan Tripe Jaya.

 

Escherichia coli (E.coli) adalah bakteri yang hidup di dalam usus manusia untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Ada bakteri E.coli yang menghasilkan racun dan menyebabkan diare parah. Seseorang dapat terpapar bakteri E.coli berbahaya karena mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi. Paparan E.Coli ini dapat menimbulkan gejala berupa sakit perut, diare, mual, dan muntah. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri E.coli ini akan berdampak lebih parah jika terjadi pada anak-anak dan lansia.

 

Sumber utama bakteri E.coli adalah pembuangan tinja dan air kencing yang sembarangan, kebiasan buang air besar sembarangan di hulu sungai, hasil penelitian bakteri E.coli bisa bertahan 4-6 jam walau di aliran sungai yang tidak begitu deras, seiring bertambahnya penduduk sumber bakteri E.coli ini bertambah terus dari hulu sungai sehingga di wilayah hilir Rikit Gaib dan Tripe Jaya, merupakan wilayah kecamatan penampung bakteri E.coli terbesar penduduk Kabupaten Gayo Lues.

Baca Juga :  Ismail Fahmi : Kepala Sekolah Se-Gayo Lues Harus Bebas KKN !

Apa saja dampak dari penyebaran bakteri E.coli? Bakteri E.coli adalah penyebab utama diare pada balita dan hampir 20% balita di dunia meninggal karena dampak diare, dan diare juga penyebab stunting demikian juga dengan penyakit lainnya bersumber dari bakteri E.coli. Penyakit karena kesehatan lingkungan sangat banyak dalam 3-4 dekade yang lalu, hal ini salah satunya karena kurangnya pengetahuan atau literasi kesehatan lingkungan yang belum baik dari masyarakat Gayo Lues. Penyakit yang disebabkan kesehatan lingkungan beresiko tertimpa penyakit ini sulit untuk diobati karena rendahnya pengetahuan pada masa itu. Hal ini menyebabkan tingginya migrasi penduduk di wilayah hilir ke beberapa daerah lainnya di Gayo Lues ataupun diluar Gayo Lues dalam 4 dekade yang lalu.

Pepatah melayu mengatakan “karena ilmu hidup menjadi mudah“, rendahnya pengetahuan dan rendahnya kesadaran masyarakat yang menjadikan sungai tripa dijadikan toilet terpanjang di Gayo Lues yang berdampak sebagai sumber berbagai penyakit, sosialisasi kesehatan lingkungan menjadi sangat penting dilakukan di Gayo Lues.  InsyaAllah Gayo Lues menuju lebih baik.

Berita Terkait

Meriahkan HUT Persit KCK Ke-79, Persit KCK Cabang XXVI Dim 0113 Gelar Bakti Sosial Donor Darah
Ratusan Masyarakat Desa Kong Bur Hadiri Acara Israq Mikrad SAW
Bupati Terpilih Bertemu Dengan Kadis PUPR Aceh Bahas Isu Penting Infrastruktur di Gayo Lues
Menjelang Datangnya Bulan Suci Ramadhan ” Masyarkat Kong Gelar Gotong Royong di Masjid AL-Zam-Zam 
Polres Gayo Lues Gelar Razia Miras di Tiga Lokasi, Wujudkan Situasi Kamtibmas Aman dan Kondusif
Geger! Oknum Sekdes Paya Kumer Diduga Selingkuh, Warganet Geram
Masyarakat Desak APH Usut Tuntas Oknum Kepala Desa Bukut Tidak Netral di Pilkada Gayo Lues
Korban kecelakaan Di Pining Dilarikan Ke RSUD Gunakan Mobil Pribadi, Kenapa Tidak Pakai Ambulance Puskesmas Pining ‘ Ada Apa’ ???.

Berita Terkait

Senin, 10 Februari 2025 - 14:49 WIB

Perketat Disiplin Prajurit, Kodam I/BB Gelar Operasi Gaktib dan Yustisi 2025

Senin, 10 Februari 2025 - 06:34 WIB

Izin Besuk Tahanan, Rutan Bangil Sosialisasikan Aplikasi e-Berpadu kepada Pengunjung

Senin, 10 Februari 2025 - 04:07 WIB

Wayang Babad Kartasura Pentas Di Pura Mangkunegaran Surakarta

Minggu, 9 Februari 2025 - 22:09 WIB

Forkom PPPK Khusus Teknis Sampaikan Aspirasi Empat Poin Penting Ke Komisi VIII DPR-RI

Sabtu, 8 Februari 2025 - 17:20 WIB

Mulya Koto Angkat Bicara Terkait Kasus Penganiayaan Yang Menimpa Magdalena Hutahaean, Dan Desak Kapolrestabes Medan Jangan Pandang Bulu

Sabtu, 8 Februari 2025 - 12:45 WIB

*Babinsa Koramil 04/Labuhanbatu Ciptakan Keakraban Dengan Masyarakat Melalui Komsos*

Sabtu, 8 Februari 2025 - 10:28 WIB

Gerak Cepat Kanwil Ditjenpas Sumut, Empat Narapidana Dipindahkan

Sabtu, 8 Februari 2025 - 09:07 WIB

Siap Raih WBBM, Lapas Narkotika Samarinda Gelar Seleksi Tim Pokja Pembangunan Zona Integritas

Berita Terbaru

Jawa tengah

Hormati Tradisi Wilayah Babinsa Teras Turut Bersihkan Makam

Senin, 10 Feb 2025 - 12:22 WIB