Menanti dan Mengenal Malam Lailatul Qadar di Akhir Pekan Ramadhan

Edi Supriadi

- Redaksi

Jumat, 28 Maret 2025 - 07:49 WIB

40139 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Oleh : Gilang

Spesial Redaksi Nasional detik com

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nasional detik.com , Tasikmalaya – “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad-Dukhon: 3).

Malam penuh keberkahan dimaksudkan adalah Lailatulqadar. Ayat ini menunjukkan bahwa malam Lailatulqadar memiliki keistimewaan tersendiri.

Mengutip laman resmi NU, yang dimaksud malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa dan mulia bagi Al-Quran. Hal itu disebabkan karena pada malam ini lah Al-Quran pertama kali diturunkan oleh Allah SWT dari Lauh Al-Mahfudz ke Baitul Izzah atau langit dunia.

Dalam penjelasan serta merujuk dari *Kitab Kuning* yang dimaksud keutamaan Lailatul Qadar, biasanya terselip juga cerita-cerita legenda orang di masa lampau yang dianggap super hebat. Namun uniknya, di balik penuturan cerita-cerita dari orang hebat itu, justru terselip kesan bahwa legenda itu selalu dipandang sebelah mata dan tak ada apa-apanya dibandingkan Lailatul Qadar.

Seperti dalam cerita Samun al-Ghazi –yang lebih populer di dunia Barat dengan sebutan Samson. Kenapa fia dijuluki “al-Ghazi karena”, karena sepanjang hidupnya dilalui dengan berperang dan menaklukkan lawan, tanpa terkalahkan.

Baca Juga :  Babinsa Kratonan Ikuti Kunker Menteri Kesehatan RI di Puskesmas Kratonan Serengan

Yang jelas dalam cerita tersebut, tak satupun lawannya dapat menandingi keperkasaan, tokoh Samun al-Ghazi.

Al-Ghazi, kesehariannya selalu menghabiskan waktu siangnya untuk berperang dan malam harinya dimanfaatkan untuk melaksanakan qiyamul-lail (ibadah malam). Masa hidup Dia setara dengan masa 1000 bulan atau usianya mencapai 83 tahun

Menurut kitab Durrat an-Nashihin, kemuliaan dan kehebatan sosok Samun al-Ghazali, tak seberapanya, bila dibandingkan dengan keutamaan ummat Nabi Muhammad Saw yang menghidupkan malam Lailatul Qadar.(Mengutip laman Kementerian Agama Republik Indonesia).

Sedangkan menurut Prof. Dr. kH. Buya Syakur Yasin, mengatakan bahwa makna Lailatul Qadar yang sebenarnya adalah bagaimana kita dalam menjaga keistiqomahan dalam beribadah kepada Tuhan. Jika kita hanya berharap kemuliaan pada suatu malam tersebut, beribadah dengan rajin hanya karna mengetahui akan kemuliaan serta apa yang menguntungkan di hidup kita, tentunya tak akan ada maknanya kita menjalankan suatu ibadah.

Tak perlu mengira – ngira kedatangan malam tersebut. Mau awal Ramadhan, akhir Ramadhan, tanggal-tanggal ganjil bulan Ramadhan, terserah Tuhan mau menurunkan malam Lailatul Qadar kapan saja. Kita sebagai umatnya, lebih baik mempersiapkan kedatangan malam tersebut dari awal puasa sampai akhir puasa, dan terus menjaga keistiqomahan dalam setiap menjalankan ibadah kepada Allah SWT”.

Baca Juga :  Ps. Panit Lantas Polsek Cikijing Sosialisasikan Kenakalan Remaja Dari Tawuran Hingga Penggunaan Knalpot Bising

Lebih jauh lagi, Buya Syakur Yasin mengatakan bahwa makna Lailatul Qadar yang sebenarnya adalah bagaimana kita dalam menjaga keistiqomahan dalam beribadah kepada Tuhan. Jika kita hanya berharap kemuliaan pada suatu malam tersebut, beribadah dengan rajin hanya karna mengetahui akan kemuliaan serta apa yang menguntungkan di hidup kita, tentunya tak akan ada maknanya kita menjalankan suatu ibadah.

Buya Syakur Yasin menjelaskan artian tentang malaikat Jibril yang memberikan wahyu kepada Nabi dengan seruan ” Iqra ! ” sebenarnya bukan menyuruh untuk “membaca” melainkan untuk “belajar” dengan kata lain mencerdaskan umat.

Hal ini sejalan dengan pengertian Lailatul Qadar yang memberikan perubahan total dalam perjalanan hidup Nabi serta perjalanan hidup umat manusia. Singkatnya, dengan belajar maka sumber daya manusia akan mengalami peningkatan, sehingga memberikan dampak perubahan kepada setiap manusia ke arah yang lebih baik.

Penulis: Gilang
Sumber : referensi berbagai literatur pengetahuan Islam dan Pustaka Pribadi

Berita Terkait

Dandim 0607/Kota Sukabumi dampingi kunjungan Wapres Ma’ruf Amin Dorong Percepatan Transformasi Pesantren di Sukabumi.
Khitanan Massal Gratis PJT II sebagai Wujud Kepedulian untuk Generasi Sehat
Antisipasi Aksi Geng Motor, Polsek Sumberjaya Gencarkan Patroli Dini Hari di Wilayah Perbatasan
Polsek Kasokandel Lakukan Monitoring Program Pangan Bergizi di Desa Leuwikidang
Jalin Kedekatan, Personil Polsek Cikijing Sambangi Pemuda Karang Tarun
Kasad Luncurkan Program Pemeliharaan Situ Bagendit: Dari Bersih-Bersih Danau hingga Sumur Bor Untuk Warga
Tidak Sampai 1X24 Jam Polisi Ciduk Pelaku Pembunuhan
Polres Majalengka Kerjasama Dengan Bulog, DKP3 Gelar Bazar Gerakan Pangan Murah Untuk Masyarakat

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 23:55 WIB

Tim Gabungan Sisir Perairan Singkil Utara Cari Nelayan Lansia yang Hilang

Senin, 15 Juli 2024 - 15:11 WIB

Muhammad Study Terancam Masuk Jeruji Besi: Kisah Pilu Seorang Pejuang Kebenaran

Selasa, 11 Juni 2024 - 12:12 WIB

BERBAGI KEPADA SESAMA MELALUI DONOR DARAH

Rabu, 29 Mei 2024 - 19:07 WIB

Jawaban Pj Bupati Aceh Singkil :  Ternyata Hanya Diskusi dan Adu Argumentasi, Isu Pj Bupati Aceh Singkil Ajak Duel Warganya Terlalu Dibesar-besarkan

Selasa, 24 Oktober 2023 - 13:03 WIB

Diduga Lemahnya Pengawasan P2K Dalam Pilkampong Situban Makmur Kendidat No Urut 1 Dan 4 Ajukan Keberatanya

Selasa, 12 September 2023 - 15:40 WIB

Syafriadi SH : Yang Digugat Yulihardin Surat Pemecatan, Surat PAW Tetap Harus Jalan

Minggu, 27 Agustus 2023 - 06:35 WIB

KEJAR MIMPI LHOKSEUMAWE BY CIMB NIAGA Mengadakan Pengabdian BATANDANG TO PULAU BANYAK

Jumat, 25 Agustus 2023 - 07:42 WIB

Terkait Dugaan Kecurangan Dan Cacat administratif dan Perbuatan Melawan Hukum proses Pembentukan P2K Desa Penjaitan

Berita Terbaru