Pengamat Kebijakan Publik: Kongkalikong & Pengawasan Lemah Jadi Akar Masalah di Lapas Cibinong

ABDUL GHOFUR

- Redaksi

Sabtu, 15 Maret 2025 - 08:03 WIB

4098 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Bogor//nasionaldetik.com – Pengamat kebijakan publik Dr. Drs. Trubus Rahadiansyah menilai dugaan sejumlah praktik kotor yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Cibinong, Kabupaten Bogor akibat lemahnya pengawasan.

“Itu menurut saya akibat lemahnya pengawasan,” ujar Trubus kepada fwbbnews.com saat dihubungi, Jum’at (14/3/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Trubus menyarankan pengawasan yang dilakukan secara berjenjang.

“Harusnya kan mereka ketat, ketatnya itu harus ada pengawasan yang berjenjang, jadi ada orang yang ditugaskan langsung di penjara,” jelasnya.

L

“Iya, ada sipir-sipir yang ditugaskan untuk pengawas langsung, kemudian juga kan, ada alat CCTV,” lanjut dia menambahkan.

Trubus akui, hal itu akan menjadi rumit bila terjadi kongkalikong.

“Yang menjadi rumit itu karena biasanya ini ada kongkalikong, sering kali CCTV-nya ditutup itu, kejadian-kejadian seperti itu nggak ada rekamannya,” kata Trubus.

Pria yang juga dipercaya sebagai Ketua Umum Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia (AAKI) ini menyampaikan bisa saja dalam pengawasan melibatkan unsur lain, jadinya independen, cuman untuk independen ini agak sulit.

Baca Juga :  Bentuk Kepedulian Polri, Polres Tanjung Balai Berikan Bantuan Kepada Warga Yang Kebakaran Rumah

“Biasanya mereka aksesnya dia persulit kalau sudah menyangkut yang namanya pelanggaran perilaku koruptif, biasanya mereka cukup rapih pada saat pengawasan,” kata dia menegaskan.

“Satu-satunya cara itu adalah mereka diganti, dirolling orangnya, dimutasi setiap 6 bulan sekali atau 1 tahun sekali diganti orangnya,” ungkap Trubus.

Diberitakan sebelumnya, Advokat muda, Berto Tumpal Harianja

setelah menerima informasi yang disampaikan kliennya usai menguak semua praktik yang terjadi di Lapas Pondok Rajeg.

Adapun dugaan praktik kotor yang dikatakan Berto sebagai berikut:

1. Adanya dugaan pungutan liar (Pungli).

2. Ada dugaan penggunaan Narkoba jenis Sabu.

3. Indikasi makanan masuk ke kamar WBP dengan harga yang tinggi dan terkesan dipaksa.

4. Dugaan pelayan super terhadap Bravo, seperti dikasih karpet dan lain-lain.

Baca Juga :  Satya Dharma Bhakti: Rutan Perempuan Medan Dorong Pembinaan Kepribadian Lewat Pramuka

5. Blok tahanan Bravo kalau dikunjungi tidak mengenakan baju WBP dari lapas tersebut.

6. Dugaan kamar Alfa 25 dan 26 keadaannya seperti bak hotel.

7. Adapun dugaan yang menjual handphone (HP) dari orang Lapas, kemudian disita sama Sipir itu sendiri.

8. Dugaan potongan 10 persen, terhadap uang yang di transfer dari keluarga WBP.

9. Diduga ada kamar vaste super mewah bagi yang menghuninya).

10. Dugaan ada intimidasi dan ancaman terhadap kliennya, seperti akan dipukul, tidak akan dapat remisi bahkan saat ini kliennya dipindahkan ke Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor secara sepihak tanpa adanya informasi kepada pihak keluarga maupun Kuasa Hukum.

 

Hingga berita ini dimuat belum ada klarifikasi yang disampaikan pihak

Lapas Pondok Rajeg kepada media ini.

Berita Terkait

Lawan Arab Saudi, Indonesia Harus Optimis
Kepala Divisi Pelayanan Hukum Menghadiri Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Tapanuli Utara Ke-80
Kanwil Hukum Sumut Fasilitasi Harmonisasi Ranperwal, Dorong Regulasi Responsif terhadap Kebutuhan Publik
Sinergi Penguatan Supremasi Hukum, Kanwil Hukum Sumut Paparkan Capaian dan Aspirasi dalam RDP
Rutan Kelas I Labuhan Deli Laksanakan Tes Urine bagi Pegawai dan Warga Binaan, Wujud Komitmen Bersih dari Narkoba
Lima Ranting IPK Medan Sunggal Sepakat Dukung Kembali Jodi Mahesa Panggabean dan Rahmansyah Pimpin PAC
Lapas Lubuk Pakam Gandeng BNN dan Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang Gelar Tes Urine Massal
Sentuhan Kepedulian di HUT ke-80 TNI, Danrem 083/Bdj dan Kasrem Serahkan Bantuan Sosial untuk Warga Malang

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 11:42 WIB

Pengurus BPD Desa Petir, Meminta Bupati Serang Mencari Solusi Terbaik Terkait Hilangnya Dana Desa Petir

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 06:20 WIB

APINDO Gelar Rapat Kerja dan Kukuhkan Dewan Pengurus Kabupaten Serang Priode 2025 – 2030

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:03 WIB

Tokoh Banten, Abuya Muhtadi Beri Dukungan dan Doa kepada Apotek Gama

Kamis, 2 Oktober 2025 - 06:28 WIB

Dugaan Praktek Pungli di SPBU 34.42125 Palima Serang Banten

Rabu, 1 Oktober 2025 - 13:46 WIB

Sidang Perkara Apotik Gama. Keterangan Saksi Dinilai Tidak Ada Yang Menyatakan Keterkaitan Pada Terdakwa

Selasa, 30 September 2025 - 20:40 WIB

Pemkab Serang dan Uni Emirat Arab Jajaki Peluang Kerjasama

Senin, 29 September 2025 - 20:11 WIB

Tokoh Banten Sampaikan Pernyataan Sikap Prihatin Kepada Apotik Gama

Senin, 29 September 2025 - 17:14 WIB

Birokrasi Banten Tersandera Ego Politik, Andra Soni Dinilai Lemah Kendali

Berita Terbaru