BEM PTNU Jabar Desak Pj Bupati Bogor Minta Maaf ke Seluruh Pondok Pesantren se-Nusantara

Edi Supriadi

- Redaksi

Selasa, 4 Februari 2025 - 10:20 WIB

40103 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com , Bandung, – 3 Februari 2025 Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) Jawa Barat mendesak Penjabat (Pj) Bupati Bogor, Bachril Bakri, untuk segera meminta maaf kepada seluruh pondok pesantren di Indonesia atas pernyataannya yang dinilai melukai perasaan para kyai, santri, serta sektor pendidikan keagamaan.

Koordinator Isu BEM PTNU Jabar, Khaiqal Sahid, menyatakan bahwa pernyataan yang disampaikan oleh Bachril Bakri telah menyeleweng dan berpotensi merusak hubungan baik antara pemerintah dan lembaga pendidikan keagamaan. Menurutnya, seorang pejabat publik seharusnya lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan, terutama yang berkaitan dengan sektor pendidikan keagamaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Alangkah baiknya seorang Pj Bupati Bogor lebih cakap dalam meriset dan menganalisis secara mendalam permasalahan yang terjadi sebelum mengeluarkan pernyataan. Jangan asal berbicara tanpa memahami dampaknya,” tegas Khaiqal Sahid.

Menurutnya, pernyataan Bachril Bakri telah memantik kemarahan dari para santri dan pimpinan pondok pesantren yang selama ini telah memberikan kontribusi besar dalam dunia pendidikan keagamaan. Ia juga menekankan bahwa sejarah mencatat peran besar para santri dan kyai dalam perjuangan melawan penjajah, yang menunjukkan betapa pentingnya keberadaan pondok pesantren dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Juga :  Koramil Cepogo Turut Hadiri Pelepasan Jemaat Haji

“Kami sangat kecewa dengan pernyataan yang disampaikan oleh Pj Bupati Bogor. Para pimpinan pondok pesantren, kyai, ustaz, dan santri telah menyampaikan keresahan mereka kepada kami terkait pernyataan tersebut,” ujarnya.

BEM PTNU Jabar menegaskan bahwa seharusnya pemerintah daerah tidak mengambinghitamkan pondok pesantren, melainkan memberikan dukungan agar pendidikan formal dapat bersinergi dengan pondok pesantren, baik yang berbasis modern maupun salafiyah.

Dukungan bagi Pondok Pesantren

Lebih lanjut, Khaiqal Sahid menekankan bahwa pemerintah seharusnya mengevaluasi sejauh mana mereka telah memberikan bantuan dan dukungan terhadap pondok pesantren yang selama ini berperan dalam memberikan ilmu keagamaan dan membangun moral masyarakat.

“Jangan malah memojokkan pondok pesantren. Seharusnya ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk memastikan keberpihakan mereka terhadap pendidikan pesantren,” tegasnya.

Sebagai lembaga pendidikan Islam yang telah berdiri selama berabad-abad, pondok pesantren telah memberikan kontribusi besar dalam membangun masyarakat yang beriman, berilmu, dan berakhlak. Namun, kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada pesantren telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengasuh dan santri.

Baca Juga :  Kurir dan Pengguna Narkoba Tak Berkutik Saat Disergap Petugas Merangin

BEM PTNU Jabar meminta pemerintah untuk:

Mengakui dan menghargai peran pondok pesantren dalam membangun masyarakat.

Memberikan dukungan dan bantuan yang memadai untuk pengembangan pondok pesantren.

Mengkaji ulang kebijakan yang tidak berpihak pada pondok pesantren dan menggantinya dengan kebijakan yang lebih mendukung.

“Pondok pesantren bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga pusat kegiatan kemasyarakatan, keagamaan, dan kebudayaan. Oleh karena itu, kami meminta pemerintah untuk memahami dan menghargai peran penting pondok pesantren dalam membangun masyarakat yang lebih baik,” ujar Khaiqal Sahid.

BEM PTNU Jabar percaya bahwa dengan adanya dukungan dan kerja sama antara pemerintah dan pondok pesantren, masyarakat yang lebih harmonis, beriman, dan berakhlak dapat terwujud.

Penulis : Tim PNIB

Pimred : Edi uban

Berita Terkait

Dandim 0607/ Kota Sukabumi tinjau lokasi Karya Bakti TNI.
Apel Pagi Jam Pimpinan, Kapolres Majalengka Berikan Arahan Terkait Kamtibmas dan Etika Tugas
Gelar Coffee Morning, Kapolres Majalengka Bahas Kamtibmas dan Anev Pelaksanaan Tugas
Diduga Monopoli, WIBARA Soroti Proyek Penyedia Tunggal di Disdik Depok
Kegiatan Sosialisasi Akses Reforma Agraria- Fasilitasi Pendampingan Usaha
Anjuran KDM dan Kadisdikbud Kuningan, sudah tak dianggap lagi
BPN Kabupaten Tasikmalaya Bagikan 135 Sertipikat Tanah Elektronik di Desa Barumekar Kecamatan Parungponteng.
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tasikmalaya Hadiri Acara Pisah Sambut Kepala Kejaksaan Negeri Tasikmalaya

Berita Terkait

Selasa, 29 Juli 2025 - 00:22 WIB

Kapolres Tanah Karo Tegas: Jangan Buka Lahan dengan Membakar, Saatnya Beralih ke Teknologi

Selasa, 29 Juli 2025 - 00:10 WIB

Polsek Juhar Hadiri Pelatihan BUMDes: Dorong Desa Juhar Ginting Jadi Mandiri dan Maju

Senin, 28 Juli 2025 - 23:47 WIB

Seorang Wiraswasta di Berastagi, Ditangkap di Kamar Kos Diduga Simpan Sabu

Minggu, 27 Juli 2025 - 20:40 WIB

Polres Tanah Karo Intensifkan Patroli Dini Hari, Cegah 3C dan Balap Liar di Kota Kabanjahe

Minggu, 27 Juli 2025 - 20:36 WIB

Satlantas Polres Tanah Karo: Helm Bukan Aksesoris, Tapi Pelindung Nyawa

Minggu, 27 Juli 2025 - 20:32 WIB

Bukan Musim, Tapi Kelalaian — Kapolres Tanah Karo Soroti Penyebab Karhutla

Minggu, 27 Juli 2025 - 20:28 WIB

Diduga Miliki Narkotika, Pria Asal Desa Raya Diamankan Polisi di Kamar Kos

Sabtu, 26 Juli 2025 - 23:14 WIB

Satlantas Polres Tanah Karo Tegaskan: Anak di Bawah Umur Bukan Untuk Di Jalan

Berita Terbaru