Sempat Ramai Dimedia Terkait Adanya Dugaan Kasus Bullying Di Garut, Berikut Keterangan Kuasa Hukum Para Terduga Pelaku

Edi Supriadi

- Redaksi

Senin, 13 Januari 2025 - 23:18 WIB

40154 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com , Garut – Kasus dugaan bullying seorang anak perempuan di Garut yang disebut mengalami kekerasan hingga ditangani oleh aparat kepolisian Polres Garut, ternyata punya cerita lain versi orang tua korban saat mediasi dengan para orang tua diduga pelaku dan disaksikan para tokoh masyarakat dikampung tempat dimana para pihak tinggal.

Guna mengetahui hal yang sebenarnya, Supriyadi S.H. dalam kapasitasnya selaku kuasa hukum yang diberikan kuasa untuk mendampingi para terduga pelaku dari kantor hukum Gerakan Advokasi Masyarakat Pribumi (Gerai Mas Pri) yang ditemui senin (13/01/2025) di halaman UPTD PPA Dinas Sosial kabupaten Garut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Diterangkan mas pri, bahwa kasus dugaan bullying tersebut menurut pengakuan orang tua korban kepada pengurus RW setempat, terjadi 8 tahun silam, dan terjadi kembali empat tahun yang lalu, setelah mendengar pengakuan ibu korban pada (17-12-2024) disaksikan seorang wanita yang mengaku seorang awak media berinisial (i) dan disaksikan beberapa pengurus RW dan tokoh masyarakat berinisiatif untuk melakukan mediasi kepada terduga para pelaku yang berjumlah lima orang, mediasi terjadi dua kali di fasilitasi oleh pengurus RW setempat ditempat tinggal korban dan terduga para pelaku, dengan menghasilkan kesepakatan bahwa permasalahan tersebut dianggap selesai secara kekeluargaan.

Namun beberapa hari lalu datang aparat kepolisian mendatangi orangtua terduga para pelaku, dan meminta kartu keluarga hingga belakangan kasusnya sudah dinaikan ke tingkat penyidikan. “Sekarang hari ini senin (13/1/2025) anak-anak menjalani pemeriksaan psikologi di UPTD PPA Dinas sosial kabupaten garut setelah korban kemarin diperiksa,” jelasnya.

Baca Juga :  Bhabinkamtibmas Polsek Cikijing Sambangi Warga Desa Sindangpanji, Sampaikan Imbauan Kamtibmas

Pria yang akrab dipanggil Mas Pri tersebut mengungkapkan, waktu kejadian kasus ini juga sebenarnya belum jelas kapan dan dimana terjadi peristiwanya Karena, kesaksian pengakuan ibu korban kepada pengurus RW dan tokoh masyarakat berbeda dengan yang saat ini ramai diberitakan. Termasuk jumlah anak yang menjadi terduga pelaku bullying.

“Berdasarkan BAP di kepolisian, kejadiannya 29 Agustus 2022, pukul 15.30 WIB, tapi saat mediasi orang tua korban bilangnya kejadian 2 kali, yaitu 8 tahun silam, dan yang kedua empat tahun lalu, semua pernyataan orangtua korban saat mediasi ada rekamannya,” ungkapnya.

Sementara pengakuan orang tua korban soal jumlah pelaku, sempat muncul lima orang tapi kemudian di BAP kepolisian berubah menjadi tiga orang, Selain itu Mas Pri menegaskan berdasarkan pengakuan orang tua korban kepada pengurus RW, soal bentuk kekerasan yang dilakukan para terduga pelaku juga tidak se dramatis yang disampaikan dalam berita-berita di media.

Mas Pri menegaskan, diduga situasi dan kondisi saat kejadian tidak memungkinkan bentuk bullying yang ramai diberitakan media bisa terjadi. Karena, saat itu banyak warga, dan tempat kejadian di rumah salah satu warga yang ada di pinggir jalan besar yang ramai dilalui banyak orang.

Baca Juga :  Polsek Cigasong Polres Majalengka Ikuti Subuh Akbar dan Geber Jumat Bersama Warga Kecamatan Cigasong

“Jadi menurut berita yang beredar, celana korban sama sekali tidak dibuka, tidak mungkin dampaknya sampai seperti yang disampaikan di media, terus benda tumpulnya juga belum jelas apakah terong atau benda lain itu juga belum pasti, tidak seperti yang diberitakan,” imbuhnya.

Karena kejadiannya sudah lama, Mas Pri mengaku saat ini pihaknya tengah mengumpulkan bukti-bukti, termasuk rekam medik saat korban di periksa di Puskesmas dekat lingkungan rumahnya.

Karenanya, Mas Pri berharap media juga tidak membesar-besarkan masalah ini, apalagi tanpa keterangan dari kedua belah pihak. “Sekarang kan cerita kasus ini beritanya dari orangtua korban dan keterangan berbeda beda, tapi versi para orang tua terduga pelaku juga harus didengar, karena keterangan orangtua korban saja sudah ada yang berbeda,” katanya.

Mas Pri berharap, kasus ini bisa diselesaikan dengan pendekatan Restorative Justice, apalagi korban dan para terduga pelaku juga masih dibawah umur dan orangtua korban juga ingin bisa kembali tinggal di kampung halamannya dan bisa hidup damai seperti warga lainya, pungkas mas pri.

Penulis : Tim Redaksi

Berita Terkait

Apel Pagi Jam Pimpinan, Kapolres Majalengka Berikan Arahan Terkait Kamtibmas dan Etika Tugas
Gelar Coffee Morning, Kapolres Majalengka Bahas Kamtibmas dan Anev Pelaksanaan Tugas
Diduga Monopoli, WIBARA Soroti Proyek Penyedia Tunggal di Disdik Depok
Kegiatan Sosialisasi Akses Reforma Agraria- Fasilitasi Pendampingan Usaha
Anjuran KDM dan Kadisdikbud Kuningan, sudah tak dianggap lagi
BPN Kabupaten Tasikmalaya Bagikan 135 Sertipikat Tanah Elektronik di Desa Barumekar Kecamatan Parungponteng.
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tasikmalaya Hadiri Acara Pisah Sambut Kepala Kejaksaan Negeri Tasikmalaya
Bhabinkamtibmas dan Babinsa Sambang SMKN 1 Kadipaten, Perkuat Kemitraa

Berita Terkait

Senin, 28 Juli 2025 - 13:13 WIB

Polres Jombang Gelar Operasi Patuh Semeru 2025, Pelanggaran dan Laka Lantas Menurun Signifikan

Senin, 28 Juli 2025 - 11:55 WIB

Jaga Tradisi, Jaga Negeri: TNI Kawal Pawai Budaya Bendorejo Jelang HUT RI ke-80

Senin, 28 Juli 2025 - 11:47 WIB

Kesenian Wayang Kulit: Simbol Menjaga Warisan dan Jati Diri Bangsa

Senin, 28 Juli 2025 - 10:13 WIB

Daerah Kecil di Jawa Timur Ini Justru Masuk Jajaran Kota Terkaya se-Indonesia, Kok Bisa?

Minggu, 27 Juli 2025 - 22:40 WIB

Terjadi…!!! Sekdes di Jombang Dilaporkan ke Polisi, Diduga Gelapkan Rp 61 Juta Dana Pengurusan Sertifikat

Minggu, 27 Juli 2025 - 22:01 WIB

Desa Sentul Mengadakan Pelatihan Kepemimpinan Bagi Karang Taruna Bhakti

Minggu, 27 Juli 2025 - 21:14 WIB

Truk Tangki Bermodus Transportir Industri Diduga Angkut BBM Subsidi di Wilayah Probolinggo.

Minggu, 27 Juli 2025 - 18:52 WIB

Mendapati Laporan Masyarakat Polsek Waru Menurunkan Unit Reskrim Adanya Mayat Tergeletak

Berita Terbaru

KALIMANTAN

Seluruh warga Penajam Harus Merasakan Gas Rumah

Senin, 28 Jul 2025 - 13:41 WIB