PNIB Istighotsah Ngaji Pancasila Di Bekasi : Jangan Rampok, Palsukan dan Belokkan Sejarah Peradaban Bangsa Indonesia

- Redaksi

Selasa, 10 Desember 2024 - 04:19 WIB

4022 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JOMBANG, Nasionaldetik.com –Salah satu acara rutin ormas lintas agama budaya tradisi dan kebhinekaan, Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) adalah Istighosah Ngaji Pancasila, Sejarah Dan Peradaban Nusantara. Acara diskusi kebangsaan yang dilakukan rutin tiap bulan PNIB Bekasi Utara kali ini mengambil thema “Jangan Rampok, Palsukan dan Belokkan Sejarah Peradaban Bangsa”. Thema tersebut menjadi isu penting menjelang Pergantian Tahun di tahun transisi, dinamika kepemimpinan 2024 ini Dan Refleksi Desember Bulan Toleransi Dan Kesetaraan, Serta Memperingati Haul Gus Dur Ke 15.

 

Ketua Umum PNIB AR Waluyo Wasis NUgroho (Gus Wal) yang hadir pada acara yang digelar MInggu (8/12/2024) menekankan pentingnya otentifikasi pemahaman sejarah di era milenial ini.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

“Sejarah perjuangan bangsa tidak boleh dirampok, dibelokkan apalagi dipalsukan. Bahwa pergerakan kemerdekaan bangsa dilakukan oleh anak-anak bumi putra pemilik Nusantara. Bukan pemberian bangsa asing, Yaman atau Arab yang selama ini santer dinarasikan. Mereka hanya pendatang yang numpang hidup, berdagang mencari aman di era pra kemerdekaan. Merapat ke penjajah saat Belanda berkuasa, lalu pindah mendukung Indonesia ketika sudah merdeka” ungkap Gus Wal dalam acara Ngaji Pancasila yang dihadiri puluhan kader PNIB.

Baca Juga :  Pemkab Tulungagung Gelar Upacara Hari Sumpah Pemuda ke-96, Dorong Kreativitas dan Inovasi Pemuda

 

Gus Wal juga menegaskan bahwa peradaban bangsa ini sudah ada sebelum datangnya penjajah. Keluhuran budaya dan di Nusantara lahir tradisi yang sudah tertanam kuat sejak masih banyak Kerajaan berdiri.

 

“Sejarah mencatat Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat Ilmu pertanian dan maritim di Asia, negara lain banyak belajar dari peradaban kita yang sudah lebih maju. Kebesaran Kerajaan Majapahit menjadi rujukan bangsa lain belajar ilmu tata negara. Candi terbesar ada di Indonesia sebagai bukti tingginya ilmu arsitektur di jaman Dinasty Syailendra. Itu semua tidak bisa dihapus dengan membelokkan sejarah bangsa karena jasa bangsa asing yang datang” imbuh Gus Wal

 

Melalui Ngaji Pancasila Sejarah dan Peradaban kali ini, PNIB kembali mengingatk arti penting persatuan dan kesatuan bangsa menjadi modal penting bertahannya suatu bangsa dari gempuran pengaruh asing.

 

“Bangsa asing yang datang ke Nusantara dulunya justru mengadu domba antar kerajaan yang akhirnya saling berperang, dan setelah hancur mereka mengasainya. Sekarang pihak asing datang lagi untuk mengadu domba dengan paham asing mengatasnamakan Agama untuk memecah belah kita. Jika persatuan kita lemah dan pemahaman sejarah kita aktif dimanipulasi, maka bangsa ini hanya menunggu waktu menjadi Suriah atau Afghanistan yang hancur karena perang saudara.” Kata Gus Wal.

Baca Juga :  Polres Nganjuk Gerebek Jaringan Togel Online, Satu Pelaku Ditangkap di Nganjuk

 

Istighotsah Ngaji Pancasila Sejarah Dan Peradaban malam itu menyimpulkan bahwa sejarah peradaban bangsa harus dipertahankan dari upaya perampokan, pembelokkan dan manipulasi. Membumikan Pancasila dan Merah Putih menjadi agenda wajib PNIB dan seluruh elemen masyarakat demi martabat bangsa

 

“Jangan sampai kita merdeka namun tidak berdaulat karena dikuasai paham asing. Sejarah tidak selalu ditulis oleh pemenang, tapi ditanam sedini mungkin. Pancasila sudah paripurna tidak ada tawar menawar untuk dirubah lagi, dan bagi yang tidak sepakat dengan Pancasila tempatnya bukan di sini. Silahkan pindah ke gurun yang masih bebas dan luas”, Ujar Gus Wal

 

Ngaji Pancasila, Dejarah dan Peradaban memperingati Haul Gus Dur Ke 15 Dan Refleksi Desember Bulan Toleransi Dan Kesetaraan ini kami PNIB mengajak masyarakat untuk terus menjaga kampung desa dan lingkungan kita masing masing dari wahabi Khilafah sumber bubit tunas lahirnya Intoleransi Radikalisme separatisme dan Terorisme pungkas Gus Wal

Penulis:(Tim PNIB)

Berita Terkait

Polres Nganjuk Imbau Pelaku Penganiayaan Santri di Prambon Segera Menyerahkan Diri
Dandim 0806/Trenggalek Tinjau Rencana Pembangunan Dapur Sehat di Desa Gayam
Polres Nganjuk Ungkap Pelaku Perampokan Minimarket di Loceret dan Warujayeng
Polisi Lakukan Olah TKP Ditemukannya Orang Meninggal di Desa Plosokandang Kedungwaru
Ketua Umum NR Icang Rahardian SH MH Menghadiri  Pelantikan 4 Pengurus Daerah DPD IWO Indonesia di Jawa Timur
Korem 081/DSJ Terima Tim Dalproggar Kodam V/Brawijaya
Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Serda Yudi Bantu Petani Tanam Padi
Antisipasi Gangguan Kamtibmas, Polres Nganjuk Gelar Penyekatan Kedaerahan di Wilayah Perbatasan

Berita Terkait

Rabu, 11 Desember 2024 - 16:30 WIB

Presiden Prabowo Buka Apel Kasatwil Polri 2024, Kapolres Simalungun Turut Hadir di Akpol Semarang

Rabu, 11 Desember 2024 - 13:10 WIB

Koramil 02 Dan Polsek Benda Gelar Kegiatan Donor Darah

Rabu, 11 Desember 2024 - 12:59 WIB

Satgas Mobile Yonif 323 Buaya Putih Kostrad Lumpuhkan 2 OPM di Distrik Sinak

Rabu, 11 Desember 2024 - 03:24 WIB

Uji Coba Makan Sehat Bergizi, Pangdam I/BB Tanya Siswa SD : Enak Gak Makanannya ?

Selasa, 10 Desember 2024 - 16:22 WIB

Dandim 1307/Poso Letkol Arm Edi Yulian Budiargo Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan Dapur Sehat di Desa Toliba

Selasa, 10 Desember 2024 - 05:07 WIB

Bakti Sosial Bentuk Kepedulian Satgas Yonif 131/BRS Untuk Masyarakat Papua

Selasa, 10 Desember 2024 - 00:45 WIB

Warga Aisa Sambut Gembira Fogging Bersama Habema

Senin, 9 Desember 2024 - 12:03 WIB

POLDA KEPRI TERIMA ANUGERAH KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2024

Berita Terbaru