rumah sakit mengalami perpindahan sebanyak 9 kali. Pada akhirnya menetap di dekat pantai (daerah Sine) sehingga hubungan dengan pemerintah di pusat terhenti.

edisupriadi

- Redaksi

Rabu, 20 November 2024 - 18:37 WIB

40133 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com , Tulungagung – Seiring terjadinya perdamaian dengan pihak Belanda, rumah sakit dikembalikan di dalam kota Tulungagung dan tetap di bawah kepemimpinan dr. Iskak. Tantangan dan hambatan untuk mengelola rumah sakit bermunculan. Di antaranya keterbatasan dana, sarana dan prasarana.

Dalam kurun waktu satu tahun, rumah sakit ini mendapatkan droping dana satu kali. Sedangkan kekurangannya harus diupayakan oleh pihak rumah sakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk mensiasatinya, dr. Iskak dan kawan-kawan mengadakan kerjasama dengan masyarakat sekitar rumah sakit untuk bercocok tanam. Mereka bercocok tanam padi dan jagung dengan sistem tumpangsari pada lahan 10 hektar atas seizin bupati. Hal ini guna memenuhi kebutuhan pasien dan mencukupi pangan karyawan rumah sakit. Melalui terobosan yang dilakukan dr. Iskak, kebutuhan rumah sakit dan kebutuhan pangan karyawan yang berjumlah 200 orang dapat teratasi.

Sementara untuk mendapatkan protein, pihak rumah sakit mengadakan penyembelihan sapi sendiri. Sebagian daging sapi untuk lauk pauk pasien, sisanya dijual ke masyarakat. Sedangkan untuk tambahan keuangan, pimpinan beserta pegawai rumah sakit secara gotong royong menciptakan home industry, yakni membuat sabun yang bahannya dari abu dan minyak kelapa.

Baca Juga :  Jelang HUT Polri ke-79 dan Tahun Baru Islam, Polres Jombang Gelar Liwetan Bhayangkara

dr. Iskak juga sosok yang sangat peduli dengan rakyat kecil. Hal itu tercermin dari kebijakannya yang membebaskan biaya berobat untuk masyarakat tidak mampu, termasuk tukang becak. Selain tukang becak, polisi dan tentara juga gratis setiap kali berobat.

Ia juga sangat disiplin dalam mengelola rumah sakit. Termasuk penyimpanan anak kunci rumah sakit.Anak kunci harus diletakkan di tempat yang telah disediakan. Pernah suatu hari salah satu karyawan rumah sakit mengantongi anak kunci tersebut. Begitu ketahuan oleh dr. Iskak, karyawan itu mendapat hukuman berupa memakai jas dokter selama jam kerja. Hukuman yang unik dan tanpa unsur kekerasan.

Pada 13 Maret 1970, dr. Iskak terpaksa meninggalkan rumah sakit Tulungagung karena mendapat tugas baru sebagai pengawas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Sembilan tahun kemudian, tepatnya 29 Oktober 1979 dr. Iskak menghembuskan nafas terakhir. Beliau merupakan salah satu putra terbaik Tulungagung. Karena jasa-jasanya yang besar,Kodim 0807 Tulungagung menginginkan jenazah dr. Iskak untuk dimakamkan di Taman Makam PahlawanRejoagung. Namun seluruh keluarga memohon agar jasadnya dikebumikan di TPU di Kelurahan Botoran.

Baca Juga :  Digegerkan Penemuan Mayat Laki-laki Tua Sudah Membusuk di Rumahnya malang

Selanjutnya, nama dr. Iskak diabadikan sebagai nama rumah sakit daerah Tulungagung dengan Keputusan Bupati Tulungagung Nomor 945 tahun 2001 tanggal 9 Nopember 2001 tentang pemberian nama rumah sakit dr. Iskak.

Pemberian nama itu dilakukan dengan pertimbangan:

1. Dokter Iskak merupakan salah satu tokoh pejuang yang mempunyai andil besar dalam perjuangannya merebut kemerdekaan

2. Dokter pemerintah yang pertama kali diserahi tugas memimpin rumah sakit oleh Bupati Tulungagung, R. Moechtar Prabu Mangkunegoro

3. Peran dr. Iskak dalam memajukan rumah sakit, mulai zaman revolusi hingga kemerdekaan

4. Dokter Iskak putra kelahiran asli daerah Tulungagung yang mengabdi di Tulungagung

5. Dokter Iskak sangat terkenal di wilayah Kabupaten Tulungagung, sehingga dengan memakai nama dr. Iskak diharapkan rumah sakit ini akan lebih memasyarakat (HUMAS/KAR)

Penulis : Evan

Pimred : Edi uban

Berita Terkait

Perjudian Sabung Ayam dan Dadu Desa Lempeni Kecamatan Tempeh Lumajang Omsite 100 Juta;Beranikah Penegak Hukum Polres Lumajang Tertibkan
Kapolres Nganjuk Hadiri Upacara HUT TNI ke-80, Wujudkan Sinergi Forkopimda Lewat Kejutan Spesial
Pancasila Tak Tergantikan dan Landasan Fundamental Persatuan Bangsa
Jaga Jantung Sehat, Dinkes Pacitan Ajak Warga Cegah Serangan Mendadak
DUGAAN PUNGLI DI SMA NEGERI 1 NGIMBANG, MELANGGAR PRINSIP SUKARELA PENDIDIKAN
Janji Tinggal Janji! Warga Dusun Gading Tuntut PT Lentera Grup Lunasi Kompensasi Rp100 Juta
Jelang HUT ke-80 TNI, Kodim 0807 Tulungagung Gelar Pangan Murah di GOR Sembung
Mahasiswa UM Menyusuri Gelap, Menyalakan Jiwa Patriotik

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 23:17 WIB

Diduga Akibat Korsleting Listrik, Rumah Warga Negeri Katon Ludes Terbakar — Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:47 WIB

Jalin Sinergitas Dengan Jurnalis, Polres Pesawaran Sambangi kantor FKW-KP

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:35 WIB

Bantuan Alsintan dan Produksi Pupuk Organik Cair Dorong Produktifitas Pertanian Pesawaran

Jumat, 3 Oktober 2025 - 14:39 WIB

Tingkatkan disiplin dan kesadaran Masyarakat, Sat Lantas Pesawaran Edukasi Tertib Berlalu Lintas

Kamis, 2 Oktober 2025 - 11:05 WIB

Dugaan Monopoli Bahan Baku di Dapur MBG Pesawaran: Jurnalis Dipaksa Hapus Rekaman Konfirmasi

Rabu, 1 Oktober 2025 - 21:59 WIB

Mahasiswa ITERA Dirikan Sanggar Tani SIPETANI di Desa Bagelen, Dorong Pertanian Modern dan Produktifitas Petani

Rabu, 1 Oktober 2025 - 20:44 WIB

Gerak Cepat Tekab 308 Presisi Polsek Tegineneng Ungkap Penggelapan Sepeda Motor, Pelaku Utama Dalam Pengejaran

Jumat, 19 September 2025 - 16:51 WIB

Pemkab Pesawaran Mantapkan Langkah Percepatan Penanganan Stunting Lewat Rakor TPPS

Berita Terbaru