Nasionaldetik.com , Bojonegoro – Air merupakan sumber kehidupan manusia, tidak ada orang bisa bertahan hidup tanpa air. Musim kemarau di beberapa wilayah menyebabkan warga kesulitan mendapatkan air bersih. Jauhnya akses sumber mata air dengan rumah warga menjadi bentuk perjuangan dan tantagan tersendiri dalam memenuhi kebutuhan dasar tersebut.
Salah satu wilayah berdampak kesulitan air bersih akibat kemarau adalah kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Atas situasi tersebut ormas lintas agama, budaya, tradisi dan kebinekaan Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) melakukan bhakti sosial menyalurkan air bersih. Lokasi di beberapa dusun dkelurahan Nganti kecamatan Ngraho kab Bojonegoro Jawa Timur menjadi lokasi bhaksos PNIB dengan mengirimkan 20 tangki air bersih bagi 6000 an warganya mengalami krisis air bersih pada Sabtu (2/11/2024)
“Bhaksos ini murni gotong royong inisiatif PNIB tanpa sponsor atau kepentingan politik di musim Pilkada kali ini. Kami melakukannya sebagai wujud keprihatinan sesama manusia, tanpa membedakan Agama maupun suku. Alhamdulillah niatan kami terlaksana tanpa perlu merepotkan pihak Pemda ataupun perusahaan swasta yang ada di Bojonegoro” jelas Gus Wal selaku ketua umum kepada awak media.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kedatangan truk tanki air yang disewa oleh PNIB disambut dengan suka cita warga desa Nganti berbagai usia. Mereka mengapresiasi kepedulian PNIB bersama sejumlah warga lain dalam aksi bhaksos dari pagi hingga malam hari tersebut.
“Bhaksos ini kita lakukan dalam rangka menyambut Hari Pahlawan 10 November sebagai wujud nyata Persatuan Indonesia dan Kemanusiaan. Keduanya jauh lebih penting daripada urusan Politik apalagi pilkada, yang dimana para paslon cabup cawabup maupun timsesnya tak ada yang menyentuh warga nganti ngraho yang mengalami krisis air bersih, tutur Gus Wal menurut pengakuan Warga yang mengalami krisis air bersih.
Disisi lain dibojonegoro ini terdapat industri minyak bumi raksasa bertaraf Internasional berdiri yakni Exxon mobile menyedot isi perut bumi tanah Bojonegoro. Namun untuk urusan kepedulian pada kelangkaan air bersih mereka seolah tutup mata. Kemana mengalirnya dana CSR hak warga Bojonegoro milyaran atau triliunan rupiah? Sengaja tidak disalurkan atau parkir di rekening pejabat? Ini akan kita kritisi” kata Gus Wal menyikapi situasi di Bojonegoro.
PNIB menganggap urusan persatuan Indonesia dan kemanusian lebih penting daripada urusan politik dan kepentingan golongan. Warga yang kesulitan ekonomi akan rentan disusupi kepentingan disintegrasi bangsa dan mudah dipecah belah, Dan pula lebih rentanya sangat bahaya diilfiltrasi dan didoktrinasi paham wahabi khilafah yang merupakan bibit tunas lahirnya Intoleransi Radikalisme Separatisme Terorisme yang berujung pada gerakan makar sangat membahayakan keselamatan rakyat dan bangsa Indonesia.
“Sekali lagi bhaksos PNIB membagikan air bersih di nganti ngraho Bojonegoro ini tidak ada kepentingan politik, justru kami mempertanyakan politisasi warga ekonomi rendah yang masih terjadi untuk kepentingan dukung mendukung. Dana dana CSR yang diajukan mengatasnaakan warga nyatanya tidak pernah sampai. Ini harus disikapi dengan tegas, jika perusahaan besar di Bojonegoro macam Exxon Mobile tidak peduli pada kesulitan warga silahkan hengkang dan dinasionalisasi oleh negara. Bojonegoro tidak butuh investor asing yang hanya berpikir mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya. Sementara warga sekitar dibiarkan menderita. PNIB bersama warga Bojonegoro yang menderita, siap berjuang untuk keadilan dan kesejahteraan tanpa syarat” pungkas Gus Wal di ujung pernyataannya.
Penulis : Tim PNIB
Pimred : Edi uban