PNIB : Kunjungan JK ke Timur Tengah Berdampak Pendakwah Radikal Menyerbu Indonesia, Tolak dan Waspada

edisupriadi

- Redaksi

Kamis, 1 Agustus 2024 - 02:59 WIB

40775 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com , Jakarta – Kunjungan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ke Timur Tengah dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengagendakan kerjasama pendidikan dan dakwah mengejutkan banyak pihak. Bertemu dengan petinggi organisasi terorisme Hamas dan kelompok Taliban di Afghanistan melahirkan isu negative terkait toleransi kehidupan beragama di Indonesia. Hal tersebut diampaikan oleh Ketua Umum PNIB, Gus Wal menanggapi kunjungan Jusuf Kalla yang kontroversial tersebut. Kamis (01/08/24)

Gara-gara JK ke Taliban dan Hamas, Indonesia jadi favorit destinasi para da’i provokator yang di negara asalnya pun juga kontroversial, bermasalah dan bahkan banyak yang menjadi buronan. Zakir Naik, Abu Taymiyyah penceramah Wahabi paling kontroversial akan datang ke Indonesia dan kita dipaksa menerima doktrin sesat paham Wahabi. Ini yang harus kita waspadai bahwa telah terjadi upaya massif mengimpor paham asing yang jelas bertentangan dengan pemahaman umat Islam yang sudah harmonis selama ini” ungkap Gus Wal.

Zakir Nauk Dan Abu Taymiyyah adalah sosok penceramah yang sudah ditolak di berbagai negara karena paham sesat menghalalkan berzinah dengan ibu sendiri daripada berziarah ke makam Rosululloh saw, Menurut Gus Wal kedatangan Zakir Naik dan Abu Taymiyyah lebih banyak mudharotnya daripada kemanfaatannya.

Kunjungan JK ke negara dan tokoh penganut intoleransi dengan alasan kerja sama pendidikan dan dakwah sangat membahayakan kerukunan hidup beragama kita. Kita tidak pernah kekurangan pendakwah yang memahami Agama dengan nilai toleransi, mengapa malah mengimpor pendakwah yang sudah menyimpan rekam jejak kontroversi? Apa manfaatnya paham Wahabi Ustadz Abu Taymiyyah yang menghalalkan berzinah dengan ibu sendiri lebih baik daripada ziarah ke makam Rosul?” lanjut Gus Wal menyampaikan pertanyaan.

Gus Wal kembali mengingatkan pentingnya membentengi diri dari paham asing Wahabi dan Khilafah yang gencar dilakukan secara terang-terangan. Menolak mereka bukan tanpa alasan, karena kerukunan hidup beragama itu lebih penting daripada fanatisme faham secara berlebihan.

Baca Juga :  Public Corruption Watch Desak Peninjauan Ulang Pelantikan Irjen Iqbal sebagai Sekjen DPD RI

“Kita menolak kehadiran mereka bukan tanpa sebab. Membiarkan mereka masuk berdakwah sama halnya membiarkan kita diprovokasi paham yang jelas berbeda dengan yang sudah kita pahami. Pada akhirnya akan timbul perpecahan, saling membenci, intoleransi karena fanatisme yang berlebihan. PNIB konsisten menolak faham Wahabi, Khilafah, intoleransi, radikalisme dan terorisme dengan dalih apapun. Kerukunan hidup beragama itu lebih penting daripada saling menyalahkan perbedaan paham dan keyakinan. Saatnya Indonesia Setara, IndonesiaTanpaKoma. Kita negara mayoritas Muslim tetapi bukan negara Islam seperti yang dicita-citakan kelompok mereka” pungkas Gus Wal di akhir pernyataannya.

Penulis : Adi

Pimred : Edi uban

Editor : Yuan & Tambunan

Berita Terkait

SURAT TERBUKA KEPADA BAPAK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA H. PRABOWO SUBIANTO
BEM PTNU: Hari Tani : Petani untuk Indonesia Bukan untuk Oligarki
Kecam Pencabutan Kartu Liputan CNN Indonesia, PPWI Desak Presiden Pecat Kepala BPMI
PNIB: Intoleransi, Anarkisme Khilafah Terorisme Di Indonesia Tak Akan Pernah Usai, Selagi Corong HTI Khilafah Terorisme Masih Diberikan “Previlege” Oleh Polri
Taruna/i STPN Bangga Ikut Berperan dalam Upacara Peringatan HANTARU 2025 di Kementerian ATR/BPN
Upaya Jalankan Reforma Agraria yang Pro Rakyat, Menteri Nusron: Kami Belum Teken Satu pun Perpanjangan HGU
Refleksi 65 Tahun UUPA, Percepatan Layanan Jadi Pekerjaan Utama Kementerian ATR/BPN
Layanan Pertanahan Berikan Dampak Nyata terhadap Penambahan Nilai Ekonomi di Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 15:08 WIB

Koordinator LSM Mapak Desak Presiden Prabowo Subianto Segera Menahan Sudewo di Kasus Suap DJKA

Senin, 29 September 2025 - 23:48 WIB

PNIB Meminta Presiden Prabowo Segera Ganti Kapolri yang “Mesra dengan UAS” Tokoh HTI Perusak Persatuan Anak Bangsa berdalih Toleransi

Senin, 29 September 2025 - 11:07 WIB

Patroli Malam di Selo, Koramil 07 Bersama Ormas Perkuat Keamanan Desa

Minggu, 28 September 2025 - 12:08 WIB

KRIMINALISASI KRITIK PUBLIK: NARASUMBER WARGA DILAPORKAN PEJABAT RW KE POLDA JATENG PASCA DAMAI, PROSEDUR PEMANGGILAN POLISI DINILAI AMBIGU

Minggu, 28 September 2025 - 07:04 WIB

KKNT Universitas Alma Ata Gelar Sosialisasi Program Makanan Tambahan Di Desa Trisobo

Sabtu, 27 September 2025 - 17:32 WIB

Dandim Sragen Menghimbau Kepada Masyarakat Daftar TNI gratis!

Sabtu, 27 September 2025 - 01:25 WIB

Babinsa dan Bidan Desa Laksanakan PSN Cegah DBD

Sabtu, 27 September 2025 - 01:21 WIB

Patroli Malam Jaga Kamtibmas, Koramil Klego Bersama Linmas dan Kokam Tingkatkan Keamanan Desa Bade

Berita Terbaru

Jawa timur

Danrem Untoro: TNI Siap Hadir dan Jadi Solusi bagi Masyarakat

Selasa, 30 Sep 2025 - 23:03 WIB