Nasionaldetik.com , Jombang – Pimpinan organisasi terlarang Front Pembela Islam (FPI). Habib Rizieq Shihab menerima pembebasan murni atas vonis hukuman yang dijalaninya sejak 2020. Rizieq yang terkenal radikal dalam setiap dakwahnya dijadwalkan akan menghadiri acara pengajian akbar peringatan tahun baru Hijriyah di Masjid Serang Surabaya pada Juma’at malam (27/7/2024)
Ketua umum ormas Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) AR Waluyo Waisi Nugroho atau akran dipanggil Gus Wal menyampaikan pesan penting kewaspadaan kepada segenap umat muslim di Jawa Timur.
“Rizieq yang gemar mengkritik pemerintah dalam setiap acara sudah menjadi karakternya sejak dulu . Dia dia sudah berkali-kali merasakan hukumannya sebagai resiko yang harus diterima. Kehadirannya di Masjid Serang Surabaya malam ini, dalam rangka peringatan hari besar Islam harus disikapi dengan kewaspadaan pada masyarakat. Jika ceramahnya nanti cenderung mengadu domba umat muslim, menghina ulama tradisional, maka PNIB menghimbau aparat penegak hukum segera menindak tegas” ungkap Gus Wal saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon.
Sebagai organisasi lintas agama, budaya dan kebhinekaan, PNIB konsisten memperjuangkan kesetaraan anti intoleransi, radikalisme yang masih disuarakan oleh penceramah provokator. Gus Wal kembali mengingatkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa di atas segalanya.
“Dengan berbagai narasi dan ceramahnya, para pendakwah radikal terus berupaya menciptakan perbedaan, membenturkan keyakinan antar umat beragama untuk saling membenci. Dalam situasi bangsa yang sedang cenderung carut-marut seusai Pemilu dan menjelang Pilkada serentak, mari kita saling mewaspadai dan mengingatkan bahaya laten racun intoleransi bagi keutuhan bangsa. Sadari bahwa kita bukan domba yang mudah diadu. Kelompok mereka hanya segelintir, namun kekuatan provokasi mereka mengatasnamakan Agama harus dilawan dengan kekuatan kebhinekaan kiita.” Lanjut Gus Wal
Bagi PNIB seorang Rizieq hanyalah corong bagi kepentingan kelompok tertentu. Mereka akan terus subur berkembang jika kita melakukan pembiaran atau hanya menjadi penonton.
“Kita harus melihat siapa yang berada di belakang Rizieq, kekuatan apa yang mendukung keberadaannya masih dielu-elukan. Rizieq hanyalah corong propaganda, antek dari kelompok yang menginginkan Indonesia menjadi negara Syari’ah. Pentingnya kita terus mengedukasi masyarakat bahwa kita negara dengan mayoritas muslim, tetapi bukan negara Islam seperti Suriah atau Afghanistan yang hancur kerena perang saudara sesame Muslim. Mari kita perkuat persatuan dan kesatuan, jaga NKRI tanpa koma, perkuat NASAB dan tetap tolak khilafah, Wahabi, Radikalisme dan Terorisme tanpa syarat” pungkas Gus Wal
Penulis : Adi
Pimred : Edi uban
Editor : Yuan & Tambunan