PNIB : Indonesia Cemas Jika Pemerintah Tidak Tegas Melarang Wahabi, Khilafah dan Politisasi Agama Terus Melakukan Aksinya

- Redaksi

Selasa, 11 Juni 2024 - 11:22 WIB

40363 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nasional detik.com

Slogan Menuju Indonesia Emas mempunyai makna masa depan bangsa gemilang, kemilau bak emas permata.  Cita-cita bangsa yang kaya dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia unggul menjadi modal menjadi bangsa besar di bawah pemerintahan yang bersih konsisten dan bermartabat. Namun segalanya bisa berubah ketika pondasi bangsa berupa ideologi masih Pancasila belum selesai disepakati oleh seluruh elemen bangsa.

“Indonesia Emas bisa berubah menjadi Indonesia Cemas jika masih ada paham-paham asing yang ingin mengganti ideologi Pancasila dan menolak kebhinekaan. Kecemasan masyarakat cukup beralasan ketika di sekitar masih kita temui aksi intoleransi, anti keberagaman dan konflik SARA dalam kemasan politik identitas.” Jelas Gus Wal selaku ketua umum organisasi kemasyarakatan lintas Agama, budaya Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) saat diwawancarai oleh awak media.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketegasan pemerintah dan aparat melarang penyebaran paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD’45 mutlak diperlukan. Kepentingan bangsa menjadi taruhan ketika kepentingan asing yang masuk melalui dakwah pemecah belah dan organisasi keagamaan yang didanai pihak luar masih bebas kita temui.

Baca Juga :  Satgas Yonkav 6/Naga Karimata Meresmikan Hasil Renovasi Kantor Desa

“Pendakwah Wahabi, organisasi baru terafiliasi khilafah masih bebas melakukan perekrutan anggota dengan iming-iming materi. Mereka melakukannya dengan sistemik dan massif dan tiba saatnya sudah membesar, kita baru menyadarinya sebagai sebuah ancaman disintegrasi bangsa. Sekolah dan lembaga pendidikan yang didanai tokoh-tokoh Wahabi masih banyak yang beroperasi. Di Jombang salah satunya, sedang dibangun Boarding School yang dibiayai Wahabi dengan target menjadi yang terbesar se Asia Tenggara. Di Jawa Barat demikian pula, mereka bermodal besar untuk menanamkan pengaruhnya kepada generasi pelajar melalui dunia pendidikan. Ini menjadi kecemasan kita semua dan ke-emasan bagi mereka jika tidak dilarang” lanjut Gus Wal mengungkapkan sejumlah fakta.

Di sisi lain tragedi genosida di Palestina menyita perhatian semua pihak yang merasa prihatin. Di beberapa daerah, menurut pantauan PNIB, kelompok khilafah mendompleng isu kemanusiaan dengan melakukan aksi bela Palestina dan pengumpulan donasi. Gus Wal kembali mengingatkan bahaya laten khilafah yang selalu hadir memanfaatkan situasi yang sedang hangat.

Baca Juga :  Klarifikasi atau ALIBI!? Tak Akui Kesalahan Terkait Jasa Teknisi Tak Berlisensi

“Di Surabaya dan Jogja, mereka melakukan aksi bela Palestina tetapi dengan cara menyerukan tegakknya khilafah. Bagi PNIB itu menjadi upaya memecah belah umat yang paling nyata kita saksikan. Paham khilafah sudah dilarang di Indonesia karena bertentangan dengan Pancasila, tetapi masih dibiarkan memprovokasi masyarakat. Aparat semestinya bisa bertindak tegas menghentikan aksi mereka sebelum banyak korban terpengaruh orasi dan provokasi mereka. PNIB dan segenap elemen masyarakat yang peduli tetap tegaknya NKRI akan terus melakukan perlawanan pada mereka. Jaga kampung, jaga desa, waspadai upaya memecah belah dengan bertopeng fanatisme Agama” pesan Gus Wal di akhir pernyataannya.

 

red.

Berita Terkait

Gembira!!! Prajurit Satgas Yonif 642/Kps Pos Teluk Arguni Bagikan Bingkisan Makanan Kepada Anak-Anak
Langkah menuju Generasi Muda Bebas Narkoba, Satgas Yonzipur 5/ABW Gelar Penyuluhan Hukum dan Pencegahan Narkoba
Bencana Angin Puting Beliung Merusak Beberapa Rumah Dan Bangunan Sekolahan di Cianjur Jawa Barat
Pangdam I/BB Pimpin Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Bintara TNI AD TA 2024 di Rindam I/BB
Bantu Kesulitan Masyarakat Perbatasan, Satgas Yonif 131/Brajasakti Berikan Pengobatan Kepada Warga Kampung Pitewi Papua
Tingkatkan Keamanan di Wilayah Perbatasan RI-Mly, Yonzipur 5/ABW Gelar Sweeping Kendaraan Bermotor
Komitmen Bersih Narkoba, Kodam I/Bukit Barisan Amankan Pengedar Sabu di Inhil
Jaga Ketertiban, Babinsa Kemlayan Sambangi Pengelola Juru Parkir Pasar Modern Matahari Singosaren

Berita Terkait

Jumat, 10 Januari 2025 - 15:51 WIB

Langkah menuju Generasi Muda Bebas Narkoba, Satgas Yonzipur 5/ABW Gelar Penyuluhan Hukum dan Pencegahan Narkoba

Jumat, 10 Januari 2025 - 03:13 WIB

Bencana Angin Puting Beliung Merusak Beberapa Rumah Dan Bangunan Sekolahan di Cianjur Jawa Barat

Jumat, 10 Januari 2025 - 01:28 WIB

Pangdam I/BB Pimpin Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Bintara TNI AD TA 2024 di Rindam I/BB

Rabu, 8 Januari 2025 - 06:51 WIB

Bantu Kesulitan Masyarakat Perbatasan, Satgas Yonif 131/Brajasakti Berikan Pengobatan Kepada Warga Kampung Pitewi Papua

Rabu, 8 Januari 2025 - 06:43 WIB

Tingkatkan Keamanan di Wilayah Perbatasan RI-Mly, Yonzipur 5/ABW Gelar Sweeping Kendaraan Bermotor

Selasa, 7 Januari 2025 - 14:47 WIB

Komitmen Bersih Narkoba, Kodam I/Bukit Barisan Amankan Pengedar Sabu di Inhil

Selasa, 7 Januari 2025 - 12:56 WIB

Jaga Ketertiban, Babinsa Kemlayan Sambangi Pengelola Juru Parkir Pasar Modern Matahari Singosaren

Selasa, 7 Januari 2025 - 06:29 WIB

Prajurit Yonif 323 Buaya Putih Kostrad Berbagi Kebaikan di Tanah Papua

Berita Terbaru