KARO, Sumut Nasionaldetik.com
Diduga pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Payung sedikit meng khawatirkan,pasalnya ada informasi dari masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kalau Dokter Umum dan Dokter Gigi jarang masuk, biasanya seminggu hanya 2 (dua) kali. Betul buk,.kata beberapa masyarakat yang sering berobat. Dan di sambung oleh masyarakat yang lain bahwa Dokter Gigi dan Dokter Umum jarang masuk ,hanya 1-2 kali dalam seminggu,yakni hari Senin dan hari Kamis, sehingga masyarakat bisa kesulitan berobat, terutama berobat gigi, harus menunggu Senin atau Kamis sebab dokter gigi dan umum hanya masuk pada hari tersebut karena mereka selalu sama pulang pergi dari Medan ke Puskesmas Payung” Pungkasnya.
Selain Kepala Puskesmas (Kapus) yang Dokter Umum hanya ada satu Dokter Umum di Puskesmas Payung itu pun hanya 2 kali seminggu masuk yakni hari Senin dan hari Kamis menurut keterangan masyarakat, hal ini sudah lama terjadi sejak Kepala Puskesmas Payung di jabat dr Fredy Sitepu, juga pada saat Kapus dr. Florencia dan sekarang di jabat oleh dr Sherly Perangin-Angin,masih masuk dua kali seminggu, dan keluhan masyarakat ini sudah pernah di sampaikan oleh masyarakat dan perwakilan masyarakat Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karo ujar pasien yang pernah berobat, namun belum ada tanggapan dan tindakan dari Kepala Dinas Kesehatan drg Irna S Meliala sampai beliau pensiun awal maret 2024. Sehingga menimbulkan pemikiran kesan negatif dan dugaan dari masyarakat, “apakah karena keluarga dokter tersebut ada di Alat Penegak Hukum (APH) atau ada yang melindungi atau membekingi mereka,” sehingga terkesan para atasan pun tidak berani mengambil tindakan.”Ujarnya sambil berlalu pergi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat tim Media mendatangi Puskesmas Payung untuk klarifikasi dokter gigi dan dokter umum tersebut tidak ada di tempat atau tidak masuk, Tim media juga tidak jumpa dengan kepala Puskesmas, menurut pegawai inisial T dan E mengatakan bahwa kepala Puskesmas lagi rapat BPJS di Kabanjahe, begitu juga waktu mau ditanya KTU pada saat itu KTU tidak di tempat pada saat jam kerja dan menurut pegawai yang ada di puskesmas KTU pergi keluar dan tidak ada yang tahu kemana perginya, tim Media pun masih ragu apakah benar Kapus rapat? dan TU tidak ada di tempat? atau tidak mau men jumpai tim Media untuk klarifikasi. Begitu juga waktu kami konfirmasi via WashAap, baik kepada Kepala Puskesmas maupun kepala KTU, juga tidak ada balasan atau klarifikasi sampai berita ini diterbitkan.
(Nur Kennan Tarigan)