Nasionaldetik.com,— 6 Oktober 2025 Pembangunan Gedung CHATHLAB di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kolonel Abundjani Bangko yang direncanakan selesai tahun 2025, kini menjadi sorotan. Proyek yang dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 1.682.155.161 ini, dengan penyedia jasa PT. Nuswantara Gilang Gemilang dan konsultan supervisi CV Pradipta Karya Consultan, diduga menggunakan metode pengerjaan yang tidak sesuai standar.
Berdasarkan laporan pengawas proyek pada 28 September 2025, proses pengadukan material beton dilakukan secara manual tanpa menggunakan mesin molen. Ketika dikonfirmasi, pengawas proyek beralasan hal tersebut dilakukan karena pertimbangan gangguan terhadap operasional rumah sakit. “Ini kan rumah sakit, nanti bisa terganggu,” ujar pengawas proyek. Ia juga mengklaim hasil pekerjaan akan tetap sama meskipun dilakukan secara manual.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pernyataan tersebut memicu pertanyaan dari Rama Sanjaya, perwakilan LSM Sapurata. Ia mempertanyakan apakah mutu beton dengan K250 yang diaduk secara manual dapat memenuhi standar. Menanggapi hal tersebut, pengawas proyek menjawab, “Masuk pak… saya kira masuk pak. Semennya saja untuk 1 kubik saya kasih 400 kg, seharusnya kan 350 kg.” Lebih lanjut, pengawas proyek juga mengindikasikan bahwa pengecoran Sloof pondasi juga dilakukan tanpa menggunakan
Concrete vibrator (vibrator beton).
Namun, kejanggalan muncul ketika dilakukan konfirmasi kepada Direktur RSUD Kolonel Abundjani Bangko, pada tanggal 29 September 2025, Dokter Iwan. Ia menunjukkan video yang diterimanya dari Pejabat Pembuat Teknis Kegiatan (PPTK) di lapangan, yang memperlihatkan pekerja menggunakan molen. Dokter Iwan juga menegaskan bahwa PPTK secara rutin mengirimkan gambar atau video kegiatan di lapangan kepadanya. “PPTK kirim terus kegiatan di lapangan,” ungkap Dokter Iwan.
Pada 30 September 2025, PPTK Fikri belum berhasil dihubungi untuk dimintai konfirmasi lebih lanjut, meskipun upaya telah dilakukan melalui pesan WhatsApp. Informasi yang diperoleh dari PPTK Fikri menyebutkan ia sedang mengikuti rapat di RSUD Bangko. “Di rumah sakit bng, cuman lagi ada rapat,” (pukul 10.26 WIB) dan berjanji akan mengabari, “Oke bng nanti di kabari,” (pukul 10.32 WIB).
Sampai berita ini ditulis, belum ada informasi dari PPTK Fikri.
Sorotan terhadap proyek ini mengundang pertanyaan mengenai kualitas pekerjaan dan pengawasan yang dilakukan. Masyarakat berharap pihak terkait dapat memberikan klarifikasi dan memastikan bahwa pembangunan Gedung CHATHLAB RSUD Bangko sesuai dengan standar yang berlaku, demi keamanan dan kenyamanan pasien serta tenaga medis.
Reporter: Gondo irawan