PNIB Gelar Istighotsah Burdah Ngaji Pancasila Doa Lintas Agama di Jogja, Sambut Hari Kesakitan Pancasila dan Serukan 16 November Jadi Hari Toleransi Nasional

edisupriadi

- Redaksi

Selasa, 30 September 2025 - 21:19 WIB

4026 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com,— 30 September 2025 Sebagai kota budaya dan plural, Yogyakarta menjadi pilihan utama organisasi Kemasyarakatan PNIB Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu untuk menggelar acara Nasionalis Religius. Ormas lintas agama, budaya, tradisi anti intileransi, khilafah dan terorisme tersebut sukses menyelenggarakan acara Istighotsah dan burdah bertajuk “Ngaji Pancasila Doa Lintas Agama Menyambut Hari Kesakitan Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober”.

Acara yang dilaksanakan Minggu (29/09/2025) di kawasan Sendowo, Bulaksumur UGM Yogyakarta tersebut dihadiri sekitar 150 kader beserta pengurus PNIB Yogyakarta. Ketua Umum PNIB AR Waluyo Wasis Nugroho atau yang akrab dipanggil Gus Wal menyampaikan beberapa pesan penting pada acara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ngaji Pancasila dan doa lintas agama ini kami lakukan dalam rangka mengembalikan bangsa kepada marwah dan jati diri yang sesungguhnya. Pancasila sudah final sebagai prinsip dasar NKRI, tidak ada negara Islam, ataupun negara khilafah yang dipercaya sebagian golongan menjadi solusi mengatasi kemelut bangsa. Krisis multidimensi bangsa ini dikarenakan kita melupakan nilai-nilai luhur Pancasila. Melupakan jatidiri bangsa yang berwujud budaya dan tradisi warisan para pendiri banga” jelas Gus Wal kepada awak media usai acara Istighotsah.

Baca Juga :  Viral...!! Ngaku Oknum TNI di Semarang Timur Ketahuan Timbun BBM Bersubsidi,” Puluhan Jerigen Solar Ditemukan di Rumahnya!!!

Dalam acara yang dikemas sederhana tersebut juga mendorong pemerintah untuk menetapkan 16 November sebagai hari Toleransi Nasional. Menurut Gus Wal hari Toleransi Nasional sangat urgent diperingati di tengah maraknya aksi intoleransi di berbagai daerah, karena sesungguhnya Toleransi adalah merupakan identitas dan jatidiri bangsa Indonesia yang majemuk, berbudaya dan Berbhinneka Tunggal Ika, Terang Gus Wal.

“Salah satu agenda utama PNIB adalah mendorong pemerintah menetapkan Hari Toleransi Nasional pada setiap tanggal 16 November. Buruh, mahasiswa, pelajar petani, nelayan, pedagang pasar, rakyat miskin butuh diingatkan tentang arti penting toleransi nasional agar tidak mudah diadu domba. Radikalisme, Intoleransi, Khilafah, Terorisme, kebencian dan perselisihan antar kelompok sosial disebabkan faktor dasar yaitu rendahnya rasa toleransi pada masing-masing individu” papar Gus Wal.

Baca Juga :  Latihan Raimas Polda Jateng; Benteng Keamanan untuk Pilkada yang Aman dan Damai

Dalam banyak catatan pemberitaan nasional, PNIB konsisten menyuarakan aksi anti intoleransi dengan cara dama dengan menggelar Ngaji Pancasila dan Kirab merah putih membumikan Pancasila diadakan hampir di seluruh kota besar secara konsisten.
Momentum Hari Kesakitan Pancasila, bersama kita patrikan dalam hati segenap lapisan masyarakat Indonesia Pancasila Selamanya sebgai dasar ideologi Indonesia dan kuatkan Toleransi serta moderasi beragama sebagai harmoni pelangi kebhinekaan yang indah demi terciptanya Indonesia Aman Makmur damai tanpa Intoleransi, Anarkisme Khilafah Terorisme, terang Gus Wal.

“Kami tidak pernah lelah menyuarakan nilai-nilai kebangsaan dengan aksi nyata. Kirab merah putih dan Ngaji Pancasila kami adakan secara mandiri di beberapa kota lintas provinsi. Tujuan kami bukan mencari nama ataupun viral, tetap memberi bukti bahwa kita masih punya rasa Nasionalisme kebangsaan di tengah kemelut bangsa yang terjadi. Korupsi, Intoleransi, Khilafah Terorisme dan Radikalisme bisa diredam dengan kembali kepada Pancasila dan UUD 45” tutup Gus Wal

Tim Redaksi (SGH)

Berita Terkait

Koordinator LSM Mapak Desak Presiden Prabowo Subianto Segera Menahan Sudewo di Kasus Suap DJKA
PNIB Meminta Presiden Prabowo Segera Ganti Kapolri yang “Mesra dengan UAS” Tokoh HTI Perusak Persatuan Anak Bangsa berdalih Toleransi
Patroli Malam di Selo, Koramil 07 Bersama Ormas Perkuat Keamanan Desa
KRIMINALISASI KRITIK PUBLIK: NARASUMBER WARGA DILAPORKAN PEJABAT RW KE POLDA JATENG PASCA DAMAI, PROSEDUR PEMANGGILAN POLISI DINILAI AMBIGU
KKNT Universitas Alma Ata Gelar Sosialisasi Program Makanan Tambahan Di Desa Trisobo
Dandim Sragen Menghimbau Kepada Masyarakat Daftar TNI gratis!
Babinsa dan Bidan Desa Laksanakan PSN Cegah DBD
Patroli Malam Jaga Kamtibmas, Koramil Klego Bersama Linmas dan Kokam Tingkatkan Keamanan Desa Bade

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 15:08 WIB

Koordinator LSM Mapak Desak Presiden Prabowo Subianto Segera Menahan Sudewo di Kasus Suap DJKA

Senin, 29 September 2025 - 23:48 WIB

PNIB Meminta Presiden Prabowo Segera Ganti Kapolri yang “Mesra dengan UAS” Tokoh HTI Perusak Persatuan Anak Bangsa berdalih Toleransi

Senin, 29 September 2025 - 11:07 WIB

Patroli Malam di Selo, Koramil 07 Bersama Ormas Perkuat Keamanan Desa

Minggu, 28 September 2025 - 12:08 WIB

KRIMINALISASI KRITIK PUBLIK: NARASUMBER WARGA DILAPORKAN PEJABAT RW KE POLDA JATENG PASCA DAMAI, PROSEDUR PEMANGGILAN POLISI DINILAI AMBIGU

Minggu, 28 September 2025 - 07:04 WIB

KKNT Universitas Alma Ata Gelar Sosialisasi Program Makanan Tambahan Di Desa Trisobo

Sabtu, 27 September 2025 - 17:32 WIB

Dandim Sragen Menghimbau Kepada Masyarakat Daftar TNI gratis!

Sabtu, 27 September 2025 - 01:25 WIB

Babinsa dan Bidan Desa Laksanakan PSN Cegah DBD

Sabtu, 27 September 2025 - 01:21 WIB

Patroli Malam Jaga Kamtibmas, Koramil Klego Bersama Linmas dan Kokam Tingkatkan Keamanan Desa Bade

Berita Terbaru

Jawa timur

Danrem Untoro: TNI Siap Hadir dan Jadi Solusi bagi Masyarakat

Selasa, 30 Sep 2025 - 23:03 WIB