TANGERANG
Tangerang menjadi tuan rumah kegiatan Penguatan Kapasitas Petugas Kantor Wilayah dalam rangka mendorong keberhasilan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pengendalian HIV-AIDS dan TBC di UPT Pemasyarakatan tahun 2025–2029.
Acara yang berlangsung pada 24 hingga 26 September 2025 ini dibuka secara resmi oleh Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi (Dirwatkeshab) Ditjen Pemasyarakatan, Dr. dr. Adhayani Lubis, Sp.KJ., M.K.M.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Adhayani Lubis menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah penting untuk memperkuat kapasitas petugas di seluruh kantor wilayah, sehingga pelaksanaan RAN pengendalian HIV, TBC, dan Hepatitis dapat berjalan terarah dan berkesinambungan.
Menurutnya, keberhasilan program nasional ini membutuhkan sinergi nyata antarinstansi serta komitmen kuat dari jajaran pemasyarakatan sebagai garda depan layanan kesehatan bagi warga binaan.
Hari pertama kegiatan diisi dengan paparan kebijakan nasional terkait layanan kesehatan pemasyarakatan, strategi eliminasi HIV, TBC, dan Hepatitis tahun 2030 dari Kementerian Kesehatan, serta penjelasan kerjasama lintas instansi dari BPJS Kesehatan.
BPJS Kesehatan Tangerang turut berbagi pengalaman implementasi program bersama lapas dan rutan di wilayah Banten. Inspirasi praktik terbaik juga dihadirkan melalui pemaparan Lapas Kelas I Palembang yang berhasil membangun model layanan kesehatan terpadu.
Pada hari kedua, peserta mendapatkan sosialisasi RAN Pengendalian HIV, TBC, dan Hepatitis untuk tahanan, anak, narapidana, dan anak binaan. Evaluasi pencatatan dan pelaporan hingga pertengahan 2025 turut menjadi bahan diskusi penting.
Peserta diantaranya Kabid. Perawatan, Keamanan dan Kepatuhan Internal Wanwil Ditjenpas Sumut Rindra Wardhana Amd.IP, SH, M.Hum, kemudian dibagi dalam tiga kelompok besar yang mewakili wilayah timur, tengah, dan barat untuk menyusun rencana tindak lanjut. Dari kerja kelompok tersebut lahir kesepakatan target strategis yang akan dijalankan selama satu tahun ke depan sebagai bagian dari tahapan awal implementasi RAN 2025–2029.
Hari terakhir diisi dengan presentasi hasil rencana tindak lanjut dari masing-masing kelompok. Kepala Subdirektorat Rehabilitasi memberikan penguatan serta arahan agar seluruh hasil perumusan tidak hanya berhenti pada dokumen, tetapi benar-benar diimplementasikan di lapangan. Acara ditutup dengan penuh optimisme, meneguhkan semangat bersama untuk mewujudkan pemasyarakatan sehat melalui kerja nyata, sinergi lintas sektor, dan komitmen berkelanjutan.(AVID)