Diduga Ada Tikus Penyelewengan Dana Desa, Warga Pantai Mekar Desak Transparansi Anggaran Hingga Rp2 Miliar Lebih

edisupriadi

- Redaksi

Minggu, 14 September 2025 - 09:11 WIB

4046 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com,– Masyarakat Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, menyoroti dugaan penyimpangan anggaran dana desa APBDes dari tahun 2020 hingga 2024. Warga menduga kuat adanya penyelewengan dana hingga miliaran rupiah, yang terkesan hanya menguntungkan oknum tertentu dan merugikan masyarakat luas.

Rilis ini mengkritisi dugaan penyalahgunaan dan ketidaktransparanan dalam pengelolaan anggaran APBDes di Desa Pantai Mekar. Berbagai program, mulai dari Bantuan Langsung Tunai (BLT), bantuan nelayan, hingga pembangunan fisik, diduga tidak berjalan sesuai peruntukannya. Temuan ini mencakup ketidaksesuaian data penerima BLT, proyek fisik fiktif, hingga penyimpangan dana di BUMDes serta kegiatan budidaya ikan dan kepiting.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Laporan ini diajukan oleh kelompok masyarakat Desa Pantai Mekar. Mereka mengatasnamakan diri sebagai PERMADES (Persatuan Masyarakat Desa) dan menjadi pihak yang proaktif dalam mengungkap kasus ini. Pihak yang dilaporkan adalah Pemerintah Desa Pantai Mekar, termasuk kepala desa yang diduga bertanggung jawab atas penyimpangan tersebut. Pihak lain yang terlibat adalah BPD (Badan Permusyawaratan Desa), yang telah menerima permohonan audiensi dari masyarakat.

Baca Juga :  Pelanggaran Prosedur dan Kurang Saji Keuangan dalam Pengelolaan Dana Cadangan Pilkada Majalengka

Dugaan penyimpangan ini terjadi selama kurun waktu empat tahun anggaran, yaitu dari tahun 2020 hingga 2024. Protes dan perjuangan masyarakat dimulai sejak tahun 2022, dengan mengirimkan surat aduan awal hingga audiensi berturut-turut yang telah dilakukan.

Kasus ini berpusat di Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Semua bukti dan kegiatan evaluasi lapangan dilakukan di area desa tersebut.

Laporan ini muncul karena adanya ketidakpuasan dan kekecewaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah desa yang dianggap tidak transparan dan akuntabel. Program-program yang seharusnya menyejahterakan warga, seperti BLT dan bantuan nelayan, justru diduga dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Akibatnya, terjadi kerugian material dan immaterial yang signifikan, termasuk pada organisasi karang taruna, koperasi desa, dan kasus individu seperti sengketa tanah Ibu Yom.

Baca Juga :  Selamat dan Sukses atas pelantikan pejabat baru di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN)

Perjuangan masyarakat dilakukan secara bertahap dan sistematis. Mereka memulai dengan pengumpulan data awal dari platform jaga.id, kemudian mengirimkan surat aduan resmi ke pemerintah desa. Setelah jawaban yang tidak memuaskan, mereka melanjutkan dengan permohonan audiensi ke BPD. Tahapan krusial selanjutnya adalah monitoring dan evaluasi langsung di lapangan, di mana mereka mengumpulkan bukti otentik berupa foto, video, dan daftar hadir yang menunjukkan ketidaksesuaian data. Proses ini menunjukkan bagaimana masyarakat berjuang secara mandiri dan terorganisir untuk menuntut keadilan dan transparansi dari pemerintah desa.

Tim Redaksi Prima

Berita Terkait

Diori Wartawan Korban Pengeroyokan di Tambun Selatan Lapor ke Polda Metro Jaya
Sat Samapta Polres Majalengka Laksanakan Piket Penjagaan Mako Demi Keamanan dan Ketertiban
Sigap dan Tanggap! Polsek Rajagaluh Bersama Instansi Terkait Sigap Tangani Kebakaran Rumah di Desa Cisetu
Kapolsek Maja Hadiri Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III di Kecamatan Maja
Polsek Jatiwangi Panen Raya Jagung Kuartal III Tahun 2025 Dalam Rangka Mendukung Swasembada Pangan
Sambangi Warga Binaan, Bripka Dede Hidayat, S.H. Sampaikan Imbauan Kamtibmas
Kantor Pertanahan Kabupaten Tasikmalaya menghadiri acara Pisah Sambut Kemenag
Kegiatan penyuluhan di Desa Sodonghilir, Kecamatan Sodonghilir

Berita Terkait

Senin, 29 September 2025 - 20:32 WIB

Polres Tanah Karo Terima Kunjungan Tim Supervisi Direktorat Samapta Polda Sumut

Senin, 29 September 2025 - 20:28 WIB

Patroli Dialogis, Sat Samapta Polres Tanah Karo Tekan Potensi Gangguan Kamtibmas

Senin, 29 September 2025 - 20:24 WIB

Cuaca Ekstrem, Polsek Tigabinanga Evakuasi Pohon Tumbang Yang Halangi Jalan

Senin, 29 September 2025 - 20:19 WIB

Road To Kapolres Tanah Karo Cup 2025, Meriahkan Lomba Burung Berkicau di Kabanjahe

Minggu, 28 September 2025 - 20:18 WIB

Sat Samapta Polres Tanah Karo Intensifkan Patroli Dialogis, Cegah 3C di Pusat Keramaian

Minggu, 28 September 2025 - 20:12 WIB

Polres Tanah Karo Imbau Kepada Masyarakat, Waspada Aksi Curanmor

Minggu, 28 September 2025 - 19:44 WIB

Dorong RDTR Berastagi, Bupati Karo Hadiri Rakor Lintas Sektor di Jakarta

Minggu, 28 September 2025 - 00:57 WIB

Belum Cair, Ini Penjelasan Pemkab Karo soal Siltap dan Tunjangan BPD Desa Kuta Gerat

Berita Terbaru