BREBES //nasionaldetik.com – Proyek pembangunan drainase di RW.05 dukuh Larangan Barat kecamatan Larangan Brebes, diduga menyalahi aturan dalam pengerjaannya. Dari material yang digunakan dan juga pengerjaannya sangat tidak layak, karena di kerjakan asal jadi sehingga dampaknya akan mengurangi umur dari bangunan (drainase) itu sendiri, dan ini ada indikasi menghamburkan uang bantuan dari pemerintah.
Proyek yang bersumber dari anggaran dana desa/DD dengan nilai pagu Rp186.130.000, memiliki dimensi P: 158 meter x Kanan kiri T.1,2 meter, itu diduga menyalahi aturan sebab selain batu belah terdapat juga batu belonos, ini sangat tidak di anjurkan, terlihat jelas banyaknya batu blonos sebesar kelapa terpasang di bangunan drainase tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Penggunaan material untuk pekerjaan drainase tampak diduga kurang baik, dari adukan pasir diduga kurang semen dan kedalaman galian yang kurang dari 20 cm juga menjadi sorotan warga apakah nantinya akan bertahan lama.
Ketika awak media mencoba mengkonfirmasi Tim Pelaksana Kerja (TPK), Tasroni, tidak ada di tempat sedang ada kegiatan lalu kami hubungi via Wa dia mengatakan kalau mau konfirmasi silahkan hubungi pak kades.
” Saya hanya sebagai kardus saya di situ cuma untuk mengawasi, hanya ngawasi orang kerja yang tahu semua pak kades, kalau memang ada yang perlu yang dibicarakan langsung sama pak kades saja” .
Begitu awak media bertemu dengan kepala desa Larangan Lanang Sucipto untuk mengkonfirmasi, beliau tidak menyarankan penggunaan batu blonos dan harus batu belah.
“Dalam proyek itu saya tidak menyarankan untuk penggunaan batu belonos, harus batu belah,” tegasnya.
Tapi fakta di lapangan adalah banyak batu belonos yang terpasang, dan dari adukan pasir dan semen diduga dikurangi, karena di kerjakan manual. dengan nilai proyek sebesar itu diduga TPK/ Pelaksana mencari keuntungan dalam proyek drainase tersebut.
Wargapun heran dengan anggaran yang lumayan besar kenapa ko pengerjaannya seperti ini, ” sepertinya drainase ini di kerjakan asal jadi terkesan tergesa gesa, mungkin untuk menutupi spek yang kurang bagus karena banyak batu belonos yang terpasang” ucap warga yang tak mau di sebut namanya.
Dan ketika awak media mencoba lagi bertemu dengan TPK untuk konfirmasi, dia seperti tidak mengindahkan apa yang di laporan dari warga dan tidak di hiraukan, dan selalu menghindar dan tak mau ditemui, dengan alasan sedang di luar membantu warga.
Dengan adanya temuan terkait penggunaan material yang diduga tidak sesuai dengan spesifikasi, masyarakat meminta agar pihak berwenang segera melakukan audit dan investigasi mendalam terhadap proyek drainase tersebut. Pengawasan penggunaan dana desa (DD) sangat penting untuk memastikan bahwa dana tersebut digunakan sebagaimana mestinya atau di gunakan dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat serta tidak disalahgunakan.