Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Berunjuk Rasa, KPK Didesak Bertindak Tegas atas Kasus Dugaan Korupsi Bupati Sudewo

edisupriadi

- Redaksi

Senin, 1 September 2025 - 08:51 WIB

4045 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

​Nasionaldetik.com – Ketegangan di Kabupaten Pati memuncak saat Aliansi Masyarakat Pati Bersatu menjadwalkan aksi unjuk rasa besar-besaran di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta pada Senin, 2 September 2025. Aksi ini menjadi kelanjutan dari serangkaian protes yang menuntut KPK segera menetapkan Bupati Sudewo sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

Aksi ini tidak hanya sekadar demonstrasi, melainkan cerminan kekecewaan mendalam masyarakat terhadap lambatnya proses hukum. Hal ini terlihat dari upaya penggalangan donasi yang masif di “Posko Penggalangan Donasi Rp 5.000” yang didirikan di depan Kantor Bupati Pati. Menurut Fatih Surajaya, salah satu petugas posko, penggalangan dana ini menunjukkan bahwa tuntutan rakyat bukanlah sekadar seruan kosong, melainkan sebuah gerakan kolektif yang didukung oleh sumber daya finansial dan logistik, termasuk sumbangan berupa kendaraan.

Kehadiran posko donasi ini, yang dijaga ketat oleh aparat kepolisian, menjadi simbol dari ketidakpercayaan masyarakat terhadap mekanisme hukum yang ada. Posko yang buka 24 jam ini berfungsi ganda, tidak hanya sebagai pusat logistik aksi, tetapi juga sebagai wadah pengaduan publik terhadap kebijakan-kebijakan kontroversial Bupati Sudewo. Ini mengindikasikan bahwa masalah yang dihadapi masyarakat Pati tidak hanya terbatas pada satu kasus korupsi, tetapi juga berkaitan dengan tata kelola pemerintahan yang diduga bermasalah.
​KPK sendiri telah memberikan petunjuk bahwa Sudewo diduga memiliki peran sentral dalam pengadaan proyek pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api sejak tahun 2021 hingga 2024. Juru bicara KPK, Budi Prasetyo, secara eksplisit menyebutkan bahwa uang yang diterima Sudewo diduga merupakan komitmen fee atas pengadaan proyek tersebut. Meskipun demikian, penetapan status tersangka belum juga dilakukan, memicu spekulasi dan ketidakpuasan di kalangan warga.

Baca Juga :  Koramil Gemolong Kerahkan Anggota Untuk Kerja Bakti Pembersihan Sungai

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga :  Satgas TMMD Juga Motivasi Penyandang Difabel Dan Keluarganya

Pada saat yang sama, pengerahan 1.245 personel kepolisian untuk mengamankan aksi pengiriman surat ke KPK pada 25 Agustus 2025 lalu menimbulkan pertanyaan. Meskipun Kepala Kepolisian Resor Kota Pati, Komisaris Besar Jaka Wahyudi, menyatakan hal itu untuk memastikan aksi berjalan damai, skala pengerahan aparat yang besar ini dapat diinterpretasikan sebagai upaya untuk mengendalikan atau bahkan mengintimidasi massa, alih-alih hanya mengamankan.

Dengan latar belakang dugaan keterlibatan Sudewo dalam proyek-proyek di berbagai wilayah, mulai dari Jawa Barat hingga Tegal—saat ia masih menjabat sebagai anggota Komisi Perhubungan DPR—tuntutan rakyat Pati bukan lagi hanya soal korupsi lokal, melainkan dugaan penyalahgunaan kekuasaan yang terstruktur dan masif. Aksi unjuk rasa esok hari di Jakarta bukan sekadar protes, melainkan perlawanan simbolis dari masyarakat daerah yang menuntut keadilan dari ibu kota, menegaskan bahwa suara rakyat tidak bisa diabaikan.

Tim Redaksi Prima

Berita Terkait

PNIB Gelar Istighotsah Burdah Ngaji Pancasila Doa Lintas Agama di Jogja, Sambut Hari Kesakitan Pancasila dan Serukan 16 November Jadi Hari Toleransi Nasional
Koordinator LSM Mapak Desak Presiden Prabowo Subianto Segera Menahan Sudewo di Kasus Suap DJKA
PNIB Meminta Presiden Prabowo Segera Ganti Kapolri yang “Mesra dengan UAS” Tokoh HTI Perusak Persatuan Anak Bangsa berdalih Toleransi
Patroli Malam di Selo, Koramil 07 Bersama Ormas Perkuat Keamanan Desa
KRIMINALISASI KRITIK PUBLIK: NARASUMBER WARGA DILAPORKAN PEJABAT RW KE POLDA JATENG PASCA DAMAI, PROSEDUR PEMANGGILAN POLISI DINILAI AMBIGU
KKNT Universitas Alma Ata Gelar Sosialisasi Program Makanan Tambahan Di Desa Trisobo
Dandim Sragen Menghimbau Kepada Masyarakat Daftar TNI gratis!
Babinsa dan Bidan Desa Laksanakan PSN Cegah DBD

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 15:08 WIB

Koordinator LSM Mapak Desak Presiden Prabowo Subianto Segera Menahan Sudewo di Kasus Suap DJKA

Senin, 29 September 2025 - 23:48 WIB

PNIB Meminta Presiden Prabowo Segera Ganti Kapolri yang “Mesra dengan UAS” Tokoh HTI Perusak Persatuan Anak Bangsa berdalih Toleransi

Senin, 29 September 2025 - 11:07 WIB

Patroli Malam di Selo, Koramil 07 Bersama Ormas Perkuat Keamanan Desa

Minggu, 28 September 2025 - 12:08 WIB

KRIMINALISASI KRITIK PUBLIK: NARASUMBER WARGA DILAPORKAN PEJABAT RW KE POLDA JATENG PASCA DAMAI, PROSEDUR PEMANGGILAN POLISI DINILAI AMBIGU

Minggu, 28 September 2025 - 07:04 WIB

KKNT Universitas Alma Ata Gelar Sosialisasi Program Makanan Tambahan Di Desa Trisobo

Sabtu, 27 September 2025 - 17:32 WIB

Dandim Sragen Menghimbau Kepada Masyarakat Daftar TNI gratis!

Sabtu, 27 September 2025 - 01:25 WIB

Babinsa dan Bidan Desa Laksanakan PSN Cegah DBD

Sabtu, 27 September 2025 - 01:21 WIB

Patroli Malam Jaga Kamtibmas, Koramil Klego Bersama Linmas dan Kokam Tingkatkan Keamanan Desa Bade

Berita Terbaru

Jawa timur

Danrem Untoro: TNI Siap Hadir dan Jadi Solusi bagi Masyarakat

Selasa, 30 Sep 2025 - 23:03 WIB