Medan, Nasionaldetik.com
30 Agustus 2025Tempat atau lahan kosong,yang diduga menjadi sarang penyamun,dan pengguna narkoba,berhasil di sulap menjadi kebun sayur mayur.Dihimpun dari keterangan Bapak Lurah Karim Surbakti, beliau menyampaikan;
“Awalnya saya hanya ingin memberi contoh saja ke warga kalau lahan kosong itu bisa di manfaatkan untuk membantu perekonomian keluarga,” jelasnya.
Kini sayur-sayur yang di tanam Karim bersama para Kepling, Kader PKK dan warga sekitar siap untuk di panen. Dan rencanannya, Walikota Medan, Rico Triputra Bayu Waas akan hadir pada penen perdana yang di jadwalkan pekan depan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Untuk tahap awal hasil panen nantinya akan kita bagi-bagikan gratis kepada warga sekitar. Kita belum mengarah untuk memasarkan dan mengkomersilkan hasil panen kita. Ke depannya kita juga bakal menanam lagi sayur sayuran,” ungkapnya.
Selain sayur-mayur Karim dan warga kini juga sudah mulai menanam kopi. Ditahan awal sudah ada 50 batang bibit kopi yang di tanam. Kalau sudah panen nantinya kopinya bakal kita olah sendiri dan langsung dan bisa langsung di nikmati di tempatnya langsung.
Karim Surbakti juga sudah punya konsep untuk mengembangkan lingkungannya ke depan. Rencananya, di tiap lingkungan yang ada di kelurahan Pasar Merah Timur akan di buat satu kebun sayur dengan memanfaatkan lahan kosong yang ada di tiap lingkungan.
“Karena di kelurahan kita banyak saya lihat lahan kosong. Jadi kedepannya nanti para Kepling kita akan berkordinasi dengan pemilik lahan agar bisa di manfaatkan untuk kebun sayur,” urainya.
Sementara, Pemerhati Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Hendra Kurniawan mengatakan, terobosan yang di lakukan Lurah Pasar Merah Timur, Karim Surbakti ini sangat di dukung oleh masyarakatnya.
Hal ini bisa dilihat dari dukungan warga setempat yang ikut berpartisipasi dalam pengelolaan lahan hortikultura di sana secara swadaya.
Mengingat semuanya sudah memahami program yang dibuat oleh Lurahnya dapat juga di terapkan di rumahnya masing-masing. Pada gilirannya dapat meningkatkan ekonomi keluarga, minimalnya hasil panen bisa dikonsumsi sendiri untuk keluarga.
Alumnus Fakultas Pertanian USU ini juga menambahkan, Lurah yang memiliki kompetensi harus di dukung oleh stakeholder terkait. Lurah harus bisa mengembangkan potensi di wilayahnya masing-masing, sesuai potensi geografis sumberdaya masyarakat yang di milikinya.
Lurah sebagai pimpinan terbawah yang langsung menyentuh sendi-sendi kehidupan masyarakatnya harus bisa jemput bola turun blusukan ke warga, jangan hanya duduk manis dibelakang meja.
“Apa yang di lakukan Lurah Pasar Merah Timur layak di jadikan pilot project bagi aparatur di kelurahan lain sesuai potensi daerah nya masing-masing. Dan kepada pimpinan di atasnya bisa memantau dan memberikan peluang untuk Lurah yang berprestasi dalam membangun di wilayahnya untuk bisa mengembangkan karirnya. Dan ini momen yang tepat bagi Lurah yang memang memiliki skill yang bagus, diberikan kesempatan,” jelas Hendra yang juga mantan tenaga ahli Pemberdayaan Masyarakat (UMKM) di Pemko Tebing Tinggi.
Hendra yang akrab disapa Onky menambahkan, jika 50 persen saja lahan-lahan kosong yang terlantar di Kota Medan ini disulap menjadi lahan pertanian oleh pihak kelurahan, maka akan dapat memberikan kontribusi supply oksigen, udara yang bersih di Kota Medan. Mengingat polusi udara kota Medan yang relatif tinggi akibat buangan asap kendaraan dan pabrik, terutama di wilayah industri Medan Utara.
(Edi.s/Tim)