PNIB : Pajak Bukan Palak, Bebaskan PBB Untuk Masyarakat Tidak Mampu Demi Keadilan yang Bijaksana

edisupriadi

- Redaksi

Rabu, 20 Agustus 2025 - 08:13 WIB

4098 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com,— 20 Agustus 2025
Kasus penolakan kenaikan Pajak Bumi Bangunan (PBB) merebak di berbagai daerah. Berujung pada aksi demo yang mengganggu stabilitas sosial keamanan. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan dituduh tidak berpihak kepada rakyat, hanya fokus menarik pajak sebesar besarnya untuk menutup defisit anggaran negara.

Ormas lintas Agama, Suku, budaya, tradisi Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) melalui ketua umumnya AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) angkat bicara terkait polemic pajak yang berujung penolakan kenaikan PBB secara massif. PNIB menganggap persoalan pajak adalah bom waktu yang telah lama ada dan mengancam keutuhan bangsa jika kemudian meledak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Negara punya kewajiban membayar hutang ratusan triliun, sementara kas negara dalam status defisit. Artinya pemerintah tidak memiliki uang cukup untuk membiayai roda pemerintahan. Alternatifnya adalah dengan melakukan permohonan hutang baru ke luar negeri atau menaikkan pajak. Faktanya pemerintah memilih opsi kedua sebagai solusi praktis meskipun dampaknya sangat terasa di masyarakat” ungkap Gus Wal kepada awak media.

Baca Juga :  Apel Kesiapan Distribusi Logistik Pemilu 2024 di Kota Kediri: KPU Siapkan 14 Armada.

Menaikkan PBB berkali lipat di tahun ini dipilih dengan target masyarakat pedesaan yang banyak memiliki lahan selama bertahun-tahun menunggak pajak.

“Masyarakat pedesaan pemilik lahan menunggak pajak bukan karena tidak mau membayar, tetapi sebagian besar memang tidak mampu. Lahan yang dimanfaatkan untuk pertanian lebih banyak merugi dan hanya cukup untuk bertahan hidup. Komoditas pertanian yang kalah dengan banjir impor menjadikan para petani menangis di lumbung padi sendiri. Dalam situasi sulit justru kini dihadapkan pada tagihan pajak PBB yang naik berlipat. Inilah yang menjadi alasan penolakan pajak meledak belakangan ini diberbagai daerah” lanjut Gus Wal.

Di kegelisahan masyarakat muncul polemic kebijakan kementrian pertanahan yang mengancam menyita lahan warga yang tidak dimanfaatkan atau menunggak pajak. Menurut Gus Wal jika kebijakan itu benar dilaksanakan adalah sebuah bentuk pendzoliman negara kepada masyarakat.

“Masyarakat ditakut-takuti dengan ancaman penyitaan lahan mereka oleh Menteri ATR BPN agar mereka segera melunasi tagihan pajak. Menteri yang tidak pernah blusukan ke pelosok hanya duduk di depan meja tidak pernah paham fakta di masyarakat” tegas Gus Wal

Baca Juga :  Viral..!! Diduga Ada Campur Tangan Para Oknum Instansi Aparat

PNIB sebagai bagian dari partisipasi masyarakat mengawal kebijakan Pemerintah mendesak para pemangku kebijakan untuk kembali kepada kearifan lokal yang menjadi warisan leluhur. Persoalan pajak hendaknya dipertimbangkan dengan sudut pandang masyarakat kelas bawah.

“Pajak itu bukan palak yang memaksakan menjadi sebuah kewajiban. Pajak adalah hasil keringat rakyat yang dikumpulkan oleh negara untuk pembangunan. Terapkan subsidi silang pajak dari masyarakat perkotaan untuk yang warga pesesaan. Bebaskan pajak bagi golongan yang benar-benar tidak mampu membayar karena faktor ekonomi. Dan satu lagi, ratusan triliun uang korupsi yang disita negara sebenarnya cukup untuk menutup defisit anggaran sehingga tidak harus menaikkan pajak yang merepotkan masyarakat. Toh uang korupsi itu juga uang rakyat juga” pungkas Gus Wal.

Tim Redaksi PNIB

Berita Terkait

Janji Tinggal Janji! Warga Dusun Gading Tuntut PT Lentera Grup Lunasi Kompensasi Rp100 Juta
Jelang HUT ke-80 TNI, Kodim 0807 Tulungagung Gelar Pangan Murah di GOR Sembung
Mahasiswa UM Menyusuri Gelap, Menyalakan Jiwa Patriotik
Darah Prajurit Untuk Negeri, Pengabdian Yonif 514/SY Di HUT TNI Ke-80
Dukungan Untuk Yai Mim membludak, Santri Beliau Dari Berbagai Daerah Siap Mengawal Di Polresta Malang
Kapolres Nganjuk Dampingi Menteri Perdagangan RI di PT. Mitra Mulia Makmur
Polres Nganjuk Laksanakan Sterilisasi Hotel Jelang Kunjungan Menteri Perdagangan
DPC LPK RI Gresik Sinergi dengan DPP dan Berencana Hadirkan Para JENDRAL Pembina LPK RI Pusat, Serta Tegaskan Komitmen Advokasi Konsumen

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 18:20 WIB

Rutan Kelas I Labuhan Deli Laksanakan Tes Urine bagi Pegawai dan Warga Binaan, Wujud Komitmen Bersih dari Narkoba

Senin, 6 Oktober 2025 - 17:51 WIB

Lima Ranting IPK Medan Sunggal Sepakat Dukung Kembali Jodi Mahesa Panggabean dan Rahmansyah Pimpin PAC

Senin, 6 Oktober 2025 - 09:51 WIB

Sentuhan Kepedulian di HUT ke-80 TNI, Danrem 083/Bdj dan Kasrem Serahkan Bantuan Sosial untuk Warga Malang

Senin, 6 Oktober 2025 - 06:55 WIB

Denpom I/5 Medan Terima Ucapan HUT ke-80 TNI dari Polrestabes Medan

Minggu, 5 Oktober 2025 - 17:25 WIB

Pdt. Dr. Jhon P.E. Simorangkir Siap Berdialog dengan Seluruh Warga GKPI Menyongsong SAP XXIV 2025

Minggu, 5 Oktober 2025 - 15:54 WIB

GM FKPPI 0201 Medan Hadiri HUT ke-80 TNI: Dede Hadade Lubis Tegaskan Dukungan Penuh untuk TNI Prima, Rakyat Maju

Minggu, 5 Oktober 2025 - 11:21 WIB

Monitoring dan Evaluasi di Lapas Bengkulu: Langkah Nyata Dukung 13 Program Akselerasi

Minggu, 5 Oktober 2025 - 06:56 WIB

Sinergi Penguatan Supremasi Hukum, Kanwil Hukum Sumut Paparkan Capaian dan Aspirasi dalam RDP

Berita Terbaru

Jawa barat

Kejari Terima Dugaan Tipikor Desa Karangsegar.

Senin, 6 Okt 2025 - 17:27 WIB