Nasionaldetik.com,— 13 Agustus 2025 Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di eks Sekolah Menengah Kejuruan (STM) Masurai pada tahun 2012 hingga kini masih menjadi tanda tanya. Kesaksian sejumlah mantan guru dan pengamat pendidikan mengungkap fakta mengejutkan: RKB megah itu dibangun saat jumlah siswa STM Masurai nyaris nol.
Zalpana, mantan Kepala Sekolah STM Masurai yang diwawancarai pada 28 Juli 2025, mengungkapkan bahwa saat pembangunan RKB, sekitar tahun 2012, sekolah hanya memiliki siswa kelas 2 sekitar 16 orang dan siswa kelas 3 di atas 20 orang, tanpa siswa kelas 1 sama sekali. “Saat itu, siswa kelas 3 sempat ujian EBTANAS di STM Masurai; namun, untuk 1 tahun kemudian, siswa kelas 2 yang naik ke kelas 3 terpaksa menumpang ujian EBTANAS di SMKN 2 Merangin karena ada 16 siswa. Peraturan saat itu, sekolah yang kurang dari 20 siswa tidak bisa mengadakan ujian sendiri,” ujar Zalpana. Ia menegaskan bahwa siswa yang menumpang ujian EBTANAS di SMKN 2 ini merupakan siswa angkatan terakhir dari STM Masurai. “Habis itu tutup,” ujar Zalpana. Dan penutupan sekolah STM Masurai tersebut tidak terkait dengan SMKN 2 Merangin. Menurutnya, penutupan STM Masurai dan SMK Tri Bhakti terkait dengan kebijakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang menyebabkan semua SLTA/SMK saat itu menerima murid tanpa sisa, sehingga sekolah swasta kekurangan siswa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Suryanto, guru yang mengaku pernah mengajar di gedung RKB baru tersebut, memberikan kesaksian serupa pada 5 Agustus 2025. Ia membenarkan bahwa siswa yang ujian EBTANAS di SMKN 2 merupakan angkatan terakhir STM Masurai, karena jumlahnya yang sedikit. Setelah itu, ia pindah mengajar ke SMA 6 Merangin.
Seorang guru PAUD yang berlokasi dekat eks STM Masurai, saat diwawancarai pada 12 Agustus 2025, hanya mengingat gedung RKB tersebut digunakan untuk ujian EBTANAS terakhir.
Rama Sanjaya dari LSM Sapurata mempertanyakan kebijakan pembangunan RKB tersebut. “Apakah mungkin penetapan RKB untuk STM Masurai dari provinsi tanpa mempertimbangkan jumlah siswanya yang sangat sedikit? Bukankah tujuan utama pembangunan RKB adalah meningkatkan kapasitas sekolah untuk menampung siswa baru dan meningkatkan kualitas belajar mengajar?” tanyanya.
Dari kesaksian para mantan guru, terlihat pembangunan RKB di eks STM Masurai terkesan dipaksakan. Bangunan megah tersebut berdiri kokoh sementara jumlah siswa sekolah semakin menipis hingga nyaris kosong. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai transparansi dan efektivitas penggunaan anggaran pembangunan RKB tersebut. Pihak terkait diharapkan dapat memberikan penjelasan lebih lanjut terkait polemik ini.
Gondo Irawan