22.500 Warga Kehilangan BPJS, AMP: Ini Soal Nyawa, Bukan Sekadar Administrasi

Edi Supriadi

- Redaksi

Senin, 21 Juli 2025 - 07:44 WIB

40237 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nasional detik.com,Pesawaran, Lampung — Aliansi Masyarakat Pesawaran (AMP) menyambangi sejumlah rumah warga di Kecamatan Gedong Tataan yang mengeluhkan kartu BPJS Kesehatan mereka tiba-tiba tidak aktif saat hendak berobat. Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Ketua AMP, Saprudin Tanjung, usai menerima banyak laporan dari masyarakat.

“Kami turun langsung ke lapangan, menyambangi rumah-rumah warga, dan mendapati keluhan bahwa BPJS mereka mati mendadak. Padahal, mereka termasuk kategori masyarakat yang layak dibantu pemerintah,” ujar Saprudin Tanjung, Minggu (20/07/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu warga, Ibu Ema (58), mengaku kecewa dan sedih saat mengetahui BPJS-nya telah tidak aktif ketika hendak berobat ke fasilitas kesehatan.

“Saya minta BPJS saya dihidupkan lagi. Saya ini ibu rumah tangga, sudah tidak punya suami, anak tinggal satu. Tolong dibantu agar saya bisa berobat gratis lagi,” ucapnya dengan suara lirih.

Baca Juga :  Pemkab Pesawaran Terima Penghargaan Anubhawa Sasana Desa

Keluhan serupa disampaikan oleh Rohani (62), warga lanjut usia di kecamatan yang sama.

“Saya sudah tua, sudah janda, tidak ada yang menanggung. BPJS saya mati. Saya minta tolong supaya diaktifkan lagi,” pintanya.

Menurut Saprudin, berdasarkan data awal yang dihimpun AMP, terdapat sekitar 22.500 jiwa di Kabupaten Pesawaran yang mengalami pemutusan kepesertaan BPJS sejak 25 Mei 2025.

“Ini bukan angka kecil. Kami bingung, dasar pemutusannya apa? Faktanya di lapangan, mereka masih sangat layak mendapatkan bantuan BPJS. Bahkan ada juga, Pak Ashari warga Sukaraja, Gedong Tataan, yang batal operasi mata karena BPJS-nya tiba-tiba mati,” tambah Saprudin.

Ironisnya, saat dikonfirmasi ke Dinas Sosial Pesawaran, disebutkan bahwa BPJS yang mati tersebut masih bisa diaktifkan kembali. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: kenapa dimatikan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu?

Baca Juga :  Pengendalian dan Pengurangan Dampak Inflasi, Nanda Indira Buka Pasar Murah Mandiri

“Yang lebih parah lagi, pemutusan BPJS ini ternyata berimbas ke program bantuan lain seperti BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) dan PKH (Program Keluarga Harapan), yang juga ikut terhenti. Ini kan kacau,” tegasnya.

AMP berencana melayangkan surat resmi kepada BPJS Kesehatan Pesawaran pada Senin (21/07) untuk meminta audiensi dan klarifikasi. Mereka menilai, dari puluhan ribu warga yang mengalami pemutusan kepesertaan, sekitar 40 persen di antaranya masih memenuhi syarat untuk mendapatkan layanan BPJS yang dibiayai pemerintah.

“Kalau pun ada warga yang memang sudah tidak lagi memenuhi kriteria bantuan, seharusnya diberi pemberitahuan terlebih dahulu. Dengan begitu, mereka bisa segera mengurus kepesertaan mandiri. Jangan sampai masyarakat Kabupaten Pesawaran baru mengetahui BPJS-nya nonaktif ketika sedang sakit dan butuh pengobatan. Ini menyangkut nyawa dan keselamatan,” tegas Saprudin tanjung.

Berita Terkait

Skandal Program Permakanan Disabilitas di Tanggamus:LKS Alamanda Terancam Di Laporkan
AMP Audience Ke BPJS Pesawaran, Perjuangkan Hak Masyarakat kecil
Di duga Proyek Siluman Ratusan Juta yang di Anggaran di Dinas Perkim Provinsi Lampung, Untuk Pekerjaan Jalan Desa Tani di Pringsewu di Duga Syarat Korupsi
3 Hari Tak Pulang Kerumah: Warga Geger Penemuan Mayat Pria di Persawahan, Polsek Padang Cermin Lakukan Olah TKP
Jelang Akhir Masa Jabatan Bupati,FOKAL akan Gelar Aksi Guncang Pesawaran!,Desak Kajari Pesawaran Segera Periksa OPD
Kapolres Pesawaran Pimpin Apel Pagi, Apresiasi Disiplin dan Dedikasi Personel dalam Pelayanan Masyarakat
Lsm Kaki Lampung Warning Dprd Kabupaten Pringsewu yang Merangkap Jabatan Sebagai Kepala Yayasan
Two Pillars Resmi Luncurkan Logo Gubernur Slowpitch Tournament 2025 by Two Pillars

Berita Terkait

Sabtu, 26 Juli 2025 - 23:14 WIB

Satlantas Polres Tanah Karo Tegaskan: Anak di Bawah Umur Bukan Untuk Di Jalan

Sabtu, 26 Juli 2025 - 23:10 WIB

Kapolres Tanah Karo Imbau Warga: Segera Lapor Jika Melihat Kebakaran Hutan, Hubungi Call Center 110

Sabtu, 26 Juli 2025 - 23:01 WIB

Sosialisasi Ops Patuh Toba 2025, Satlantas Polres Tanah Karo Sasar Sopir Ekspedisi di Tigapanah

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:10 WIB

Kapolres Tanah Karo Tegas Soal Karhutla: “Asap Bukan Warisan, Stop Bakar Lahan!”

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:06 WIB

Operasi Patuh Toba 2025: Satlantas Polres Tanah Karo Tegaskan ODOL Bukan Pelanggaran Biasa, Tapi Ancaman Nyata

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:00 WIB

Polres Tanah Karo Gelar Patroli Stasioner Antisipasi 3C dan Tindak Kejahatan Lainnya

Jumat, 25 Juli 2025 - 20:56 WIB

Sosialisasi Tertib Lalu Lintas, Satlantas Polres Tanah Karo Sasar Tukang Parkir di Jalan Abdul Kadir

Kamis, 24 Juli 2025 - 21:45 WIB

Kapolres Tanah Karo Imbau Warga: Stop Bakar Lahan, Selamatkan Masa Depan

Berita Terbaru