22.500 Warga Kehilangan BPJS, AMP: Ini Soal Nyawa, Bukan Sekadar Administrasi

edisupriadi

- Redaksi

Senin, 21 Juli 2025 - 07:44 WIB

40295 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nasional detik.com,Pesawaran, Lampung — Aliansi Masyarakat Pesawaran (AMP) menyambangi sejumlah rumah warga di Kecamatan Gedong Tataan yang mengeluhkan kartu BPJS Kesehatan mereka tiba-tiba tidak aktif saat hendak berobat. Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Ketua AMP, Saprudin Tanjung, usai menerima banyak laporan dari masyarakat.

“Kami turun langsung ke lapangan, menyambangi rumah-rumah warga, dan mendapati keluhan bahwa BPJS mereka mati mendadak. Padahal, mereka termasuk kategori masyarakat yang layak dibantu pemerintah,” ujar Saprudin Tanjung, Minggu (20/07/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu warga, Ibu Ema (58), mengaku kecewa dan sedih saat mengetahui BPJS-nya telah tidak aktif ketika hendak berobat ke fasilitas kesehatan.

“Saya minta BPJS saya dihidupkan lagi. Saya ini ibu rumah tangga, sudah tidak punya suami, anak tinggal satu. Tolong dibantu agar saya bisa berobat gratis lagi,” ucapnya dengan suara lirih.

Baca Juga :  Ketum IWO Indonesia Bersama Rombongan Bersirahturahmi dengan Tokoh Inspiratif Kota Prabumulih

Keluhan serupa disampaikan oleh Rohani (62), warga lanjut usia di kecamatan yang sama.

“Saya sudah tua, sudah janda, tidak ada yang menanggung. BPJS saya mati. Saya minta tolong supaya diaktifkan lagi,” pintanya.

Menurut Saprudin, berdasarkan data awal yang dihimpun AMP, terdapat sekitar 22.500 jiwa di Kabupaten Pesawaran yang mengalami pemutusan kepesertaan BPJS sejak 25 Mei 2025.

“Ini bukan angka kecil. Kami bingung, dasar pemutusannya apa? Faktanya di lapangan, mereka masih sangat layak mendapatkan bantuan BPJS. Bahkan ada juga, Pak Ashari warga Sukaraja, Gedong Tataan, yang batal operasi mata karena BPJS-nya tiba-tiba mati,” tambah Saprudin.

Ironisnya, saat dikonfirmasi ke Dinas Sosial Pesawaran, disebutkan bahwa BPJS yang mati tersebut masih bisa diaktifkan kembali. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: kenapa dimatikan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu?

Baca Juga :  *PPP Siapkan Saksi di 760 TPS dan Terus Bergerak Pacu Kemenangan ASRI Pada Pilkada 2024*

“Yang lebih parah lagi, pemutusan BPJS ini ternyata berimbas ke program bantuan lain seperti BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) dan PKH (Program Keluarga Harapan), yang juga ikut terhenti. Ini kan kacau,” tegasnya.

AMP berencana melayangkan surat resmi kepada BPJS Kesehatan Pesawaran pada Senin (21/07) untuk meminta audiensi dan klarifikasi. Mereka menilai, dari puluhan ribu warga yang mengalami pemutusan kepesertaan, sekitar 40 persen di antaranya masih memenuhi syarat untuk mendapatkan layanan BPJS yang dibiayai pemerintah.

“Kalau pun ada warga yang memang sudah tidak lagi memenuhi kriteria bantuan, seharusnya diberi pemberitahuan terlebih dahulu. Dengan begitu, mereka bisa segera mengurus kepesertaan mandiri. Jangan sampai masyarakat Kabupaten Pesawaran baru mengetahui BPJS-nya nonaktif ketika sedang sakit dan butuh pengobatan. Ini menyangkut nyawa dan keselamatan,” tegas Saprudin tanjung.

Berita Terkait

Kasus Dugaan Penipuan, Ahmad Ramadhan Kembali Dilaporkan ke Polda Lampung
Kasus PT. LEB Pertaruhkan Marwah Kejaksaan, Kejati Lampung Jangan Gugup, Segera Tetapkan Tersangka
Klarifikasi Kronologi Penangkapan, Ketum GEPAK Lampung Bantah Terima Uang Damai
Pemkab Pesawaran Mantapkan Langkah Percepatan Penanganan Stunting Lewat Rakor TPPS
Pemerintah dan APDESI Way Ratai Gelar Rapat Pemantapan Koperasi Merah Putih
Kritik Pedas Dari AMP Atas Kinerja Inspektorat Pesawaran, Ada Apa di Balik Itu Semua?
14 Advokat Persadin Diambil Sumpahnya di Pengadilan Tinggi Tanjung Karang
DPD IWOI Lampung Selatan Angkat Bicara Terkait Pencemaran Nama Organisasi Profesi Membuat Geram Seluruh Anggotanya

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 15:08 WIB

Koordinator LSM Mapak Desak Presiden Prabowo Subianto Segera Menahan Sudewo di Kasus Suap DJKA

Senin, 29 September 2025 - 23:48 WIB

PNIB Meminta Presiden Prabowo Segera Ganti Kapolri yang “Mesra dengan UAS” Tokoh HTI Perusak Persatuan Anak Bangsa berdalih Toleransi

Senin, 29 September 2025 - 11:07 WIB

Patroli Malam di Selo, Koramil 07 Bersama Ormas Perkuat Keamanan Desa

Minggu, 28 September 2025 - 12:08 WIB

KRIMINALISASI KRITIK PUBLIK: NARASUMBER WARGA DILAPORKAN PEJABAT RW KE POLDA JATENG PASCA DAMAI, PROSEDUR PEMANGGILAN POLISI DINILAI AMBIGU

Minggu, 28 September 2025 - 07:04 WIB

KKNT Universitas Alma Ata Gelar Sosialisasi Program Makanan Tambahan Di Desa Trisobo

Sabtu, 27 September 2025 - 17:32 WIB

Dandim Sragen Menghimbau Kepada Masyarakat Daftar TNI gratis!

Sabtu, 27 September 2025 - 01:25 WIB

Babinsa dan Bidan Desa Laksanakan PSN Cegah DBD

Sabtu, 27 September 2025 - 01:21 WIB

Patroli Malam Jaga Kamtibmas, Koramil Klego Bersama Linmas dan Kokam Tingkatkan Keamanan Desa Bade

Berita Terbaru

Jawa timur

Danrem Untoro: TNI Siap Hadir dan Jadi Solusi bagi Masyarakat

Selasa, 30 Sep 2025 - 23:03 WIB