Nasionaldetik.com, Jombang – Parisya Palmeda Nasywa Nihar, mahasiswi Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Surabaya, mencuri perhatian publik setelah berhasil meraih medali emas cabang olahraga panahan divisi barebow putri pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Jawa Timur IX Tahun 2025.
Atlet muda asal Kabupaten Jombang ini tampil gemilang dalam final yang digelar di kawasan Malang Raya pada Jumat (4/7/2025). Ia mengalahkan sejumlah atlet unggulan dari berbagai daerah Jawa Timur dan dinobatkan sebagai Juara 1 kategori aduan perorangan barebow putri.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini semua berkat doa orang tua, pelatih, dan semangat latihan tanpa henti. Saya persembahkan medali ini untuk Jombang dan semua yang percaya pada saya,” ujar Parisya kepada wartawan usai pengalungan medali di Lapangan Panahan PORPROV Malang.
⸻
🏹 Perjalanan Singkat, Tapi Tak Main-Main
Yang mengejutkan, Parisya baru mulai menekuni panahan pada awal November 2024. Kala itu, ia hanya ikut-ikutan teman bergabung ke Fast Archery Club Djombang (FACD). Ironisnya, justru temannya mundur, sementara Parisya terus melaju dan berlatih penuh komitmen.
Di bawah bimbingan pelatih Muhammad Zulfani Fariansyah, Parisya menjalani latihan ekstrem selama 6 bulan berturut-turut tanpa jeda:
• Latihan setiap hari selama seminggu penuh
• Hingga 10 jam per hari
• Menembakkan lebih dari 500 anak panah dalam satu sesi
• Disiplin menjaga pola makan sehat dan mengatur waktu belajar
“Dia sangat berbeda. Fokus, tahan lelah, dan tidak pernah mengeluh. Ini hasil dari kedisiplinan tinggi,” ujar sang pelatih, Zulfani.
⸻
🥉 Pernah Raih Perunggu di BLAT 2025
Sebelum meraih emas di PORPROV, Parisya juga sempat mencatatkan namanya dalam ajang Bupati Lumajang Archery Tournament (BLAT) 2025, dengan torehan medali perunggu di kategori 20 meter barebow putri.
Kegagalan menjadi juara di BLAT justru membuat Parisya semakin termotivasi. Ia menggandakan durasi latihannya, mulai memperdalam teknik pernapasan, postur, dan penguasaan mental saat bertanding.
⸻
Profil Singkat Parisya
Parisya lahir di Ruteng, 15 Februari 2007, dan besar di Jombang. Ia tinggal di Perumahan Sentul Regency Blok 2 No. 1, Tembelang, Jombang, bersama kedua orang tuanya: Suharianto dan Juanita Matkhurotin.
Riwayat pendidikannya juga membanggakan:
• SDIT Al-Adzkia (2013–2019)
• SMP Islam Roushon Fikr Jombang (2019–2022)
• MAN 1 Jombang (2022–2025)
• Kini melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswi Sarjana Terapan di Poltekkes Kemenkes Surabaya, Jurusan Kesehatan Gigi.
Selain panahan, Parisya juga memiliki hobi memasak dan traveling.
Mimpi Menuju PON dan Tim Nasional
Parisya mengungkapkan bahwa emas ini bukan akhir, melainkan awal dari perjuangannya. Ia kini menargetkan lolos ke ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) dan suatu saat ingin membela Indonesia di kancah internasional.
“Saya ingin jadi atlet nasional. Target berikutnya PON. Kalau bisa, sampai SEA Games atau Olimpiade. Yang penting tetap latihan dan rendah hati,” kata Parisya.
Pencapaian Parisya menjadi bukti bahwa kerja keras dan tekad kuat mampu menembus batas. Ia pun berharap agar kisahnya bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya.
“Kalau saya yang baru 6 bulan latihan bisa sampai sini, kalian juga pasti bisa. Jangan takut mencoba. Bangun pagi, kejar mimpi, dan jangan pernah bilang ‘tidak bisa’ sebelum mencoba,” tutupnya.
Tim Redaksi