Nasionaldetik.com,- Tekanan demonstrasi puluhan wartawan media online dan cetak Kabupaten Merangin memaksa Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Daerah (Kabag Prokopimda), Haidir, meminta maaf, Kamis (3/7).
Aksi di kantor Bupati Merangin tersebut dipicu pernyataan Haidir yang dianggap menghina profesi wartawan. Pernyataan kontroversial Haidir yang berbunyi, “Kalau wartawan datang, sekali datang 50, sekali datang 3-4 orang,” memicu kemarahan. Para wartawan menilai pernyataan tersebut bukan sekadar komentar, melainkan penghinaan yang meremehkan kerja mereka.
“Ini bukan sekadar komentar; ini penghinaan terhadap insan pers,” tegas orator aksi demo. Orasi tersebut menekankan pentingnya saling menghargai antara pemerintah daerah dan media, serta mengingatkan tugas Kabag Prokopimda untuk menjalin komunikasi yang baik, bukan malah menciptakan konflik.
Dedi Aswida, penanggung jawab aksi, dan Ady Lubis, selaku korlap, bersama-sama menolak tudingan bahwa wartawan mudah dibeli. Mereka menegaskan komitmen pada kebenaran dan informasi independen, serta kesatuan para wartawan dalam memperjuangkan hak-hak dan keadilan.
Wakil Bupati Merangin, H. Abdul Khafidh, mengapresiasi sikap santun dan profesional para demonstran yang menjaga situasi tetap kondusif. Namun, tekanan aksi demonstrasi yang dilakukan wartawan akhirnya membuahkan hasil. Di hadapan para wartawan yang berdemo, Haidir menyampaikan permintaan maaf.
“Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi hari ini. Tujuan saya hanya ingin menjelaskan kebijakan yang ada, dan saya berjanji akan lebih terbuka dan komunikatif ke depan,” ujarnya.
Permintaan maaf tersebut mengakhiri aksi demonstrasi, namun juga menjadi pengingat pentingnya komunikasi yang sehat antara pemerintah dan media massa di Kabupaten Merangin, dan penghormatan terhadap profesi jurnalis.
Gondo Irawan.