Polemik Tambang dan Kerusakan Alam, PNIB : Waspada Kepentingan Asing Mengeruk SDA dan Memecah Belah Bangsa

edisupriadi

- Redaksi

Kamis, 12 Juni 2025 - 03:12 WIB

40102 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nasionaldetik.com , Jombang – Kontroversi kerusakan alam akibat kegiatan tambang nikel di kabupaten Raja Ampat menuai banyak tanggapan. Salah satunya Ormas lintas, agama budaya dan Tradisi Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB).

Melalui ketua umumnya AR Waluyo Wasis Nugroho atau yang akrab dipanggil Gus Wal, mengutuk keras kegiatan penambangan yang merusak lingkungan yang kian massive dilakukan diberbagai daerah di Indonesia.

“Penggalian SDA yang dilakukan oleh pihak asing selalu meninggalkan dampak negatif. Baik kerusakan alam maupun konflik sosial. Raja Ampat termasuk kawasan konservasi alam, tempat habitat laut yang langka di dunia. Apakah tidak ada tempat lain yang bisa digali? Kawasan Indonesia Timur tiap jengkal dan pulaunya mengandung SDA, mengapa kawasan wisata juga disikat tanahnya hanya untuk kepentingan asing?” ungkap Gus Wal dengan nada geram saat diminta tanggapannya oleh awak media yang menghubungina via sambungan telepon.

Gus Wal juga mengingatkan agenda tersembunyi di balik bisnis tambang yang semena-mena. Menurutnya keuntungan hasil tambang lebih banyak mengalir ke kelompok tertentu daripada untuk kesejahteraan rakyat Indonesia terutama warga sekitar.

“Penambangan ugal-ugalan yang dilegalkan oleh pemerintah sudah pasti berbicara keuntungan. Dan fakta yang terjadi, warga sekitar hanya jadi buruh dan kuli pertambangan yang masih jauh dari kata sejahtera. Cuan triliunan hasil tambang selalu mengalir ke kelompok oligarki tertentu, warga sekitar cukup dikasih recehan saja,. Itukah yang dinamakan keadilan?” imbuh Gus Wal.

PNIB akan terus menyuarakan penolakan tambang yang tidak berkeadilan bagi masyarakat.

“Suara ormas-ormas lain penerima konsesi tambang kini mendadak sepi. Tapi kami akan terus menyuarakan keadilan yang selama ini dimanipulasi atas nama undang-undang. Kepentingan asing sangat kental dalam turut serta merusak keharmonisan masyarakat. Warga terpecah belah antara yang menolak tambang atas nama keadilan dengan warga yang mendukung tambang karena amplop. Potensi gesekan sosial sangat mungkin terjadi dan ini yang harus diwaspadai sebagai kerusakan sosial” lanjut Gus Wal

Baca Juga :  Upaya Preemtif Dalam Menjaga Kamtibmas, Personil Polsek Cikijing Sambangi Ojek Pangkalan

“Jika kita cinta tanah air dan bangsa tidak mungkin menjual kekayaan alam sendiri karena itulah anugerah Tuhan kepada bangsa yang besar ini. Kita sesungguhnya mampu mengelola dan mengolah sendiri, namun barangkali pemerintah tidak mau repot dan memilih bekerja sama dengan asing yang akhirnya berdampak seperti sekarang ini”.
Bukan mustahil dan patut diduga tambang tambang asing yang tersebar di Indonesia juga turut mendanai dan membina kelompok separatis, Khilafah dan terorisme yang ingin menghancurkan bangsa Indonesia yang berpancasila berhinneka tunggal ika, pungkas Gus Wal.

Penulis : Tim Redaksi

Berita Terkait

RAPAT RT BUKAN FORUM PERSIDANGAN, LBHAM: MENDORONG KIAI MIM MEMPROSES HUKUM RT YANG DIDUGA MELANGGAR HAM.
Pelantikan PPDI, Polres Nganjuk Tekankan Peran Strategis Tiga Pilar
Pendampingan Penanganan ODGJ di Prambon, Polres Nganjuk Tekankan Dampak Sosial dan Kamtibmas
Wau Kabupaten Pacitan Terima Anggaran Rp4 Miliar dari Inpres 2025
Polres Nganjuk Siagakan Personel Amankan Aksi Damai RT/RW di DPRD
Kapolres Nganjuk Hadiri Apel Akbar KNC 2025, Ribuan Pelajar Nganjuk Terima Beasiswa
“Tragis! Tanah Petani Mojowuku Disulap Jadi Sporadik Atas Nama Makelar, Hati-Hati Pengembang Nakal”
Warung Makan Cinta Jaya,Kelezatan Nasi Tiwul Ikan Tuna Khas Pacitan

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 19:48 WIB

Pelantikan PPDI, Polres Nganjuk Tekankan Peran Strategis Tiga Pilar

Selasa, 30 September 2025 - 15:44 WIB

Pendampingan Penanganan ODGJ di Prambon, Polres Nganjuk Tekankan Dampak Sosial dan Kamtibmas

Selasa, 30 September 2025 - 07:45 WIB

Wau Kabupaten Pacitan Terima Anggaran Rp4 Miliar dari Inpres 2025

Senin, 29 September 2025 - 17:19 WIB

Polres Nganjuk Siagakan Personel Amankan Aksi Damai RT/RW di DPRD

Senin, 29 September 2025 - 14:26 WIB

Kapolres Nganjuk Hadiri Apel Akbar KNC 2025, Ribuan Pelajar Nganjuk Terima Beasiswa

Sabtu, 27 September 2025 - 10:29 WIB

“Tragis! Tanah Petani Mojowuku Disulap Jadi Sporadik Atas Nama Makelar, Hati-Hati Pengembang Nakal”

Jumat, 26 September 2025 - 22:05 WIB

Warung Makan Cinta Jaya,Kelezatan Nasi Tiwul Ikan Tuna Khas Pacitan

Kamis, 25 September 2025 - 16:00 WIB

Naas Pelaku Pembacokan Satu Keluarga di Pacitan,Ditemukan Tewas Membusuk di Hutan

Berita Terbaru

Banten

Pemkab Serang dan Uni Emirat Arab Jajaki Peluang Kerjasama

Selasa, 30 Sep 2025 - 20:40 WIB

Lampung barat

SMA Negeri 1 Sekincau Luncurkan Program Makan Bergizi Gratis

Selasa, 30 Sep 2025 - 20:15 WIB