Tigalingga, Dairi Nasionaldetik.com
— Dalam upaya memperkuat sinergi antara TNI dan masyarakat, khususnya dalam pelestarian nilai-nilai kearifan lokal, Babinsa Koramil 04/Tigalingga, Kodim 0206/Dairi, Serda Parlindungan Simamora melakukan kunjungan silaturahmi ke rumah Tokoh Adat Desa Sarintonu, Hadmin Sitanggang (65). Pertemuan tersebut menjadi ruang dialog hangat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan adat istiadat di tengah dinamika zaman.
Kunjungan yang berlangsung penuh keakraban ini menjadi momen berharga bagi kedua pihak. Serda Parlindungan Simamora menyampaikan bahwa tugas seorang Babinsa tidak hanya sebatas menjaga keamanan wilayah, tetapi juga menjadi penghubung antara negara dan masyarakat, termasuk dalam bidang sosial dan budaya. “Kami ingin menjadi bagian dari masyarakat, ikut serta dalam menjaga identitas budaya agar tidak pudar oleh arus modernisasi,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Hadmin Sitanggang menyambut baik niat dan perhatian yang diberikan oleh Babinsa terhadap pelestarian adat. Ia menegaskan bahwa adat istiadat bukan sekadar tradisi, tetapi juga warisan nilai moral dan tata kehidupan yang membentuk jati diri masyarakat Sarintonu. “Kami butuh mitra seperti TNI untuk terus menjaga akar budaya ini agar tetap hidup di tengah generasi muda,” ujar Hadmin dengan penuh harap.
Danramil 04/Tigalingga, Kapten Arm L Situmorang, turut memberikan apresiasi atas inisiatif Serda Parlindungan. Menurutnya, sinergi antara Babinsa dan tokoh adat adalah bagian dari pendekatan teritorial yang humanis dan efektif dalam memperkuat persatuan. “Kami mendukung penuh setiap upaya Babinsa yang membangun komunikasi dan kepercayaan dengan masyarakat, terutama dalam menjaga kearifan lokal yang menjadi kekuatan bangsa,” jelas Kapten Situmorang.
Melalui kunjungan ini, diharapkan tumbuh kesadaran kolektif antara masyarakat dan aparat kewilayahan untuk terus melestarikan adat dan budaya sebagai benteng moral bangsa. TNI dalam hal ini menunjukkan komitmennya tidak hanya dalam aspek pertahanan, tetapi juga dalam memelihara ruh kebudayaan yang menjadi identitas daerah. Sumber:Prajurit Pena
(Nur Kennan Tarigan)