Nasionaldetik.com , METRO – Puluhan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Dharma Wacana (UDW) mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro, Senin (2/6/2025).
Mahasiswa menyoroti keprihatinan atas meningkatnya angka pengangguran terbuka di Kota Metro, yang tercatat naik sebesar 0,7 persen pada tahun 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal tersebut terungkap dalam diskusi akademik dengan DPRD Kota Metro yang menjadi program study lapangan mahasiswa FISIP UDW.
Kedatangan mahasiswa disambut oleh Wakil Ketua I dan II serta anggota DPRD Kota Metro. DPRD secara terbuka menyampaikan apresiasi atas inisiatif para mahasiswa untuk peduli terhadap persoalan strategis daerah.
Dalam kesempatan itu, mahasiswa UDW menyuarakan keresahan bahwa peningkatan jumlah lulusan perguruan tinggi justru tidak diiringi dengan peningkatan serapan tenaga kerja, yang kemudian memperparah angka pengangguran.
Dalam pertemuan tersebut, Bidang Hubungan Antar Lembaga FISIP UDW, Herman Sismono menyampaikan bahwa salah satu faktor yang memperburuk kondisi pengangguran adalah ketidaksesuaian antara kompetensi lulusan dan kebutuhan dunia kerja di Metro.
Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan, pemerintah daerah, dan dunia industri untuk menyelesaikan masalah struktural ini.
“Jangan sampai angka kelulusan sarjana yang tinggi justru menyokong angka pengangguran terbuka. Ini adalah ironi yang harus segera dicarikan solusinya,” tegas Herman.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Metro, Hadi Kurniadi menyatakan bahwa pemerintah daerah harus lebih proaktif dalam menanggapi fenomena tersebut.
Ia menekankan pentingnya intervensi langsung dari pemerintah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), dalam merancang program-program yang menyasar penurunan angka pengangguran, khususnya di kalangan lulusan perguruan tinggi.
“Harapannya ke depan, pemerintah bisa mengintervensi OPD terkait untuk membuat program yang lebih konkret. Kami akan melakukan diskusi khusus bersama Disnakertrans agar ada langkah nyata,” ujar Hadi.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga menyarankan agar Pemerintah Kota Metro melakukan pemetaan menyeluruh terhadap kebutuhan pasar kerja dan potensi lulusan perguruan tinggi lokal, guna menciptakan sinergi dalam kebijakan ketenagakerjaan.
“Kami menginginkan pemerintah kota bisa memotret kondisi ini dan mensinergikan program lintas sektor untuk pengurangan angka pengangguran,” tambahnya.
Berdasarkan data terakhir, angka pengangguran terbuka (TPT) di Kota Metro pada tahun 2024 adalah 3,71%. Jumlah pengangguran di Kota Metro tercatat sebanyak 3.701 orang, menurut Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2024.
TPT di Kota Metro menunjukkan tren penurunan sejak tahun 2020 hingga 2023, dari 5,40% menjadi 3,60%, namun pada tahun 2024 mengalami sedikit kenaikan.
Langkah mahasiswa FISIP UDW ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Mahasiswa menilai bahwa keterlibatan aktif generasi muda dalam isu strategis pembangunan daerah merupakan sinyal positif bagi masa depan tata kelola pemerintahan yang lebih partisipatif.
“Tadi dalam penutup dialog, pihak DPRD menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti masukan mahasiswa dengan membentuk forum diskusi lintas sektor. Forum ini akan melibatkan Disnakertrans, perwakilan perguruan tinggi, pelaku usaha, serta DPRD sendiri sebagai fasilitator kebijakan,” kata Wakil Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP UDW Metro, Muhammad Rafiq.
Pertemuan ini menjadi awal dari dialog yang lebih besar mengenai arah kebijakan ketenagakerjaan di Kota Metro.
“Ke depan, kami mahasiswa berharap suara kami tidak hanya didengar, tapi juga diimplementasikan dalam bentuk program nyata yang berdampak langsung pada masyarakat, khususnya generasi muda yang tengah berjuang mendapatkan pekerjaan yang layak,” tandasnya.
Penulis : Fery
Foto : Puluhan Mahasiswa FISIP UDW Metro saat mendatangi gedung DPRD Kota setempat. (Arby / Kupas Tuntas)
