Jakarta, Nasionaldetik.com – 16 Mei 2025 Perang terbuka India dan Pakistan menjadi babak baru konflik Internasional di Asia. Kedua negara yang sebelumnya satu rumpun jajahan Inggris harus terpisah karena beda keyakinan Agama. India dengan mayoritas Hindu dan Pakistan dengan mayoritas Islam. Perbedaan keyakinan Agama tersebut yang dimanfaatkan pihak asing untuk menciptakan perseteruan abadi di negara yang bertetangga dan berbatasan langsung tanpa sekat apapun.
Ketua Umum organisasi Kemasyarakatan kebangsaan lintask agama, suku dan budaya Pejuang Nusantara Indoensia Bersatau (PNIB) AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) menanggapi konflik di India Pakistan menjadi bentuk kewaspadaan potensi yang sama di dalam negeri.
“Perbedaan fanatisme agama ketika ada campur tangan asing pasti akan terjadi perang. India Pakistan yang sesungguhnya satu negara jadi berseteru dan masing masing menjadi negara sendiri – sendiri karena perbedaan dan sentiment Agama. Intoleransi keduanya sudah pada tahap saling membinasakan. Bom bunuh diri di India dan Pakistan jadi ajang saling balas. Kita harus mewaspadainya itu berpotensi terjadi di Indonesia” jelas Gus Wal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di beberapa kota terjadi demo mengkampanyekan pendirian negara khilafah dengan jihad yang menunggangi isu Palestina. Menurut Gus Wal kebangkitan kelompok Khilafah radikal Intoleran Terorisme tersebut dipastikan karena pengaruh global.
“Kelompok sarabpatigenah yang mulai bangkit terang-terangan punya agenda memecah belah. Menunggangi isu Palestina dengan solusi mendirikan negara Khlilafah di Indonesia dengan Jihad juga tidak mustahil akan merembet imbas perang Agama India Pakistan. Masyarakat jangan sampai terprovokasi karena persatuan dan kesatuan bangsa ini lebih penting daripada membela mati-matian negara lain”
Gus Wald dan PNIB terus berupaya membumikan keberagaman, kebhinekaan dan anti intoleransi, radikalisme dan terorisme. Kirab merah putih menjadi refleksi kebangsaan yang terus intens dilakukan oleh PNIB.
“Pentingnya moderasi beragama sebagai upaya mendamaikan perbedaan keyakinan dalam kerangka NKRI. Itulah yang selama ini PNIB lakukan secara mandiri dan gotong royong. Kekayaan alam, keragaman budaya, keanekaragaman potensi yang ada tidak ada gunanya saat semua hancur karena peperangan memperebutkan ego mengatasnamakan Agama. Itu yang harus kita hindari dan ingatkan tanpa putus” pungkas Gus Wal