Wooow..!! Dedenggot LSM GEMPAR Angkat Bicara soal rumor Wartawan sebagai pemeras, “ kalau Wartawan sebagai Pemeras, lalu Kadesnya sebagai Apa? “

Edi Supriadi

- Redaksi

Jumat, 16 Mei 2025 - 15:16 WIB

4077 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com , Gresik,- Maraknya aksi tangkap tangan terhada wartawan yang sering terjadi dibeberapa wilayah hukum di Indonesia menunjukan betapa nistanya profesi itu sehingga harus tersudutkan dengan predikat sebagai pemeras baik di kalangan Dinas Instansi Pemerintahan maupun yang lainnya, logika akal sehat dengan niat berbenah diri dari sebuah keterpurukan kondisi karena maraknya kasus kasus korupsi dibeberapa instansi atau di sejumlah tempat yang ada di bumi pertiwi.

Berita yang baru saja hangat dibicarakan di kalangan jurnalis atas tertangkapnya 3 orang Wartawan yang dituduh memeras Kepala Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Tertangkapnya 3 orang wartawan tersebut berawal saat ketiganya menemukan sebuah penyelewengan yang dilakukan Kepala Desa, agar tidak ditulis miring mereka melakukan negosiasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengutip berita dari detik.com disebutkan bahwa ketiga wartawan tersebut meminta uang sebesar 20jt dan di nego sampai ketemu titik 5jt agar tidak diberitakan miring, pernyataan dan penuh Logika keluar dari mulut Dedenggot DPP LSM GEMPAR, narasi liar namun mempunyai makna mendalam tersebut kerap kali dilontarkan di sejumlah pejabat desa terkait stigma wartawan sebagai “ pemeras “. Dalam pernyataan, pria yang akrab disapa bang tyo ini menyatakan bahwa tidak ada wartawan yang meminta – minta uang atau memeras, biarkan wartawan kerja sesuai dengan poksinya, biarkan mereka konfirmasi dan klarifikasi atas temuannya, tinggal para narasumber ini menjawab iya atau tidak karena hal tersebut merupakan gak dari narasumber lalu jangan menggoreng profesi wartawan dengan se enaknya sendiri. Pernyataan yang tajam namun penuh makna seakan membongkar hipokrisi yang selama ini ditutup – tutupi.

Baca Juga :  Polres Nganjuk Razia Premanisme dan Jukir Liar Lewat KRYD

“ tidak ada wartawan tersebut yang meminta minta, dan tidak ada wartawan tersebut yang memeras, biarkan mereka bekerja sesuai dengan poksinya masing – masing , biarkan meraka melakukan konfirmasi dan klarifikasi terhadap apa yang mereka temukan, narasumber mempunyai gak menjawab atau tidak, jangan lalu menggoreng profesi wartawan sebagai tukang peras “ ucap bang Tyo.

Bang Tyo menambahkan bahwa sering kali tudingan terhadap wartawan tidak berdiri diatas realita yang ada, silahkan buka semua takbirnya karena banyak kasus justru menunjukkan bahwa inisiatif memberi uang tersebut berasal dari pihak pejabat atau kepala desa sendiri. Dititik inilah, menurut bang Tyo logika kita harus bicara.

“ jadi begini logika yang terjadi di wilayah Trenggalek, bagaimana mungkin seorang kepala desa bisa memberi uang sebesar 5juta ke wartawan kalau tidak ada sebab sebagai upaya pembungkaman terhadap sesuatu yang harus ditutupi, dan kalau memang tidak ada sesuatu kenapa ketiga wartawan tersebut harus dibungkam dengan amplop” terang bang Tyo.

Baca Juga :  Tiga Pilar Bersama Koramil 04/Pulogadung, Kembali Tertibkan Atribut Ormas.

Banyak terjadi dibeberapa wilayah dan hal ini kerap menjadi akar permasalahan, upaya – upaya menutup celah dari kritik dan membungkam proses konfirmasi, disaat wartawan datang untuk klarifikasi terkait sesuatu hal, justru mereka dipertemukan dengan amplop.

“Kalau oknum wartawan menerima uang dari kades itu dikatakan pemerasan, lalu kades tersebut harus dikatakan apa? Jangan pura-pura bodoh. Logika atau insting orang di zaman ini sudah tinggi.”

Lebih jauh, bang Tyo menilai bahwa relasi transaksional antara wartawan dan pejabat tidak lahir begitu saja. Ia menegaskan bahwa pelemahan profesi jurnalistik dimulai dari sistem yang korup dan pejabat yang tidak siap diawasi.

Pernyataan ini menjadi teguran keras bagi para pemangku kebijakan yang alergi terhadap pengawasan publik. Profesi wartawan, kata bang Tyo, adalah pilar demokrasi, bukan alat tawar-menawar.

“Wartawan itu tanya, bukan minta. Kalau merasa terganggu, itu bukan soal etik, tapi soal niat di balik proyek yang ingin ditutupi.” pungkasnya.

Penulis : Tim Redaksi

Berita Terkait

Sinergi Penuh Semangat: Divif 2 Kostrad dan AWSSK Gelar Olahraga Bersama Sambut HUT RI ke-80.
Indonesia Maju: 80 Tahun Merdeka Tetap Berjuang Untuk Rakyat dan Bangsa
Polres Jombang Lakukan Pulbaket dan Dokumen, Dugaan Penyimpangan Proyek di Desa Mejoyolosari, Kecamatan Gudo, Kabupaen Jombang
Polres Nganjuk Gelar SREG Jelang Libur HUT RI ke-80
Kapolres Nganjuk Safari Jumat di Masjid Al-Muttaqien, Sosialisasikan Layanan Hotline dan Lapor Kapolres
Rotasi Perwiranya, Letkol Roy Tekankan Sinergi dan Profesionalisme
Pendampingan Panen Padi oleh Babinsa: Wujud Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Olahraga Bersama di Goa Margo Trisno, Kapolres Nganjuk Sediakan Hadiah Sepeda Gunung

Berita Terkait

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 09:03 WIB

Jelang Hari Kemerdekaan, RW 08 Kelurahan Utan Panjang Kemayoran Mulai Gelar Lomba

Jumat, 15 Agustus 2025 - 18:10 WIB

Rakyat Menjerit, Hukum Dipermainkan: Potret Kegagalan Penegakan Hukum dan Ancaman Stabilitas Nasional

Rabu, 13 Agustus 2025 - 15:20 WIB

Kasad Pimpin Sertijab Pangdam III/Siliwangi, Gubernur Akmil, dan Dansecapa AD

Selasa, 12 Agustus 2025 - 17:44 WIB

“Anak  Tentara Dibunuh! Ayah  Menggugat: Hukum Mati Atau Bubarkan Saja Indonesia Dan  Merah Putih

Selasa, 12 Agustus 2025 - 11:00 WIB

KOKAM Wil Jakarta Timur Komitmen Untuk Terus Mendukung dan Mengawal Program Asta Cita Prabowo-Gibran

Senin, 11 Agustus 2025 - 20:50 WIB

Skandal Pemerasan dan Penganiayaan: Nama Pejabat KemenKraf Terseret, Ancaman 9 Tahun Menanti

Minggu, 10 Agustus 2025 - 13:01 WIB

Tiga Remaja Diamankan Saat Hendak Tawuran di Kemayoran, Polisi Sita Celurit

Minggu, 10 Agustus 2025 - 10:57 WIB

Kakanwil Ditjenpas Jambi Hadiri Pembukaan Kegiatan Indonesian Prison Product Arts dan Festival (IPPAFEST) 2025 di Jakarta”

Berita Terbaru