Viral…!! Pernyataan Kontroversial Gubernur Jawa Tengah: Seakan Lindungi Kepala Desa dari Hukum?

edisupriadi

- Redaksi

Rabu, 7 Mei 2025 - 15:07 WIB

4080 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com , SEMARANG, – Pidato Gubernur Jawa Tengah baru-baru ini telah menyulut api perdebatan sengit di seantero provinsi. Bagaimana tidak, alih-alih menyerukan transparansi dan akuntabilitas di tingkat desa, sang gubernur justru melontarkan pernyataan kontroversial yang terkesan melindungi para Kepala Desa (Kades) dari sorotan hukum. Rabu 07-05-25

Dengan entengnya, Gubernur menyatakan bahwa “tidak boleh lagi ada Kades yang sedikit-sedikit terlapor.” Lebih lanjut, janji perlindungan dari “oknum-oknum yang mengganggu” semakin memperdalam keraguan publik. Pertanyaan besar pun mencuat: perlindungan macam apa yang sebenarnya dimaksud? Apakah ini sinyalemen untuk mengamankan Kades dari jerat hukum, bahkan jika terindikasi melakukan praktik korupsi atau penyimpangan lainnya?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pernyataan ini bukan hanya mengundang tanya, tetapi juga kecaman pedas dari berbagai pihak. Kalangan jurnalis dan aktivis lantang menyuarakan kekhawatiran bahwa retorika sang gubernur berpotensi membungkam kebebasan pers dan melemahkan fungsi pengawasan masyarakat. Apakah ini upaya untuk menciptakan zona nyaman bagi para penguasa desa, di mana kritik dan kontrol dianggap sebagai “gangguan”?

Baca Juga :  TMMD ke-124 tahun 2025 Kodim 0607/Kota Sukabumi Resmi Di Buka.

Selain itu, pernyataan Gubernur juga dianggap berpotensi membatasi hak jurnalistik serta fungsi pengawasan dan kontrol sosial yang selama ini dijalankan oleh organisasi masyarakat (Ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Kalangan jurnalis dan aktivis menilai bahwa pernyataan tersebut dapat menghambat upaya pemberantasan korupsi dan penegakan hukum di tingkat desa.

Berbagai reaksi muncul dari berbagai elemen masyarakat. Kecaman dan pertanyaan mendominasi diskusi publik, dengan banyak pihak yang menyayangkan pernyataan Gubernur. Mereka menilai bahwa seharusnya Gubernur mendukung transparansi dan akuntabilitas di tingkat desa, serta memberikan ruang bagi pengawasan yang konstruktif dari berbagai pihak.

 

Sungguh ironis, di tengah semangat pemberantasan korupsi yang digaungkan di tingkat nasional, seorang kepala daerah justru meluncurkan wacana yang berpotensi mengkebiri upaya penegakan hukum di level akar rumput. Masyarakat Jawa Tengah patut bertanya-tanya, ke mana arah komitmen pemberantasan korupsi di provinsi ini jika para pemimpinnya justru terkesan defensif terhadap potensi pelanggaran di tingkat desa.

Baca Juga :  Pimpinan Umum Chibernews, Yulindatan,di Duga Alami Pelecehan di Hotel Kendedes Sukoharjo

Alih-alih melindungi Kades dari potensi jerat hukum, seharusnya Gubernur Jawa Tengah mendorong terciptanya tata kelola pemerintahan desa yang bersih dan akuntabel. Ruang bagi pengawasan yang sehat dari media, organisasi masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat justru harus diperkuat, bukan malah dibatasi dengan retorika perlindungan yang ambigu.

Hingga saat ini, tabir maksud di balik pernyataan kontroversial Gubernur masih belum tersingkap. Masyarakat menanti klarifikasi yang bukan sekadar basa-basi, melainkan penjelasan yang mampu meredakan kegelisahan dan mengembalikan kepercayaan terhadap komitmen pemerintah provinsi dalam menegakkan hukum tanpa pandang bulu, bahkan hingga ke pelosok desa. Jika tidak, pidato ini akan terus menjadi bara api yang membakar kepercayaan publik terhadap integritas kepemimpinan di Jawa Tengah.

Penulis : Tim Redaksi

Berita Terkait

PNIB Gelar Istighotsah Burdah Ngaji Pancasila Doa Lintas Agama di Jogja, Sambut Hari Kesakitan Pancasila dan Serukan 16 November Jadi Hari Toleransi Nasional
Koordinator LSM Mapak Desak Presiden Prabowo Subianto Segera Menahan Sudewo di Kasus Suap DJKA
PNIB Meminta Presiden Prabowo Segera Ganti Kapolri yang “Mesra dengan UAS” Tokoh HTI Perusak Persatuan Anak Bangsa berdalih Toleransi
Patroli Malam di Selo, Koramil 07 Bersama Ormas Perkuat Keamanan Desa
KRIMINALISASI KRITIK PUBLIK: NARASUMBER WARGA DILAPORKAN PEJABAT RW KE POLDA JATENG PASCA DAMAI, PROSEDUR PEMANGGILAN POLISI DINILAI AMBIGU
KKNT Universitas Alma Ata Gelar Sosialisasi Program Makanan Tambahan Di Desa Trisobo
Dandim Sragen Menghimbau Kepada Masyarakat Daftar TNI gratis!
Babinsa dan Bidan Desa Laksanakan PSN Cegah DBD

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 15:08 WIB

Koordinator LSM Mapak Desak Presiden Prabowo Subianto Segera Menahan Sudewo di Kasus Suap DJKA

Senin, 29 September 2025 - 23:48 WIB

PNIB Meminta Presiden Prabowo Segera Ganti Kapolri yang “Mesra dengan UAS” Tokoh HTI Perusak Persatuan Anak Bangsa berdalih Toleransi

Senin, 29 September 2025 - 11:07 WIB

Patroli Malam di Selo, Koramil 07 Bersama Ormas Perkuat Keamanan Desa

Minggu, 28 September 2025 - 12:08 WIB

KRIMINALISASI KRITIK PUBLIK: NARASUMBER WARGA DILAPORKAN PEJABAT RW KE POLDA JATENG PASCA DAMAI, PROSEDUR PEMANGGILAN POLISI DINILAI AMBIGU

Minggu, 28 September 2025 - 07:04 WIB

KKNT Universitas Alma Ata Gelar Sosialisasi Program Makanan Tambahan Di Desa Trisobo

Sabtu, 27 September 2025 - 17:32 WIB

Dandim Sragen Menghimbau Kepada Masyarakat Daftar TNI gratis!

Sabtu, 27 September 2025 - 01:25 WIB

Babinsa dan Bidan Desa Laksanakan PSN Cegah DBD

Sabtu, 27 September 2025 - 01:21 WIB

Patroli Malam Jaga Kamtibmas, Koramil Klego Bersama Linmas dan Kokam Tingkatkan Keamanan Desa Bade

Berita Terbaru

Jawa timur

Danrem Untoro: TNI Siap Hadir dan Jadi Solusi bagi Masyarakat

Selasa, 30 Sep 2025 - 23:03 WIB