KRITIK TAJAM SAPA: PEJABAT ACEH ‘HARAMKAN’ PLAT BL, RENGGUT POTENSI PAD HINGGA TRILIUNAN RUPIAH

edisupriadi

- Redaksi

Selasa, 7 Oktober 2025 - 01:01 WIB

4032 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com,— Fenomena penggunaan kendaraan berpelat nomor luar daerah (seperti BK, BM, atau B) oleh para pejabat di Aceh menuai kecaman keras. Ketua Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA), Fauzan Adami, menyoroti praktik yang dinilai tidak hanya merugikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh hingga triliunan rupiah, tetapi juga mencerminkan rendahnya loyalitas dan harga diri daerah dari kalangan elite.
Fauzan menegaskan, sangat memalukan jika para pejabat yang menikmati fasilitas dan digaji dari uang rakyat Aceh justru lebih memilih menyetor pajak kendaraan ke provinsi lain.

“Ini bukan sekadar soal plat nomor, tapi soal harga diri dan loyalitas kepada daerah. Sangat memalukan jika pejabat di Aceh justru bangga memakai plat luar, sementara mereka digaji dari uang rakyat Aceh,” kata Fauzan, Senin (6/10/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pejabat di Aceh (eksekutif, legislatif, yudikatif) dan pegawai swasta terindikasi masif menggunakan kendaraan berpelat luar daerah (BK, BM, B). Praktik ini dikategorikan merugikan PAD Aceh dan menunjukkan rendahnya komitmen mendukung daerah.

Baca Juga :  Meriah acara Halal bi Halal ICMI Aceh

Ketua SAPA, Fauzan Adami, sebagai pihak yang menyoroti. Pihak yang disorot adalah para pejabat dan ASN di Aceh, serta pegawai swasta.

Pernyataan dirilis pada Senin, 6 Oktober 2025. Fenomena ini sendiri bersifat kronis dan berkelanjutan di lingkungan birokrasi dan sektor swasta Aceh.

Terjadi di seluruh wilayah Aceh, dengan fokus sorotan pada pejabat dan kendaraan yang beroperasi di Aceh. SAPA mencatat sekitar 40% kabupaten/kota masih banyak ditemukan pelat luar.

Penggunaan pelat luar menyebabkan pajak kendaraan disetor ke provinsi lain, merenggut potensi PAD Aceh. Diperkirakan kerugian mencapai Rp500 miliar hingga Rp1 triliun per tahun. Pejabat dinilai gagal menjadi teladan ketaatan pajak dan loyalitas daerah.

SAPA meminta para Bupati dan Wali Kota di seluruh Aceh untuk menindaklanjuti imbauan Pemerintah Aceh dengan mewajibkan mutasi plat BL bagi seluruh pejabat, ASN, dan swasta sebagai langkah awal penyelamatan potensi PAD. |

Menuntut Ketegasan Kepala Daerah
Fauzan menekankan bahwa kerugian finansial yang timbul akibat rendahnya kesadaran ini sangat vital. Dana sebesar Rp500 miliar hingga Rp1 triliun, jika terkumpul, dapat dimanfaatkan untuk program pembangunan prioritas, seperti: pendidikan, perbaikan infrastruktur jalan, penguatan ekonomi masyarakat, dan pembangunan rumah dhuafa.

Baca Juga :  Jumat Berkah, Polres Nganjuk Bersama Awak Media Bagikan Ratusan Takjil di Terminal Anjuk Ladang

“Kalau pejabat Aceh sendiri tidak mau pakai plat BL, bagaimana rakyat mau mencontoh? Jangan sampai masyarakat diminta taat pajak, tapi pejabatnya justru membangun provinsi lain dengan membayar pajak keluar daerah,” ujarnya.

SAPA mendesak agar imbauan mutasi kendaraan ini tidak hanya menjadi retorika, tetapi segera diimplementasikan secara tegas.

Penertiban harus dimulai dari jajaran eksekutif, legislatif, dan yudikatif, diikuti oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pihak swasta yang bekerja di Tanah Rencong.

Ketidaktegasan para Bupati dan Wali Kota dalam menindaklanjuti imbauan ini akan dianggap sebagai bentuk pembiaran terhadap kerugian daerah.
“Sudah selayaknya para bupati dan wali kota menindaklanjuti imbauan Pemerintah Aceh agar seluruh pejabat, ASN, dan pihak swasta segera mengganti pelat kendaraan mereka menjadi BL, demi bersama-sama membangun Aceh,” tutup Fauzan.

Tim Redaksi SAPA

Berita Terkait

Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Cyber Pers Aktivis Indonesia Desakan Tegas Kepada Kapolda Aceh : Kasus Ngatiman Cacat Hukum Kenapa Tidak Bisa Di Bebaskan, Serta Ada Apa Sampai Kanit PPA Polres Subulussalam Meminta Uang Rp. 35 Juta Kepada Ngatiman ….. ?????
Peningkatan Dana Hibah Partai Politik Aceh: Kebijakan Kontroversial di Tengah Isu Kemiskinan
Kritik Mualem, SAPA: Tidak Wajar CSR Perusahaan Daerah Disalurkan ke Luar Aceh
CSR untuk Luar Aceh Dinilai Salah Kaprah, SAPA Minta Pemerintah Tegur PT PEMA
FGD Bidang Kesehatan, 33 Kampus di Aceh Bahas Mutu Lulusan
Semarakkan HUT RI ke-80, KPD Gelar Turnamen Internal Badminton
Galian C Suak Makmue Nagan Raya Hari Ini Tidak Lagi Beropeasi
Dugaan Skandal HGU PT. Delima Makmur di Aceh Singkil: Bobroknya Birokrasi, Rakyat Jadi Tumbal!

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 23:17 WIB

Diduga Akibat Korsleting Listrik, Rumah Warga Negeri Katon Ludes Terbakar — Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:47 WIB

Jalin Sinergitas Dengan Jurnalis, Polres Pesawaran Sambangi kantor FKW-KP

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:35 WIB

Bantuan Alsintan dan Produksi Pupuk Organik Cair Dorong Produktifitas Pertanian Pesawaran

Jumat, 3 Oktober 2025 - 14:39 WIB

Tingkatkan disiplin dan kesadaran Masyarakat, Sat Lantas Pesawaran Edukasi Tertib Berlalu Lintas

Kamis, 2 Oktober 2025 - 11:05 WIB

Dugaan Monopoli Bahan Baku di Dapur MBG Pesawaran: Jurnalis Dipaksa Hapus Rekaman Konfirmasi

Rabu, 1 Oktober 2025 - 21:59 WIB

Mahasiswa ITERA Dirikan Sanggar Tani SIPETANI di Desa Bagelen, Dorong Pertanian Modern dan Produktifitas Petani

Rabu, 1 Oktober 2025 - 20:44 WIB

Gerak Cepat Tekab 308 Presisi Polsek Tegineneng Ungkap Penggelapan Sepeda Motor, Pelaku Utama Dalam Pengejaran

Jumat, 19 September 2025 - 16:51 WIB

Pemkab Pesawaran Mantapkan Langkah Percepatan Penanganan Stunting Lewat Rakor TPPS

Berita Terbaru