Nasionaldetik.com,— Arus dukungan kepada Yai Mim membanjir di berbagai platform media sosial. Arus balik dukungan tersebut yang awalnya kepada Sahara saat ini kepada Yai Mim. Arus dukungan tersebut datang dari Santri, Murid, Simpatisan Yai Mim dan para netizen.
Sebagai informasi para Santri, Murid, dan Simpatisan Kiai Imam Muslimin (Yai MIM, Dosen UIN Malang) dari berbagai daerah di Indonesia akan turun lapangan menjaga kehormatan seorang guru, yang harkat dan martabatnya terganggu dan mengalami pengusiran dari tanah dan rumahnya sendiri, diagendakan pada hari Selasa 7 Oktober 2025 mengawal beliau hadir di Polresta Malang yang diagendakan pada pukul 09:00 pagi hari, menurut informasi dari koordinator lapangan Faizuddin Fil Muntaqobat Titik kumpul para Santri, Murid dan Simpatisan Yai Mim bertempat di Business Center UIN Malang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dukungan ini sangat bermakna bagi kami seorang Santri, Murid dan Simpatisan Yai Mim, “Menjaga martabat dan marwah Guru atau Kiyai kami yakini akan mempermudah hidup, memberikan keberkahan, kelancaran rezeki, dan ilmu yang bermanfaat, serta meningkatkan kualitas diri dan kebahagiaan di dunia dan akhirat”, ujar Gus Faiz sapaan akrabnya.
“Perspektif yang kita pakai dalam menjaga Marwah Guru atau Kiyai adalah peran Guru dalam membentuk peradaban berbangsa dan bernegara dengan menjadi agen pembangunan bangsa, yang menanamkan ilmu, karakter, nilai-nilai moral, dan keterampilan sosial kepada generasi penerus, sehingga menghasilkan masyarakat yang cerdas, berkarakter, berbudaya, dan mampu berkontribusi positif bagi kemajuan dan kejayaan bangsa,” jelas Gus Faiz (yang juga Ketua LBHAM) dalam konferensi pers (3/10/2025).
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa agenda Pengawalan Yai Mim di Polresta Malang dirancang untuk memantau proses penerapan hukum yang dilakukan oleh pihak yang berwenang dalam masyarakat, serta memastikan bahwa hukum tersebut dilaksanakan dan ditaati oleh setiap warga negara (Lurah, Ketua RW, RT dan Masyarakat)
Tim Redaksi Gus Blangkon