Ironi di Ladang Lamongan: Petani Tembakau Hancur, Negara di Mana?

edisupriadi

- Redaksi

Kamis, 2 Oktober 2025 - 22:26 WIB

4046 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com,— Kisah pilu para petani tembakau di Lamongan adalah cermin kegagalan serius dalam tata kelola pertanian dan mitigasi bencana iklim di negeri ini. Bencana gagal panen total akibat cuaca ekstrem pada tahun 2025 bukan sekadar musibah alam biasa, melainkan tragedi yang diperparah oleh absennya jaring pengaman yang efektif dari pemerintah.

Musim Panen yang Menghancurkan Kesejahteraan Petani seperti Setu di Dusun Plapak kini harus menanggung kerugian hingga Rp 30 juta per hektar, dengan harapan penghasilan normal Rp 70 juta kini tinggal Rp 1 juta—jika pun ada. Kerugian finansial ini bukan sekadar angka di atas kertas, tapi berarti hilangnya kemampuan untuk “nempur beras” dan membayar arisan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ini adalah ironi yang menyakitkan: mereka yang menopang ketahanan pangan dan ekonomi daerah kini harus mengais rezeki ke hutan untuk bertahan hidup.

Pertanyaannya sederhana: Di mana peran negara ketika petani berada di titik nol?

Baca Juga :  Romi - Sudirman Konsolidasi Partai Gelora

Minimnya Mitigasi dan Solusi Jangka Panjang Para petani telah mengeluarkan seluruh modal dan tenaga, namun yang mereka dapatkan hanyalah cuaca yang tidak terduga—hujan lebat di musim kemarau, yang secara jelas merusak komoditas sensitif seperti tembakau.

Prediksi dan Peringatan Dini: Apakah sistem peringatan dini cuaca kita sudah memadai? Mengapa perencanaan musim tanam masih rentan terhadap fluktuasi iklim yang kini semakin sering terjadi? Petani tahu tembakau bergantung pada cuaca, tetapi mereka tidak punya kekuatan untuk melawannya tanpa dukungan teknologi dan informasi akurat.

Jaring Pengaman dan Asuransi Pertanian: Di tengah risiko kerugian puluhan juta, asuransi pertanian seharusnya menjadi mekanisme wajib yang disubsidi penuh dan dipermudah. Jika petani hancur lebur, ini menunjukkan bahwa program perlindungan yang ada, jika ada, tidak berjalan atau tidak memadai untuk skala bencana seperti ini.

Baca Juga :  Polres Nganjuk Amankan Pelaku Penjambretan di Jln Raya Gondang-Rejoso

Respons Paska-Bencana: Upaya seperti Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilakukan BPBD Jatim patut diapresiasi, namun fokus utamanya adalah pencegahan kebakaran hutan atau bencana hidrometeorologi lainnya. Lantas, bagaimana dengan intervensi langsung untuk pemulihan ekonomi petani yang sudah terlanjur bangkrut? Bantuan sosial dan modal kerja darurat harus disalurkan segera, bukan hanya janji.

Kondisi petani Lamongan adalah peringatan keras bagi pemerintah. Jika negara hanya hadir saat panen sukses untuk memungut hasil, tetapi menghilang saat petani butuh uluran tangan untuk sekadar membeli beras, maka kita telah gagal mengamalkan amanat kesejahteraan bagi rakyat.

Nasib petani tidak boleh hanya berakhir pada kalimat pasrah, “Wes opo jere sesok pak. Seng penting awak e sehat, piye carane iso mangan bendino.” Pemerintah wajib mengubah nasib ini, memastikan bahwa keberlanjutan hidup para pahlawan pangan dan komoditas kita tidak lagi bergantung pada keberuntungan semata.

Tim Redaksi Suwandi

Berita Terkait

Janji Tinggal Janji! Warga Dusun Gading Tuntut PT Lentera Grup Lunasi Kompensasi Rp100 Juta
Jelang HUT ke-80 TNI, Kodim 0807 Tulungagung Gelar Pangan Murah di GOR Sembung
Mahasiswa UM Menyusuri Gelap, Menyalakan Jiwa Patriotik
Darah Prajurit Untuk Negeri, Pengabdian Yonif 514/SY Di HUT TNI Ke-80
Dukungan Untuk Yai Mim membludak, Santri Beliau Dari Berbagai Daerah Siap Mengawal Di Polresta Malang
Kapolres Nganjuk Dampingi Menteri Perdagangan RI di PT. Mitra Mulia Makmur
Polres Nganjuk Laksanakan Sterilisasi Hotel Jelang Kunjungan Menteri Perdagangan
DPC LPK RI Gresik Sinergi dengan DPP dan Berencana Hadirkan Para JENDRAL Pembina LPK RI Pusat, Serta Tegaskan Komitmen Advokasi Konsumen

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 10:00 WIB

KMP Berkirim Surat, Desak Bupati Purwakarta: Apa Maksud “Hutang DBHP”?

Senin, 6 Oktober 2025 - 08:38 WIB

Kapolsek Jatiwangi Bersama Forkopincam Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Minggu, 5 Oktober 2025 - 20:19 WIB

Meriah,Pesta Laut Desa Ambulu Di Hibur Son Horeg

Minggu, 5 Oktober 2025 - 16:23 WIB

Kodim 0607/Kota Sukabumi Gelar Upacara HUT TNI ke – 80

Minggu, 5 Oktober 2025 - 10:24 WIB

Doa Bersama Munjung di Sumur Bandung Bertema “Ngarawat Adat, Ngaraksa Kahirupan”.

Jumat, 3 Oktober 2025 - 20:04 WIB

Tragedi Berulang! Keracunan Massal MBG Guncang Kuningan, 60 Siswa Jadi Korban — Siapa Tanggung Jawab?

Jumat, 3 Oktober 2025 - 11:18 WIB

Wakapolres Majalengka Kompol Asep Agustoni Sosialisasikan Perkap Nomor 6 Tahun 2023 Tentang Kehumasan Polri

Jumat, 3 Oktober 2025 - 11:14 WIB

Hadiri Pelantikan Perangkat Desa, Kapolsek Jatiwangi Berharap Perangkat Desa Semakin Bersinergi

Berita Terbaru