Nasionaldetik.com,— Peringatan Hari Palang Merah Indonesia (PMI) pada 3 September 2025 kembali menyoroti jurang lebar antara target mulia PMI dan realitas operasional yang penuh tantangan. Meskipun berfungsi sebagai garda terdepan dalam penanggulangan bencana dan pelayanan darah, PMI terus berjuang melawan keterbatasan sumber daya dan pendanaan yang tidak stabil.
Isu ini melibatkan banyak pihak:
* PMI sendiri, yang berjuang memenuhi misi kemanusiaannya dengan sumber daya terbatas.
* Relawan PMI, tulang punggung organisasi, yang bekerja tanpa pamrih namun seringkali menghadapi risiko tanpa jaminan yang memadai.
* Pemerintah, yang diharapkan memberikan dukungan finansial dan kebijakan yang lebih kuat.
* Masyarakat dan sektor swasta, yang menjadi sumber utama donasi, namun partisipasinya masih fluktuatif.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Refleksi ini muncul saat peringatan Hari PMI 2025. Namun, masalah yang dibahas bukanlah isu musiman, melainkan tantangan kronis yang terus dihadapi PMI.
Tantangan ini dirasakan di seluruh wilayah Indonesia, dari tingkat nasional hingga daerah, di mana PMI berupaya memberikan layanan krusial kepada masyarakat.
Secara kritis, kesenjangan ini terjadi karena struktur pendanaan yang tidak kokoh. Ketergantungan besar pada donasi membuat PMI rentan terhadap fluktuasi ekonomi dan minat masyarakat. Pertanyaannya, mengapa pemerintah tidak memberikan alokasi anggaran yang lebih stabil dan berkelanjutan, mengingat peran vital PMI dalam sistem kemanusiaan nasional? Hal ini menunjukkan bahwa dukungan pemerintah selama ini mungkin lebih bersifat responsif ketimbang proaktif.
Untuk menjembatani kesenjangan ini, diperlukan aksi nyata dari semua pihak. Rilis ini menyerukan adanya komitmen finansial yang lebih kuat dari pemerintah, serta peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat melalui kampanye yang lebih efektif. Hari PMI harus menjadi panggilan untuk perubahan kebijakan yang substansial, bukan hanya perayaan simbolis, agar tujuan kemanusiaan dapat dicapai secara konsisten dan efektif.
Tim Redaksi Gilang