Padangsidimpuan –
Sebuah pemberitaan menyerang Lapas Kelas IIB Padangsidimpuan dengan tuduhan adanya aktivitas ilegal terbukti fitnah dan tidak berdasar.
Informasi tersebut kuat dugaan merupakan serangan yang sengaja dimainkan oleh oknum wartawan berinisial BI yang sebelumnya kerap melakukan tekanan dan pemerasan kepada pihak lapas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sumber internal menyebutkan, modus yang dimainkan oknum wartawan tersebut adalah mencari-cari kesalahan dan kemudian menuntut imbalan tertentu agar pemberitaan negatif tidak dimunculkan.
Karena tidak dituruti, Lapas Padangsidimpuan justru difitnah melalui berita yang menyesatkan publik.
“Ini pola lama, ketika tidak berhasil melakukan pemerasan, maka media dijadikan alat untuk menekan. Tapi masyarakat harus tahu, berita itu tidak benar alias hoaks,” ujar sumber yang enggan disebutkan namanya, Rabu (10/9/2025).
Kepala Lapas Kelas IIB Padangsidimpuan, Mathrios Zulhidayat Hutasoit, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen penuh menjalankan kebijakan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan tentang Zero Halinar (HP, Pungli, dan Narkoba).
“Tidak ada praktik sebagaimana yang dituduhkan. Semua warga binaan kami perlakukan sama tanpa kecuali, tidak ada istilah kamar khusus atau lodes. Itu murni fitnah,” tegas Mathrios.
Menurutnya,pemberitaan tersebut berpotensi menyesatkan opini publik. “Kami sangat menyesalkan adanya upaya memelintir fakta. Kami terbuka terhadap kritik dan pengawasan, tetapi menyebarkan berita bohong tidak bisa ditolerir,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa oknum wartawan yang menggunakan profesinya untuk melakukan pemerasan atau menebar fitnah bisa dijerat hukum.
“Pers itu punya kode etik. Kalau melanggar dan dipakai untuk kepentingan kotor, tentu ada konsekuensi hukum,” pungkasnya.
Dengan demikian, publik diimbau agar tidak mudah terprovokasi oleh pemberitaan tidak jelas sumber dan faktanya. Lapas Padangsidimpuan tetap fokus menjalankan tugas pembinaan dan pengamanan sesuai aturan yang berlaku.
Perlu diketahui, oknum BI, selama.ini dikenal publik sebagai oknum wartawan tukang peras. (tim)