ACEH SINGKIL – Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil menjadi sorotan publik setelah terungkap adanya alokasi anggaran miliaran rupiah untuk pembelian kendaraan dinas dan perangkat elektronik premium pada tahun anggaran 2025.
Berdasarkan data Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) LKPP, Pemkab Aceh Singkil menganggarkan Rp2,2 miliar untuk pengadaan empat unit mobil dinas. Rinciannya, satu unit senilai Rp800 juta untuk Wakil Bupati, serta tiga unit lainnya untuk Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dengan total Rp1,4 miliar.
Selain itu, terdapat anggaran Rp90 juta untuk pembelian perangkat elektronik, terdiri dari dua unit iPad terbaru bagi Bupati dan Wakil Bupati senilai Rp60 juta, serta satu unit iPhone 16 Pro seharga Rp30 juta. Pengadaan ini tercatat akan dilakukan melalui metode pengadaan langsung di bawah Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) pada 21 Juni 2025.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Informasi ini cepat memicu perbincangan hangat di media sosial, terutama di Instagram dan X, mengingat kondisi keuangan daerah yang disebut sedang mengalami defisit.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon, menegaskan iPhone 16 Pro yang dianggarkan bukan untuk kepentingan pribadinya. “Itu diperuntukkan bagi Humas Setdakab yang membutuhkan perangkat dengan kamera berkualitas tinggi, bukan untuk Bupati secara pribadi,” jelas Oyon saat menutup kegiatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 di Lapangan Alun-alun Desa Pulo Sarok, Kamis (14/8).
Oyon juga menepis anggapan bahwa mobil dinas yang dianggarkan diperuntukkan untuk dirinya. “Mobil yang saya pakai sekarang adalah mobil pribadi. Kalau mengikuti aturan, saya bisa mengajukan uang sewa mobil, tetapi saya tidak melakukannya. Bahkan mobil pribadi saya mungkin nilainya lebih tinggi dari mobil dinas itu,” ujarnya.
Ia mengaku kecewa merasa menjadi sasaran pemberitaan negatif, padahal selama menjabat mengaku fokus pada pembangunan daerah. Oyon bahkan membandingkan capaian pembangunan pada masa jabatannya dengan periode setelah ia tak lagi menjabat pada 2017. “Coba lihat, adakah pembangunan jalan atau paving block di Pulau Banyak dan Pulau Banyak Barat setelah saya tidak menjabat? Pasti tidak,” tegasnya.
Lebih lanjut, Oyon mengungkap rencana Pemkab Aceh Singkil untuk menganggarkan pembelian drone pada tahun depan guna keperluan pemetaan wilayah. “Dengan drone, kita bisa memantau dan mengukur lahan tanpa harus turun langsung ke lapangan,” tutupnya.
(Salman)