13 Puskesmas di Kabupaten Pesawaran Miliaran Rupiah Raib Untuk Perjalanan Dinas Jadi Sorotan AMP

edisupriadi

- Redaksi

Rabu, 13 Agustus 2025 - 14:48 WIB

40457 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nasional detik.com,Pesawaran, Lampung – Aliansi Masyarakat Pesawaran (AMP) melancarkan tuduhan serius terkait dugaan penyelewengan anggaran pada 13 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas di Kabupaten Pesawaran. Temuan ini diungkap setelah AMP melakukan pemantauan mendalam terhadap realisasi anggaran kesehatan tahun 2023 dan 2024.

Rabu.13 Agustus 2025.

Mereka mengklaim menemukan kejanggalan signifikan, di mana miliaran rupiah diduga hanya dihabiskan untuk perjalanan dinas dan belanja barang habis pakai, tanpa dampak nyata pada program kesehatan masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua AMP, Safrudin tanjung , menjelaskan bahwa modus operandi yang ditemukan hampir seragam di 13 UPT Puskesmas. “Kami teliti program dan kegiatan mereka, dan memang banyak sekali kita temukan kejanggalan-kejanggalan,” ujarnya.

Dia menambahkan, banyak kegiatan di tahun 2023 dan 2024 yang seolah di-“copy-paste” dengan alokasi dana yang hampir sama, namun realisasinya dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Salah satu contoh mencolok adalah pada program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat.

Dalam sub-kegiatan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Balita, dari total anggaran Rp145,5 juta, Rp77,55 juta di antaranya habis untuk perjalanan dinas dan Rp67,64 juta untuk belanja barang habis pakai. “Artinya, kegiatan ini hanya habis untuk dua kegiatan ini,” tegas Ketua AMP.

Baca Juga :  Demo Ricuh, Ribuan Massa Ngamuk Tuntut KPU Jalankan Putusan MK Secara Penuh

Kejanggalan serupa juga ditemukan pada kegiatan lain, seperti Pengelolaan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar. Dari alokasi Rp41,4 juta, seluruhnya habis untuk perjalanan dinas. “Perjalanan dinas ini ke mana? Sedangkan ruang lingkup Puskesmas hanya di kecamatan,” kata ketua AMP, mempertanyakan efektivitas anggaran tersebut.

Tingginya alokasi untuk perjalanan dinas juga terjadi pada program Pengelolaan Kesehatan pada Usia Produktif. Dari anggaran Rp30,6 juta, seluruhnya dilaporkan habis untuk perjalanan dinas. Angka ini juga terulang pada program Pengelolaan Kesehatan pada Usia Lanjut, di mana dari Rp91,2 juta, Rp33,6 juta di antaranya lenyap untuk perjalanan dinas dan sisanya untuk barang habis pakai.

Menurut ketua AMP, tingginya alokasi dana untuk perjalanan dinas dan belanja barang habis pakai ini menjadi tanda tanya besar. kita menduga ada praktik fiktif atau penggelembungan biaya (mark-up) yang sengaja dilakukan. “Perjalanan dinas ke mana? Sampai menghabiskan anggaran sebesar ini? Sedangkan kita ini dapat informasi dari rekan-rekan nakes yang istilahnya kerjasama dengan Puskesmas,” ungkap ketua AMP.

Ketua AMP juga menyoroti kejanggalan pada belanja barang habis pakai. Banyak kegiatan yang tidak secara spesifik merinci jenis barang yang dibeli.

“Barang habis pakai apa yang dibeli? Ini tidak disebutkan,” jelasnya.

Baca Juga :  Jaksa Pengacara Negara Hadir untuk Anak Bangsa: Kejari Pesawaran Berhasil Ajukan Penetapan Perwalian bagi Anak-Anak di LKSA Sholawatul Falah

 Kondisi ini memperkuat dugaan adanya ketidaktransparanan dalam pengelolaan dana publik.

Total pengelolaan anggaran di 13 UPT Puskesmas ini mencapai miliaran rupiah. AMP menilai, realisasi anggaran yang tidak proporsional ini berdampak langsung pada pelayanan kesehatan masyarakat.

Dana yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan justru habis untuk kegiatan administratif yang tidak jelas.

Menanggapi hal ini, Ketua AMP menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. “Kami akan terus mengadvokasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk membongkar dugaan penyimpangan ini,” tegasnya.

Ketua AMP juga meminta pemerintah daerah, khususnya Dinas Kesehatan, untuk segera melakukan audit internal dan memberikan penjelasan transparan kepada publik.

Kasus ini menjadi pukulan telak bagi tata kelola keuangan di sektor kesehatan Kabupaten Pesawaran. Publik menantikan respons dari pihak berwenang atas temuan ini, mengingat anggaran kesehatan seharusnya menjadi prioritas utama demi kesejahteraan masyarakat.

Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap lembaga kesehatan.

Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Pesawaran atau Dinas Kesehatan terkait temuan AMP ini. Dugaan penyelewengan ini masih menjadi sorotan tajam, dan publik menunggu langkah konkret untuk mengungkap kebenaran di baliknya.

 

Tim/red.

Berita Terkait

Bupati Dorong KWT Optimalkan Pekarangan untuk Ketahanan Pangan Keluarga
Diduga Akibat Korsleting Listrik, Rumah Warga Negeri Katon Ludes Terbakar — Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa
Jalin Sinergitas Dengan Jurnalis, Polres Pesawaran Sambangi kantor FKW-KP
Bantuan Alsintan dan Produksi Pupuk Organik Cair Dorong Produktifitas Pertanian Pesawaran
Tingkatkan disiplin dan kesadaran Masyarakat, Sat Lantas Pesawaran Edukasi Tertib Berlalu Lintas
Dugaan Monopoli Bahan Baku di Dapur MBG Pesawaran: Jurnalis Dipaksa Hapus Rekaman Konfirmasi
Mahasiswa ITERA Dirikan Sanggar Tani SIPETANI di Desa Bagelen, Dorong Pertanian Modern dan Produktifitas Petani
Gerak Cepat Tekab 308 Presisi Polsek Tegineneng Ungkap Penggelapan Sepeda Motor, Pelaku Utama Dalam Pengejaran

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 11:42 WIB

Pengurus BPD Desa Petir, Meminta Bupati Serang Mencari Solusi Terbaik Terkait Hilangnya Dana Desa Petir

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 06:20 WIB

APINDO Gelar Rapat Kerja dan Kukuhkan Dewan Pengurus Kabupaten Serang Priode 2025 – 2030

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:03 WIB

Tokoh Banten, Abuya Muhtadi Beri Dukungan dan Doa kepada Apotek Gama

Kamis, 2 Oktober 2025 - 06:28 WIB

Dugaan Praktek Pungli di SPBU 34.42125 Palima Serang Banten

Rabu, 1 Oktober 2025 - 13:46 WIB

Sidang Perkara Apotik Gama. Keterangan Saksi Dinilai Tidak Ada Yang Menyatakan Keterkaitan Pada Terdakwa

Selasa, 30 September 2025 - 20:40 WIB

Pemkab Serang dan Uni Emirat Arab Jajaki Peluang Kerjasama

Senin, 29 September 2025 - 20:11 WIB

Tokoh Banten Sampaikan Pernyataan Sikap Prihatin Kepada Apotik Gama

Senin, 29 September 2025 - 17:14 WIB

Birokrasi Banten Tersandera Ego Politik, Andra Soni Dinilai Lemah Kendali

Berita Terbaru