Nasionaldetik.com,- Dalam sistem demokrasi, kedaulatan berada di tangan rakyat. Artinya, kekuasaan tertinggi untuk mengatur negara tidak dipegang oleh seorang raja atau sekelompok elit, melainkan oleh seluruh warga negara. Senin, (11/8/2025).
Rakyatlah yang memiliki hak untuk memilih dan menentukan pemimpin mereka, serta mengawasi jalannya pemerintahan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Makna ‘Kepada Rakyatnya Sendiri’
Frasa “kepada rakyatnya sendiri” menekankan sebuah fakta fundamental: Pemimpin adalah pelayan rakyat.
Pemimpin tidak memiliki kekuasaan mutlak. Kekuasaan yang mereka miliki adalah titipan atau amanah dari rakyat. Mereka terpilih bukan karena mereka memiliki hak istimewa, melainkan karena rakyat mempercayakan mandat kepada mereka untuk memimpin.
Tujuan utama pemerintah adalah mensejahterakan rakyat. Setiap kebijakan yang dibuat, setiap program yang dijalankan, dan setiap keputusan yang diambil harus selalu berorientasi pada kepentingan dan kesejahteraan masyarakat secara luas.
Tanggung jawab pemimpin adalah kepada rakyat. Pemimpin harus dapat dipertanggungjawabkan atas setiap janji yang diucapkan dan setiap tindakan yang dilakukan. Ketika janji tidak ditepati atau kebijakan merugikan, rakyat berhak untuk menuntut pertanggungjawaban.
Mengabaikan prinsip-prinsip ini sama saja dengan mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan oleh rakyat. Hal ini akan merusak fondasi demokrasi dan menciptakan krisis kepercayaan yang mendalam antara pemimpin dan warga negara.
Peran Rakyat dalam Menjaga Demokrasi
Namun, kedaulatan rakyat tidak berhenti pada hari pemilihan. Rakyat juga memiliki peran aktif untuk memastikan bahwa pemimpin yang mereka pilih tetap menjalankan amanahnya:
Pengawasan: Rakyat harus terus mengawasi kinerja pemimpin mereka melalui berbagai cara, seperti media massa, media sosial, atau partisipasi dalam forum publik.
Partisipasi: Berpartisipasi dalam setiap proses perumusan kebijakan, menyampaikan aspirasi, dan memberikan kritik yang membangun adalah hak dan kewajiban setiap warga negara.
Sikap Kritis: Rakyat harus memiliki sikap kritis dan tidak mudah terbuai oleh janji manis atau retorika kosong. Pertimbangkan dengan cermat setiap kebijakan dan rekam jejak pemimpin.
Dengan begitu, hubungan antara pemimpin dan rakyat menjadi seimbang. Pemimpin tidak akan bertindak semena-mena, dan rakyat tidak akan menjadi pihak yang pasif dalam perjalanan demokrasi. Kedaulatan rakyat akan benar-benar terwujud, bukan sekadar slogan kosong. , Senin, 11 Agustus 2025
By: Tim Redaksi