Proyek Jalan Usaha Tani Rp50 juta di Desa Pulau Baru tuai kontroversi; LSM turun tangan.

Edi Supriadi

- Redaksi

Minggu, 27 Juli 2025 - 02:02 WIB

40187 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com,– 27 Juli 2025 Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) sepanjang 1.125 meter di Bukit Setinjau Gadis, Desa Pulau Baru, Kecamatan Batang Masumai, dengan pagu anggaran Rp 50.000.000 dari Dana Desa tahun 2025, menimbulkan kontroversi di tengah warga. Proyek ini dipertanyakan karena hanya berupa perataan bekas jalur alat berat di lokasi bekas penambangan (Dompeng), bukan pembangunan jalan baru.

Warga setempat menjelaskan, pekerjaan yang dilakukan hanya meratakan bagian tengah bekas jalur alat berat yang sebelumnya digunakan untuk akses penambangan. “Ini bukan jalan baru, hanya meratakan bekas jalan alat berat. Kiri kanan sudah rata, hanya tengahnya yang agak tinggi sehingga tidak bisa dilewati kendaraan roda empat, hanya dapat dilalui sepeda motor. Jadi, hanya dibersihkan bagian tengahnya saja, ya sambil menimbun lubang menggunakan material bekas penambangan,” ungkap seorang warga pada 21 Juli 2025. Ia mengatakan alat yang digunakan pun buldozer mini; ia menambahkan bahwa buldozer mini yang digunakan tersebut sudah lama berada di desa dan sering dipakai warga untuk membuat akses jalan pribadi ke kebun mereka.

Warga mempertanyakan pemilihan lokasi JUT ini. Mereka menilai masih banyak lokasi lain yang lebih layak dan sesuai kebutuhan, bahkan ada warga yang bersedia menyumbangkan tanah kebun mereka untuk pembangunan jalan. “Kalau mau buat jalan usaha tani, banyak lokasi lain yang lebih tepat. Warga siap memberikan tanahnya, asal bukan untuk bangun rumah,” ujar seorang warga sambil tertawa. Ia juga menyoroti fakta bahwa proyek ini hanya melewati satu kebun sawit, sementara masih banyak lahan lain yang membutuhkan akses jalan.

Lebih lanjut, warga mengungkapkan banyak di antara mereka yang secara swadaya telah membuat akses jalan ke kebun masing-masing menggunakan alat berat yang sama, bahkan ada yang membiayai sendiri pekerjaannya. Hal ini semakin mempertegas keraguan warga terhadap tujuan dan manfaat proyek JUT tersebut.

Baca Juga :  Kodam Kasuari Terima Tim Sosialisasi Peninjauan Implementasi Doktrin TNI AD TA 2024

Penjabat Kepala Desa Pulau Baru, pada 23 Juli 2025, juga mengakui alat yang digunakan adalah buldozer mini. Ia berdalih tidak ada lagi lahan hutan yang tersedia untuk pembangunan jalan baru, sehingga terpaksa menggunakan bekas jalur alat berat Dompeng. Penjelasan ini diragukan warga mengingat adanya lahan lain yang berpotensi untuk pembangunan JUT.

Kontroversi ini memantik reaksi dari Rama Sanjaya dari LSM Sapurata. Setelah meninjau lokasi, ia menyatakan tidak akan ragu untuk melaporkan permasalahan ini ke Inspektorat Kabupaten Merangin. “Saya masih melakukan investigasi lapangan dan mengumpulkan informasi dari masyarakat Pulau Baru,” ujarnya. Permasalahan ini menimbulkan pertanyaan serius terkait transparansi penggunaan Dana Desa dan prioritas pembangunan di Desa Pulau Baru.

Tim Redaksi Gondo Irawan

Berita Terkait

Hidayat, Kakanwil Ditjenpas Jambi Apresiasi Penggagalan Upaya Penyelundupan Narkoba di Lapas Kelas IIB Muara Tebo
ratusan Aliansi dan perangkat desa geruduk kantor bupati Batanghari/
Darwin Irianto : Soal Pengaduan Ilhamsyah Ke Mapolda Jambi Ibarat Menepuk Air di dalam Dulang
Kakanwil Ditjenpas Jambi Menyerahkan Remisi Anak dalam rangka Hari Anak, di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) lapas  Kelas II Muara Bulian 
Produk Jurnalis di Lapangan Tidak Bisa di Pidana, Ini Soal Pemberitaan Media Online Terkait Sita Aset Ilhamsyah Oleh PN Muara Bulian
Kasihan ,Perangkat Desa Dan Honor Tak Digaji,juga  Berdampak Terhadap Penghasilan Sejumlah Warung Kopi di Batanghari
Belum Sampai dua tahun honor ,Anak Kandung Pj Sekda Batang Hari ,lulus PPPK

Berita Terkait

Sabtu, 26 Juli 2025 - 23:14 WIB

Satlantas Polres Tanah Karo Tegaskan: Anak di Bawah Umur Bukan Untuk Di Jalan

Sabtu, 26 Juli 2025 - 23:06 WIB

Sat Samapta Polres Tanah Karo Laksanakan KRYD, Wujud Nyata Antisipasi Gangguan Kamtibmas

Sabtu, 26 Juli 2025 - 23:01 WIB

Sosialisasi Ops Patuh Toba 2025, Satlantas Polres Tanah Karo Sasar Sopir Ekspedisi di Tigapanah

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:10 WIB

Kapolres Tanah Karo Tegas Soal Karhutla: “Asap Bukan Warisan, Stop Bakar Lahan!”

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:06 WIB

Operasi Patuh Toba 2025: Satlantas Polres Tanah Karo Tegaskan ODOL Bukan Pelanggaran Biasa, Tapi Ancaman Nyata

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:00 WIB

Polres Tanah Karo Gelar Patroli Stasioner Antisipasi 3C dan Tindak Kejahatan Lainnya

Jumat, 25 Juli 2025 - 20:56 WIB

Sosialisasi Tertib Lalu Lintas, Satlantas Polres Tanah Karo Sasar Tukang Parkir di Jalan Abdul Kadir

Kamis, 24 Juli 2025 - 21:45 WIB

Kapolres Tanah Karo Imbau Warga: Stop Bakar Lahan, Selamatkan Masa Depan

Berita Terbaru