Tigalingga, Dairi Sumatera Utara Nasionaldetuk.com
– Dalam upaya menjaga ketahanan pangan dan memastikan petani mendapatkan akses terhadap sarana produksi pertanian yang layak, Babinsa Koramil 04/Tigalingga, Kodim 0206/Dairi, Sertu R. Damanik melakukan pengecekan harga pupuk dan obat-obatan pertanian di toko UD. TEPU milik Bapak Roni Sitepu di Desa Tigalingga, Kecamatan Tigalingga, pada Sabtu (5/7/2025). Langkah ini merupakan bagian dari tugas rutin Babinsa dalam mendukung sektor pertanian dan mencegah terjadinya penyimpangan distribusi pupuk.
Dari hasil pengecekan, diketahui bahwa pupuk non-subsidi yang tersedia di toko tersebut di antaranya NPK 16:16 Mutiara seharga Rp730.000 per sak, pupuk SS Rp500.000, TSP Rp525.000, dan KCL Rp410.000. Sementara pupuk subsidi seperti Urea dan Phonska saat ini sedang kosong karena langsung diserap oleh kelompok tani melalui mekanisme Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Harga bibit jagung berkisar antara Rp480.000 hingga Rp550.000 per 5 kg, dan harga obat-obatan pertanian masih dalam kondisi normal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sertu R. Damanik menyampaikan bahwa pengecekan ini bertujuan untuk memastikan harga jual pupuk, khususnya yang bersubsidi, tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah. “Kami hadir di lapangan untuk mengawasi sekaligus mendampingi petani. Jangan sampai mereka kesulitan mendapatkan pupuk atau bahkan membayar lebih mahal dari harga seharusnya,” ujarnya.
Selain melakukan pengawasan, Babinsa juga aktif berinteraksi dengan petani dan pemilik kios melalui kegiatan komunikasi sosial. Dengan cara ini, informasi seputar keluhan maupun kendala dalam distribusi pupuk bisa langsung ditindaklanjuti. Pendampingan yang dilakukan Babinsa tidak hanya sebatas pengawasan, tetapi juga menjadi sarana edukasi agar petani memahami alur penyaluran pupuk bersubsidi secara benar dan transparan.
Danramil 04/Tigalingga, Kapten Czi Enjar Berutu, secara terpisah menegaskan pentingnya keterlibatan Babinsa dalam menjaga kelancaran distribusi pupuk. “Babinsa adalah ujung tombak kami di lapangan. Mereka harus sigap membantu masyarakat, termasuk memastikan petani mendapat pupuk dengan harga yang wajar dan tepat sasaran. Ini adalah bentuk nyata dukungan TNI terhadap ketahanan pangan nasional,” pungkas Danramil. Sumber:Prajurit Pena
(Nur Kennan Tarigan)