Arya Eka Bimantara Direktur Lembaga Kajian Strategis dan Advokasi Nasional BEM PTNU Se-Nusantara BEM PTNU Soroti GEOPOLITIKEKONOMI Global

edisupriadi

- Redaksi

Rabu, 2 Juli 2025 - 20:54 WIB

4091 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com,- Indonesia, negeri dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, tengah berada di persimpangan penting dalam sejarah pertumbuhan dan pengaruh globalnya. Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil. GDP Indonesia tumbuh 5,03% pada 2024 dan diproyeksikan tetap di kisaran 4,7–4,8% hingga 2026. Indonesia telah membuktikan diri sebagai kekuatan ekonomi yang tak bisa diabaikan di kancah internasional .

Ekspor Indonesia melonjak dari USD 207 miliar pada 2018 menjadi USD 290 miliar pada 2023, menandakan peran vital Indonesia dalam rantai pasok global dan perdagangan dunia .Namun, di tengah laju investasi yang terus meningkat dengan realisasi FDI mencapai USD 47,5 miliar pada 2023, naik 13,7% dari tahun sebelumnya gelombang demostrasi mahasiswa kembali menggema di berbagai kota besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kebanyakan Demostrasi ini, yang menyoroti kebijakan pemerintah terkait pemotongan anggaran dan reformasi kontroversial, telah menimbulkan pertanyaan besar: Apakah suara mahasiswa ini menjadi pengingat penting bagi demokrasi, atau justru menjadi penghambat laju investasi yang sangat dibutuhkan bangsa?

Investasi asing langsung (FDI) adalah salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan populasi 276 juta jiwa dan ekonomi senilai USD 1,2 triliun, Indonesia menjadi magnet bagi investor global yang mencari stabilitas, pasar besar, dan peluang pertumbuhan .

Pemerintah telah melakukan berbagai reformasi untuk membuka sektor-sektor strategis, memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi investasi utama di Asia . Stabilitas sosial dan politik menjadi syarat mutlak bagi kelangsungan investasi. Studi internasional menunjukkan, setiap kali terjadi gejolak sosial atau ketidakpastian politik, arus investasi cenderung menurun drastis, bahkan bisa turun hingga 35% pada negara-negara berkembang yang mengalami konflik sosial .

Investor global sangat sensitif terhadap isu stabilitas; sedikit saja terjadi kerusuhan atau aksi massa yang meluas, persepsi risiko langsung meningkat, dan modal asing pun memilih menunggu atau bahkan hengkang .

Baca Juga :  Kericuhan di Rapat APBD Merangin: Wakil Ketua DPRD Lempar Botol dan Piring, Ucapkan Ancaman Pembunuhan.

Demostrasi mahasiswa di Indonesia, seperti yang terjadi pada 2025 dengan tajuk “Indonesia Gelap”, memang menjadi cerminan hidupnya demokrasi dan kepedulian generasi muda terhadap masa depan bangsa . Namun, demostrasi ini juga membawa konsekuensi nyata bagi dunia usaha.

Demonstrasi yang berujung pada bentrokan, penggunaan gas air mata, dan penutupan jalan utama telah mengganggu aktivitas bisnis, menurunkan kepercayaan konsumen, dan menciptakan ketidakpastian di mata investor. Bukan hanya itu, demostrasi yang menyoroti isu korupsi dan tata kelola ekonomi juga berpotensi memperkuat narasi negatif tentang iklim investasi Indonesia. Padahal, pemerintah tengah berupaya keras menjaga stabilitas fiskal dan memperbaiki infrastruktur demi menarik lebih banyak investasi asing . Jika aksi-aksi ini terus berlanjut tanpa solusi, bukan tidak mungkin Indonesia kehilangan momentum emas untuk menjadi kekuatan ekonomi global.

Mahasiswa bukan manusia yang kekurangan literatur dalam pembacaannya oleh sebab itu demostrasi bila dilakukan terus menerus tanpa mengandung substansi isu yang kongkret bisa digunakan untuk kepentingan pihak semata dan bisa merugikan negara yang sedang dalam proses pembangunan menuju negara maju. Pemikiran kita sebagai kaum akademisi juga harus bertansformasi bukan hanya mengandalkan demostrasi namun yang perlu kita asah adalah nalar kritis dan solusi kongkret berupa suatu siposium untuk memajukan bangsa negara kita. Sebagai pemimpin ASEAN dan anggota aktif berbagai organisasi internasional seperti PBB, WTO, dan APEC, Indonesia memiliki posisi tawar yang kuat dalam diplomasi global .

Komitmen Indonesia terhadap demokrasi dan stabilitas kawasan menjadi modal penting dalam memperkuat pengaruh di tingkat internasional . Namun, citra sebagai negara stabil dan ramah investasi bisa tercoreng jika aksi-aksi sosial terus membayangi kebijakan ekonomi nasional. Studi di kawasan Asia Tenggara menegaskan, stabilitas politik dan sosial adalah kunci utama bagi arus investasi asing .

Baca Juga :  Lapas Kelas IIA Tangerang Bersama ESQ Berikan Sertifikat Khatam Iqra Kepada Warga Binaan

Negara-negara dengan tingkat stabilitas tinggi terbukti lebih mampu menarik dan mempertahankan investasi, yang pada akhirnya memperkuat posisi tawar di forum internasional .Narasi “Nalar Kritis dan Transformasi Gerakan Mahasiswa” bisa dibaca dari dua sisi.

Di satu sisi, Demostrasi mahasiswa adalah alarm bagi pemerintah agar tidak abai terhadap aspirasi rakyat dan menjaga transparansi kebijakan. Di sisi lain, aksi-aksi ini berpotensi menghambat laju investasi, memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan melemahkan posisi Indonesia di mata dunia.

Apakah aksi mahasiswa adalah bentuk kepedulian terhadap masa depan bangsa, atau justru menjadi batu sandungan bagi kemajuan ekonomi dan pengaruh global Indonesia? Apakah stabilitas dan pertumbuhan ekonomi harus dikorbankan demi kebebasan berekspresi, atau justru keduanya bisa berjalan beriringan? Dalam Kajian Pengorganisasiran masyarakat

Demostrasi merupakan langkah terakhir bila aspirasi tidak dapat didengarkan oleh sebab itu kami dari Kaum NU mengutarakan pendapat kami dan bisa menjadi rujukan untuk mahasiswa mahasiswa lain agar jangan sampai terprovokasi demi menjaga kesatuan bangsa. Sesuai Slogan negara Kita “BHINEKA TUNGGAL IKA”.

Indonesia berada di titik kritis. Pilihan ada di tangan seluruh elemen bangsa: menjaga stabilitas demi investasi dan pengaruh global, atau terus membiarkan gejolak sosial yang bisa menggerus kepercayaan dunia. Narasi ini mengajak publik untuk berpikir kritis, menimbang antara idealisme dan menentukan arah masa depan Indonesia di panggung internasional. apakah sebagai kekuatan ekonomi yang disegani, atau negara yang terus diguncang ketidakpastian.

Tim Redaksi

Berita Terkait

BEM PTNU: Hari Tani : Petani untuk Indonesia Bukan untuk Oligarki
Kecam Pencabutan Kartu Liputan CNN Indonesia, PPWI Desak Presiden Pecat Kepala BPMI
PNIB: Intoleransi, Anarkisme Khilafah Terorisme Di Indonesia Tak Akan Pernah Usai, Selagi Corong HTI Khilafah Terorisme Masih Diberikan “Previlege” Oleh Polri
Taruna/i STPN Bangga Ikut Berperan dalam Upacara Peringatan HANTARU 2025 di Kementerian ATR/BPN
Upaya Jalankan Reforma Agraria yang Pro Rakyat, Menteri Nusron: Kami Belum Teken Satu pun Perpanjangan HGU
Refleksi 65 Tahun UUPA, Percepatan Layanan Jadi Pekerjaan Utama Kementerian ATR/BPN
Layanan Pertanahan Berikan Dampak Nyata terhadap Penambahan Nilai Ekonomi di Indonesia
Pembangunan Harus Berkeadilan, Menteri Nusron: Reforma Agraria Jawab Ketimpangan Penguasaan dan Pemilikan Tanah

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 13:20 WIB

Kementerian HAM Sumut merespon peristiwa di wilayah Sihaporas, Kabupaten Simalungun

Selasa, 30 September 2025 - 12:04 WIB

Dari Bengkulu ke Sibolga, Tri Purnomo Emban Amanah Baru Sebagai Kalapas Kelas IIA

Selasa, 30 September 2025 - 08:36 WIB

Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sumatera Utara Pastikan Layanan Posbankum Berjalan Optimal di Kabupaten Asahan

Selasa, 30 September 2025 - 06:00 WIB

Polres Nias Resmikan Operasional Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Selasa, 30 September 2025 - 05:58 WIB

Kapolres Samosir Gelar Bakti Sosial untuk Korban Kebakaran 8 Unit Rumah di Desa Simarmata

Selasa, 30 September 2025 - 05:52 WIB

Isu Fee Proyek Jalan, DN Baru Membantah Usai Ada Kontak dari Kejati

Senin, 29 September 2025 - 19:06 WIB

Danrem 083/Bdj Kukuhkan Pergantian Dandim 0818/Kab. Malang-Batu dan 0833/Kota Malang, Apresiasi Pengabdian dan Sambut Pejabat Baru

Senin, 29 September 2025 - 17:06 WIB

Kemenkum Sumut Kawal Ranperda, Pastikan Warga Medan Mudah Akses Informasi Perda dan Kuat Wawasan Kebangsaan

Berita Terbaru